x

Cedera Irfan Bachdim dan 3 Bukti Permainan Keras Hansamu Yama di Lapangan

Kamis, 17 November 2016 06:23 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Ivan Reinhard Manurung

Irfan Bachdim dipastikan tak akan memperkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2016. Tekel keras yang dilakukan pemain belakang asal Barito Putera, Hansamu Yama membuyarkan impian Irfan untuk tampil membela Tim Garuda.

Pihak medis memastikan striker berdarah Belanda itu harus absen selama dua bulan. Otomatis, suami Jennifer Bachdim itu tak akan mampu memperkuat Tim Garuda yang akan berlaga di Piala AFF mulai 19 November mendatang.

Akibatnya, Hansamu menjelma menjadi public enemy alias musuh bersama karena tekelnya menyebabkan Bachdim, yang notabene salah satu pemain andalan Alfred Riedl, absen karena cedera.

Di luar ‘perbuatannya’ mencederai Irfan Bachdim, Hansamu ternyata memang dikenal sebagai seorang geladanng bertahan yang tangguh. Ia tak segan berduel keras di lini belakang, demi menjaga wilayahnya tetap aman dari serangan tim lawan.

Beberapa pelanggaran yang cukup keras pernah dilakukan Hansamu Yama. Tak jarang permainan kasar membuat Hansamu kerap merugikan tidak hanya dirinya sendiri, namun juga tim yang ia bela.

Berikut INDOSPORT rangkum beberapa kelakuan kasar Hansamu di lapangan:


1. Timnas U-19, Kartu Merah Perdana Hansamu Yama di Level Timnas

Hansamu Yama Pranata saat membela Timnas Indonesia U-19.

Saat masih bergabung bersama Timnas U-19, Hansamu dipercaya oleh pelatih Timnas U-19 kala itu, Indra Sjafri, untuk menjadi leader di lini belakang. Kedisiplinan pemain kelahiran Mojokerto tersebut sebagai pemain belakang membuat pelatih yang kini menukangi Bali United itu yakin padanya.

Namun, kengototan Hansamu mengawal barisan pertahanan justru berbuah petaka bagi dirimya sendiri, dan tentunya timnas U-19 secara keseluruhan. Bek muda kelahiran 16 Januari 1995 itu justru diganjar kartu merah oleh wasit dalam laga persahabatan Tim Garuda kontra Myanmar U-19 pada 5 Mei 2014 lalu.

Hansamu Yama mendapat kartu merah karena menarik pemain Myanmar yang terjatuh di depan kotak penalti. Saat itu ia menganggap pemain Myanmar tersebut sengaja berpura-pura sakit untuk mengulur waktu pertandingan.

Kesal melihat aksi pemain tersebut, Hansamu pun menarik lengan pemain Myanmar itu dan sempat juga menarik rambut belakang pemain itu karena kesal. Alhasil wasit harus memberinya kartu merah.

Kekecewaan Indra Sjafri atas kelakuan kasar Hansamu yang membuatnya diganjar kartu merah pun terungkap.

"Terus terang organisasi pertahanan kita sangat jelek. Hansamu Yama yang kita harapkan jadi leader justru sering terpancing maju dan emosinya juga terpancing," ujar Indra Sjafri kala itu.

Pertandingan persahabatan Timnas U-19 Indonesia vs Myanmar U-19 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno kala itu sendiri berakhir imbang, 1-1.


2. Kartu Merah Saat di Timnas U-23 Indonesia

Kartu merah yang diterima Hansamu Yama saat membela Timnas U-23 melawan Malaysia.

Naik level ke timnas U-23, nyatanya tidak membuat Hansamu Yama lebih berhati-hati. Dalam laga persahabatan menghadapi Malaysia yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung pada 21 Mei 2015 silam, Hansamu kembali merasakan kartu merah dari wasit usai melakukan pelanggaran keras dan menerima kartu kuning kedua.

Hansamu diusir wasit usai melanggar pemain Malaysia, Syahrul Azwarihal. Keluarnya, Hansamu jelas permainan Indonesia menjadi lebih bertahan, sementara Malaysia semakin leluasa memborbardir lini pertahanan skuat Garuda Muda yang saat itu diasuh Aji Santoso.

Sebelum Hansamu dikeluarkan oleh wasit, Indonesia U-23 telah unggul dan berada di atas angin di babak pertama lewat gol tendangan pisang yang dicetak Wawan Febrianto saat laga memasuki menit ke-35.

