Antara Britpop, Fanatisme, dan Sepakbola Inggris
Di dunia ini banyak beraneka ragam jenis atau genre musik, seperti rock, pop, dangdut, blues, jazz, hingga hip hop. Dari sebuah genre juga melahirkan subkulturnya masing-masing, misalnya alternatif rock, britpop, rock and roll, hingga punk.
Namun, semua genre yang lahir tetap mewakili musik sebagai bahasa universal bagi setiap orang di dunia ini. Pasalnya, musik dapat membuat setiap insan manusia untuk saling berkomunikasi hingga menyentuh segala lapisan masyarakat.
Tak ayal, musik bisa dijadikan bentuk perlawanan atau sebagai sarana penunjang penyampaian pesan dari seseorang ke orang lain. Perlawanan atau penyampaian pesan melalui musik bisa terjadi di dalam dunia politik, ekonomi, hingga olahraga. Contohnya adalah Britpop.
Lambang Britpop.
Britpop merupakan sebuah aliran musik yang lahir dari Inggris pada era 1990. Britpop sebuah aliran yang mengedepankan atau memperlihatkan ciri kebudayaan Inggris (British). Lahirnya Britpop tak terlepas dari musik Inggris era 1960-1970-an yang dikenalkan The Beatles, The Who, The Smith, dan The Rolling Stones. Britpop juga menjadi aliran generasi keemasan terakhir musik dunia, sesuai film dokumentar BBC 'Seven Ages of Rock'. Band-band atau musisi yang mengusung aliran Britpop antara lain, Oasis, The Stone Roses, Blur, Suede, Placebo, dan masih banyak lagi.
Musik Britpop ternyata menjadi penyampaian pesan untuk masyarakat dalam bidang olahraga, khususnya sepakbola di Inggris. Banyak band Britpop yang memperkenalkan kepada masyarakat tentang fanatisme klub sepakbola di Inggris.
Laga Liverpool kontra Manchester United yang kerap menonjolkan gaya permainan Kick and Rush.
Beberapa band secara tidak langsung memperkenalkan klub kesukaaannya melalui musik dan atribut yang dikenakan saat konser. Bahkan, mereka berhasil menarik para penggemarnya untuk menyukai klub sepakbola kebanggaannya.
Tak sampai di situ, musik Britpop juga memiliki keterkaitan dengan gaya permainan sepakbola Inggris, Kick and Rush. Nada tempo musik Britpop hampir sama dengan gaya Kick and Rush.
Untuk mengetahui lebih lanjut, INDOSPORT akan mengulas hubungan dan pengaruh band dan musik Britpop terhadap fanatisme klub serta gaya permainan sepakbola di Inggris. Berikut ulasannya:
1. Band Britpop Perkenalkan Klub Idolanya ke Masyarakat Lewat Musik
Banyak band Britpop yang merupakan pendukung fanatik dari klub sepakbola di Inggris. Contohnya, ada Oasis yang merupakan penggemar berat Manchester City, The Stone Roses sebagai penggemar Manchester United, dan Blur adalah pendukung Chelsea.
Mereka ternyata secara tidak langsung memperkenalkan klub idolanya ke masyarakat melalui musik dan atribut yang dikenakan. Setiap mereka melakukan aktivitas pasti membawa sesuatu yang berbau dengan klub favoritnya masing-masing.
Noel Gallagher (kanan) bersama pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Oasis melalui dua personelnya, Noel dan Liam Gallagher memperkenalkan Manchester City sebagai klub favoritnya. Ia sering kala mengenakan jersey Man City dalam konsernya di berbagai negara.
Ketika itu, orang bertanya-tanya tentang klub berjuluk The Citizens. Pasalnya, Man City masih menjadi klub papan tengah Liga Primer Inggris sebelum dibeli oleh penguasa asal Uni Emirat Arab (UEA), Syeikh Mansour.
Vokalis The Stone Roses, ian Brown, merupakan penggemar berat Manchester United.
Tak hanya Oasis, The Stone Roses memperkenalkan bahwa mereka penggemar Manchester United melalui musik. Salah satu lagunya yang berjudul 'One Love' didedikasikan untuk The Red Devils yang meraih treble winner di tahun 1999.
