x

Kisah Yanto Basna, Tembok Kokoh Timnas yang Melawan Tradisi Demi Sepakbola

Minggu, 13 November 2016 13:09 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Joko Sedayu

Sore itu, Jumat (11/11/16), cuaca di kawasan Tangerang sangat tidak bersahabat. Hujan turun sejak siang hingga menjelang sore hari. Akan tetapi, hal tersebut tak menyurutkan nyali Timnas Indonesia untuk tetap berlatih, mempersiapkan diri menuju Piala AFF.

Di tengah hujan yang entah kapan berhenti, pelatih Alfred Riedl, tampak serius memperhatikan anak asuhnya di lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH), Karawaci. Saat itu, para pemain dibagi menjadi dua kelompok, satunya mengenakan rompi latihan sedangkan yang lainnya memakai jersey hijau.

Dua kelompok pemain tersebut kemudian melakukan simulasi pertandingan. Latihan itu sendiri terlihat berjalan cukup 'panas' meski udara dingin terasa mencekam di kulit. Benturan antar pemain tak dapat dihindarkan.

Terlihat satu sosok cukup tinggi dengan kulit berwarna gelap dan brewokan. Pemain tersebut tanpa kompromi terus bergerak, dan menempel ketat Zulham Zamrun dari tim yang memakai rompi.

Namun, entah kenapa, menjelang berakhirnya sesi latihan, pemain tersebut terlihat meninggalkan lapangan. Dengan wajah gusar ia pun duduk di bench, membuka sepatunya dan mengucapkan sesuatu yang tak jelas.

Pelatih Alfred Riedl pun mendekati pemain tersebut yang ternyata merupakan bek muda potensial, Yanto Basna. Keduanya kemudian terlibat perbincangan singkat.

"Yanto Basna tidak mengalami apa-apa, tadi dia hanya mengalami benturan dan keluar. Besok dia akan menjalani latihan seperti biasa," jelas Alfred Riedl setelahnya.

Yanto Basna, nama itu tentu sudah tidak asing bagi pecinta sepakbola nasional. Sempat tenggelam di Timnas U-19, pemuda 21 tahun ini kemudian bangkit dan menunjukan keperkasaannya.

Kerja kerasnya membuahkan hasil. Ia dinobatkan menjadi pemain terbaik Piala Jenderal Sudirman di 2015 bersama Mitra Kukar. Persib Bandung kemudian menjadi pelabuhan berikutnya duet apiknya dengan Vladimir Vujovic berakhir dengan panggilan untuk membela Timnas Senior Indonesia.

Lantas seperti apa kisah dan keseharian Yanto Basna hingga menjad bek tangguh andalan Timnas? Berikut INDOSPORT mengulasnya untuk pembaca setia.


1. Termotivasi Boaz Solossa

Rudolof Yanto Basna (Timnas Indonesia)

INDOSPORT: Bisa ceritakan sedikit alasan memilih bermain di posisi defender, sementara Papua terkenal melahirkan penyerang hebat?

Yanto Basna: Sebenarnya dulu waktu SD-SMP main di posisi second striker. Kemudian mulai sering main di posisi bek tengah itu sejak SMA kelas 2 atau 3.

INDOSPORT: Apa alasan Anda memilih sepakbola sebagai jalan hidup dan profesi?

Yanto Basna: Saya satu kampung dan dekat dengan kakak Boaz (Solossa), yang juga tinggal di Sorong, jadi saat main bola itu termotivasi dengan dia. Kakak Boaz yang duluan di sepakbola, jadi angan-angan kita waktu itu ingin seperti dia.

INDOSPORT: Saat ini sudah tercapai angan-angan masa kecil dan bisa bermain satu tim dengan Boaz Solossa. Bagaimana tanggapan Anda?

Yanto Basna: Iya, sekarang bisa tercapai main bersama, jadi ini langkah awal yang baik dan semoga ke depan bisa lebih baik lagi.


2. Melawan Tradisi

Yanto Basna

INDOSPORT: Ceritakan awal mula anda memilih sepakbola sebagai karier anda?

Yanto Basna: Sebenarnya mayoritas kalau kita anak Papua, orang tua lebih condong ke pendidikan. Makanya banyak pemain yang bagus di sana tetapi karena dituntut untuk ikut pendidikan jadinya mereka setengah-setengah dan akhirnya tidak jadi pesepakbola.