Beruntung hingga berakhirnya babak kedua, skor kedua tim tak berubah. Garuda Muda sukses mempertahankan keunggulan 1-0 atas Malaysia, meski harus bermain dengan 10 orang pemain setelah Hansamu dikeluarkan dari lapangan pertandingan.


3. Pelanggaran Bersama Barito Putera

Bersama Barito Putera di TSC 2016, Hansamu Yama sudah mengoleksi tujuh kartu kuning.

Posisinya sebagai gelandang bertahan memang mewajibkan Hansamu untuk bermain ngotot dan disiplin untuk menjaga pertahanan.

Begitu pula saat ia memperkuat klubnya, Barito Putera di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.

Hingga saat ini, Hansamu memang tercatat belum pernah menerima satu pun kartu merah selama membela klubnya, Barito Putera di ajang TSC musim ini.

Namun berdasarkan statistik, Hansamu tercatat telah mengoleksi tujuh kartu kuning sejak awal musim TSC.

Berdasarkan statistik Lab Bola, Koleksi kartu kuning pemain bernomor punggung 32 itu bahkan lebih banyak dari Rudolof Yanto Basna yang notabene beroperasi sebagai bek tengah.

Selain itu Hansamu juga tercatat telah melakukan 23 pelanggaran dan presentase keberhasilan tekel 59 persen.


4. Tak Sengaja Cederai Irfan Bachdim

Akibat tackel Hansamu Yama, Irfan Bachdim tidak bisa membela Timnas Indonesia.

"Selamat pagi! Saya tidak terbangun dengan berita yang lebih baik dari berita apapun. Saya sangat bahagia dan bersemangat untuk kembali ke Indonesia untuk timnas."

Itulah kalimat pertama yang ditulis Irfan di akun Instagram pribadinya, saat mengetahui namanya termasuk dalam daftar pemain yang dipanggil Alfred Riedl untuk membela Timnas Indonesia.
 


Kebahagian Irfan Bachdim saat dipanggil membela Timnas Indonesia.

Sesuatu yang sudah tidak ia rasakan sejak terakhir kali berseragam timnas pada 23 Mei 2013 lalu di ajang Kualifikasi Piala Asia.

Namun, impian Irfan untuk bisa tampil membela Indonesia di kompetisi internasional kembali pupus dan ia hanya bisa menjadi penonton laga timnas di Piala AFF 2016.

Selasa (15/11/16) pagi, nasib buruk menimpa Irfan Bachdim yang tengah serius mengikuti sesi latihan di Lapangan UPH Karawaci, Tangerang. Irfan harus ditarik keluar setelah berduel dan menerima tekel dari pemain yang saat ini membela Barito Putera, Hansamu Yama Pranata.


Bachdim mengalami cedera akibat hadangan Hansamu Yama.

Usai tak sengaja membuat patah kaki Irfan Bachdim dengan tekel kerasnya, Hansamu Yama pun langsung mengungkapkan penyesalannya. Hansamu yang terlalu terbawa permainan saat sesi latihan mengklaim dirinya hanya berusaha merebut bola yang saat itu dikuasai Bachdim.

“Ini musibah, tadinya saya mau rebut bola tapi enggak taunya sampai separah itu. Saya benar-benar tidak ada niat untuk mencederainya, saya menyesal juga,” sesal Hansamu.

Beruntung bagi Hansamu, meski mendapat berbagai bully-an dari banyak orang karena dianggap sebagai penyebab hancurnya mimpi Irfan Bachdim , Hansamu mendapat dukungan dari rekan-rekan lainnya sesama penggawa timnas.

Salah satunya adalah gelandang timnas yang kini membela klub Malaysua, Selangor FA. Andik Vermansah. Ia bahkan secara khusus memberikan dukungan pada rekan setimnya itu.

Andik menyebut jika insiden cederanya Bachdim karena tekel Hansamu murni ketidaksengajaan. Ia pun berharap agar publik tak lagi menyalahkan Hansamu karena ia telah meminta maaf langsung kepada Bachdim.

“Pastinya dia juga tidak bisa tenang dan memikirikannya. Apalagi kan sekarang banyak yang ngomong dan bully di media sosial, namanya juga sepakbola, pasti ada itu (cedera). Hansamu juga sudah meminta maaf dan Irfan juga bilang tidak apa-apa” ujar Andik Vermansah.

Irfan BachdimTimnas u-19Timnas Indonesia U-23Hansamu Yama PranataTimnas IndonesiaPiala AFF

Berita Terkini