Lagu-lagu Stone Roses juga menghiasi film 'The Class of 92'. Film tersebut berceritakan pemain generasi emas akademi Man United yang pada akhirnya sukses membawa klub bermarkas di Old Trafford tersebut meraih treble winner 1999. Pemain-pemain tersebut diantaranya David Beckham, Ryan Giggs, Nicky Butt, Paul Scholes, Gary dan Philip Neville.
Vokalis Blur, Damon Albarn.
Di sisi lain, Blur melalui sang vokalis, Damon Albarn, merupakan penggemar Chelsea. Albarn memakai cara yang sama dengan Noel dan Liam.
Ia memperkenalkan kepada masyarakat bahwa dirinya penggemar Chelsea melalu jersey. Albar selalu memakai jersey Chelsea kala mentas bersama Blur.
2. Oasis dan Fanatisme Manchester City
Oasis menjadi band yang paling memiliki pengaruh besar terhadap bertambah banyaknya penggemar Manchester City. Banyak fans Oasis yang akhirnya mencintai Man City, karena sang idola juga menyukai klub yang bermarkas di Etihad Stadium tersebut.
Salah satunya adalah aktor asal Indonesia, Fedi Nuril. Ia tidak memungkiri Oasis juga turut membantunya mencintai The Citizens.
"Saya penggemar berat Oasis. Setiap saya melihat Oasis, mereka selalu mengatakan Manchester City dan sangat mencintai klub tersebut," kata Fedi dikutip dari Liputan6.com
Postingan Fedi Nuril di Instagram pribadinya yang mengucapkan selamat kepada Manchester City usai menjadi juara Liga Primer Inggris 2013/14.
Tak hanya itu, Oasis kerap ikut campur dalam urusan perseteruan Man City dan Manchester United. Noel Gallagher pernah adu komentar dengan legenda MU, Gary Neville.
Ketika itu, Neville mengutip lirik lagu milik Oasis yang berjudul 'Fade Away' untuk merayakan kemenangan Man United atas Chelsea pada tahun 2011.
“'While we’re living, the dreams we have as children fade away.’ Not if you support United!” tulis Gary Neville di akun Twitter pribadinya, @GNev2.
"'Sementara kita hidup, mimpi yang kita miliki sebagai anak-anak akan menghilang'. Tapi, tidak untuk mendukung Man United," tulis Gary Neville.
Noel Gallagher kerap menonton pertandingan Manchester City di Etihad Stadium.
Aksi Gary Neville tersebut membuat Noel geram. Menurutnya, itu sebuah penghinaan untuk Man City dan Oasis.
"Jika tuan Neville ingin menggunakan kutipan dari kitab suci (lagu) Oasis untuk berkomunikasi dengan para penggemar MU, seharusnya meminta izin terlebih dahulu. Kalau begini jadinya, saya terpaksa datang untuk mendobrak pintu ke rumahnya guna masuk menemuinya," kata Noel dikutip dari The Sun.
"Setelah itu, saya akan mengikatnya ke kursi, buang hajat di atas miliknnya, dan mencabuti ubannya satu persatu dengan gigiku," lanjut Noel.
3. Nada Musik Britpop Berkaitan dengan Gaya Permainan Sepakbola Inggris
Musik Britpop mengusung tempo yang cepat, namun tidak dalam ketukan nada yang terlalu mengandalkan speed tinggi. Artinya, ada pencampuran sedikit nada rock di dalam pop.
Musik Britpop jika didengarkan, ketukan nadanya sedikit cepat namun bertahap. Speed ketukan nada akan meningkat setiap bait secara perlahan.
Timnas Inggris di Euro 2016.
Tanpa disadari, nada musik Britpop berkaitan dengan gaya permainan sepakbola Inggris, Kick and Rush, yang merupakan gaya bermain dunia bal-balan mengandalkan kecepatan dan kekuatan sepakan jarak jauh. Kecepatan gaya permainan Kick and Rush seperti layaknya nada musik Britpop.
Tim-tim Inggris ataupun Tim Nasional (Timnas) Inggris tidak langsung melakukan gaya permainan Kick and Rush. Mereka pasti bertahap melakukan gaya permainan Kick and Rush sesuai kondisi di lapangan.
Ada saatnya Kick and Rush diterapkan dalam beberapa waktu tertentu, misalnya mengejar gol dari lawan, atau menambah keunggulan agar tidak bisa dikejar lawan.