INDOSPORT: Lantas bagaimana dengan Anda saat diawal karier untuk meyakinkan orang tua bahwa sepakbola adalah jalan hidup Anda?

Yanto Basna: Untuk saya waktu itu terpilih ke Uruguay dan orang tua kasih pilihan mau sepakbola atau sekolah. Akhirnya saya bilang mau main bola, jadi orang tua bilang oke. Tapi ada kesepakatan. Kalau mau jadi pesepakbola, pendidikan juga harus jalan, perbandingannya sekolah 40 persen dan sepakbola 60 persen jadi biar bisa seimbang.


3. Bangkit dari Keterpurukan

Rudolof Yanto Basna saat berlatih bersama rekan-rekannya di Persib Bandung.

INDOSPORT: Waktu di Timnas U-19 juara Piala AFF 2013 Anda jarang bermain, apa yang menjadi penyebabnya?

Yanto Basna: Kalau dulu U-19 sebenarnya bukan jarang mendapat kesempatan sih, tetapi karena saya cedera cukup panjang waktu itu. Jadi posisi saya digantikan teman-teman yang lain.

INDOSPORT: Setelah sembuh dari cedera apa yang dilakukan?

Yanto Basna: Dari U-19 saya kemudian bergabung dengan Mitra Kukar dan saya bersyukur karena dapat pelatih asing waktu itu. Dia berikan kepercayaan, terus berikan kontrak ke saya dan kami mulai kerja sama, dan saya juga bekerja keras.

INDOSPORT: Setelahnya?

Yanto Basna: Kemudian menjadi pemain terbaik di Piala Jenderal Sudirman jadi saya motivasinya ingin bertambah dan ingin bermain baik di setiap pertandingan. Setelahnya semua berjalan baik dan saya bergabung dengan Persib, salah satu tim besar dan ini batu loncatan yang besar juga dalam karier saya. Selain itu, saya juga ingin cari pengalaman di tim besar dan saya bersyukur dengan itu semua.


4. Pendidikan Sejalan dengan Sepakbola

Yanto Basna

INDOSPORT: Saat ini anda juga tercatat sebagai salah satu mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta, seperti apa prosesnya karena Anda juga pesepakbola aktif?

Yanto Basna: Iya, saya sekarang terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta. Kuliahnya via online dan disesuaikan dengan jadwal, jadi kalau kita libur kita bisa masuk kuliah dan berkumpul untuk ujian dan sebagainya.

INDOSPORT: Apa ada kesulitan menjalani karier sepakbola dan kuliah?

Yanto Basna: Kalau kesulitan sih tidak ada, paling hanya jarak dan waktu kuliah yang agak jarang.

INDOSPORT: Menurut Anda seberapa penting pendidikan bagi pesepakbola?

Yanto Basna: Pendidikan itu ibarat kita makan jadi harus minum, jadi itu sangat penting juga karena di sepakbola itu hanya sementara. Jadi pendidikan itu bekal untuk masa pensiun.


5. Tentang Uruguay, Victor Igbonefo, dan Sergio Ramos

Rudolf Yanto Basna (Persib Bandung)

INDOSPORT: Ceritakan sedikit pengalaman Anda saat mengenyam pendidikan dalam hal ini sepakbola saat di Uruguay di 2011-2013.

Yanto Basna: Waktu di Uruguay itu sangat bagus, sepakbola di sana di Amerika Latin, mereka bekerja keras. Di sana mengajarkan banyak hal dan yang paling penting adalah sepakbola ini seperti bagian hidup. Jadi saat bermain mereka memberikan segalanya, fokus, serius, dan seratus persen memberikan yang terbaik. Itu yang saya contoh.

INDOSPORT: Siapa pemain fafvorit Anda di sepakbola nasional?

Yanto Basna: Di posisi stopper saya suka Victor Igbonefo, karena dulu di Persipura. Dia posturnya juga sama seperti saya, badannya tidak terlalu besar, tetapi skill bagus saat main di lapangan atau lagi di luar juga tenang.

INDOSPORT: Untuk pemain luar negeri, anda sering meng-upload video tentang Sergio Ramos, apakah Anda seorang Madridista?

Yanto Basna: Sebenarnya saya bukan fans Real Madrid, hanya saja saya memang suka dengan Sergio Ramos. Karena dia mainnya bagus, keras tapi tepat, dan tanpa kompromi, jadi saya suka lihat dan belajar dari videonya dia, pokoknya hal yang baik harus diambil.


6. Tentang Pelatih, Momen Terbaik dan Harapan Untuk Ketum PSSI

Yanto Basna

INDOSPORT: Siapa yang paling berperan dalam karier sepakbola Anda?

Yanto Basna: Yang pertama orang tua, setelahnya pelatih saya Eduard Ivakdalam, dia seorang motivator yang bagus, dia tangani sepakbola dan suka bagi pengalaman. Selain itu saya ada coach Rudy Keltjes. Mereka yang selalu membangkitkan semangat saya.

INDOSPORT: Apa momen dan pengalaman terbaik sejauh ini di sepakbola?

Yanto Basna: Pengalaman yang terbaik saya adalah kemarin saat lawan Malaysia. Saat itu saya juga debut, jadi itu yang tidak bisa dilupakan. Awalnya tegang karena dari U-19 langsung ke senior, dan itu seperti tidak bisa dipercaya. Itu momen-momen yang tak terlupakan.

INDOSPORT: Punya harapan untuk Ketua Umum PSSI yang baru?

Yanto Basna: Bagi siapa pun yang terpilih semoga sepakbola Indonesia ke depannya lebih baik lagi, terus kompetisi harus berjalan dan paling penting itu ada pertandingan di kompetisi yang berjenjang.


7. Tentang Timnas, Reggae, Persib Bandung dan Asa Bela Klub Papua

Yanto Basna

INDOSPORT: Saat ini Anda terus menjalani latihan intens sebelum Piala AFF, apa ada kebosanan atau kejenuhan, dan bagaimana cara mengatasinya?  

Yanto Basna: Di Timnas saat waktu kosong atau selesai latihan kita biasanya main PES untuk mengatasi kebosanan. Teman-teman ada beberapa yang bawa jadi kita bisa main di kamar tidak perlu menunggu atau antri.

INDOSPORT: Sejauh ini di Persib Bandung, apakah mengalami kendala?

Yanto Basna: Tidak masalah karena disepakabola lebih banyak teman lebih bagus, tergantung bagaimana berbaur dan membawa diri

INDOSPORT: Ada keinginan membela klub tanah kelahiran, misalnya Persipura?

Yanto Basna: Pastinya setiap anak Papua ada keinginan untuk main di tanah kelahiran, hanya saja kesempatan belum ada. Semua ada waktunya, jadi kita harus siap keluar dulu, cari pengalaman dan saat kita pergi itu harus benar-benar dibutuhkan.

INDOSPORT: Punya hobi lain di luar sepakbola?

Yanto Basna: Selain sepakbola, saya juga suka ke pantai, mancing ikan karena rumah di Papua dekat laut.

INDOSPORT: Anda juga sering berbagi di media sosial tentang musik, apa lagu kesukaannya?

Yanto Basna: Iya benar, saya juga suka musik, jadi kadang kalau waktu kosong itu dengarin lagu hip-hop dan reggae. Itu kan sudah lagu-lagu kesukaan kami orang timur, sudah seperti lagu wajib lah.


8. Lakukan Apapun demi Keluarga

Yanto Basna

INDOSPORT: Bisa dibilang saat ini anda merantau dan jauh dari keluarga, apa yang paling dikangenin?

Yanto Basna: Kalau yang buat saya kangen adalah kumpul dengan keluarga, dengan dua adik saya. Biasanya bangun pagi, bersihkan halaman rumah terus antar adik-adik ke sekolah dan siangnya jemput.

INDOSPORT: Apa yang Anda lakukan untuk mengobati rasa kangen Anda?

Yanto Basna: Kadang-kadang kalau libur satu hari saya pulang dulu, tapi saat pagi antar adik-adik ke sekolah, siang jemput, dan besoknya langsung pulang lagi ke klub.

Persib BandungIndonesiaWawancara KhususTimnas IndonesiaLiga IndonesiaRudolof Yanto Basna

Berita Terkini