x

Otto Celo, Pemain Indonesia di Piala AFF Tunarungu, Dukungan Ibunda dan 'Peran' Pelawak Srimulat

Senin, 12 Desember 2016 13:00 WIB
Editor: Galih Prasetyo

Saat hingar bingar Timnas Indonesia bermain apik di perhelatan Piala AFF 2016, sekelompok anak muda yang diarsiteki pelatih bernama Akash Nathani tanpa publistas berlebih bersiap tampil di ajang Piala AFF khusus tunarungu yang baru pertama kali berlangsung tahun ini. 

Persiapan yang sangat kurang dan perhatian yang sangat minim di dapat skuat Merah Putih ini. Meski begitu, tak ada kata menyerah untuk Akash dan para penggawanya. 

"Ikut di kompetisi ini kami tidak ada dana yang cukup, dana kami dibawah rata-rata. Kemarin ini manajer kami sudah berbicara kepada pihak Menpora, tetapi mereka mengatakan belum ada budget karena ini sudah mendekati akhir tahun jadi katanya dana itu baru dapat diberikan pada tahun 2017 nanti," ujar Akash Nathani kepada INDOSPORT.

"Akhirnya untuk mengatasi masalah ini, pihak kami sendiri yang mencoba utuk mengatasinya. Jadi biar bagaimanapun, kami akan tetap berikan hasil yang maksimal, kami akan gotong royong demi Indonesia," tutupnya.

Hal senada juga terlihat dari semangat salah satu penggawa Timnas, Hendri Irawan atau yang biasa disapa Otto Celo. Pemain yang berposisi sebagai gelandang kiri ini mengkisahkan bagaimana perjuangannya hingga bisa bermain di ajang Piala AFF tunarungu 2016. 

Berikut kisah Otto Celo melawan keterbatasn demi Indonesia untuk pembaca setia INDOSPORT: 


1. Bermula dari Liga Persija

Otto Celo bersama Biner Tobing (pimpinan PS Mahasiswa), salah satu penggawa Timnas Indonesia di ajang Piala AFF khusus tunarungu.

Saat dihubungi INDOSPORT, kesan bersahabat langsung muncul dari sosok yang memiliki rambut seperti gelandang andalan Manchester United, Marouane Fellaini. 

Ketika ditanya bagaimana awalnya ia bisa bergabung dengan Timnas Indonesia untuk Piala AFF tunarungu, Otto mengatakan semua itu bermula saat ia bermain untuk klub amatirnya, PS Mahasiswa di liga internal Persija. 

"Awal pertama kali saya bisa gabung di tim coach Akash bermula saat saya sedang berlatih di GOR Soemantri, Kuningan bersama klub amatir saya yaitu PS Mahasiswa yang bermain di divisi utama, liga internal Persija," kata Otto. 

Otto melanjutkan saat itu, mantan pelatih futsalnya, Hendra 'Henkur' meminta kontaknya lewat seorang kawan. Selain itu, ada juga seorang temannya yang juga seorang asisten pelatih, Momink juga meminta kontaknya. 

"Saya ditawari untuk seleksi. Singkat cerita saya, bersedia dan mengikuti seleksi selama 4 minggu," kata Otto. 

Otto mengakui bahwa turnamen Piala AFF tunarungu ialah turnamen internasional pertama yang ia ikuti. 


2. Bela Timnas Gunakan Biaya Sendiri

Otto Celo (no punggung 20) saat membela Timnas Indonesia di ajang Piala AFF khusus tunarungu di Malaysia.

Pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF tunarungu, Akash Nathani sebelum keberangkatan timnya mengungkap bahwa selama ini timnya tak mendapat perhatian dari pihak terkait. 

"Ikut di kompetisi ini kami tidak ada dana yang cukup, dana kami dibawah rata-rata. Kemarin ini manajer kami sudah berbicara kepada pihak Menpora, tetapi mereka mengatakan belum ada budget karena ini sudah mendekati akhir tahun jadi katanya dana itu baru dapat diberikan pada tahun 2017 nanti," ujar Akash Nathani kepada INDOSPORT.

"Mungkin alasan karena mendadak bisa saja, tapi kalau menurut saya pribadi, biar mendadak bagaimana pun juga kalau itu untuk kebutuhan harusnya bisa. Karena dimana-mana pasti selalu bisa jika ada kemauan meski dalam waktu terbatas," lanjutnya.

Hal ini bukan bualan semata, Otto mengatakan bahwa sejak ia bergabung dengan skuat banyak sekali masalah yang harus mereka hadapi. 

"Pemerintah dan PSSI sangat minim dukungan. Waktu berlatih kami menyewa lapangan secara patungan cuma 2 jam. Seminggu sekali apalagi persiapannya hanya sebulan," kata pemain yang berposisi sebagai full back kiri namun di Timnas ia tempatkan sebagai gelandang kiri dan gelandang bertahan. 

Otto menambahkan tidak saat berlatih, jelang keberangkatan pun, ia dan rekannya dibuat pusing karena masalah paspor. 

"Dari soal masalah paspor hingga soal tiket pesawat pulang pergi kami menggunakan biaya sendiri. 


3. PSSI jangan hanya pikirkan kekuasaan

Otto Celo (tengah) salah satu penggawa Timnas Indonesia di ajang Piala AFF khusus tunarungu.

Mendapat perhatian yang tidak sepatutnya untuk bela Timnas Merah Putih, Otto menyampaikan harapannya ke depan. 

Otto menyebut agar PSSI sebagai pihak bertanggungjawab wajib memberi perhatian lebih untuk atlet disabilitas utamanya dari cabang sepakbola dan futsal. 

"Harapan saya pemerintah dan PSSI bisa memberi perhatian lebih kepada pesepakbola disabilitas," kata Otto. 

Otto menyebut bukan hanya soal dana yang wajib diberikan pemerintah dan PSSI, namun juga agar diciptakan liga sepakbola atau futsal untuk mereka yang berkebutuhan khusus. 

"Saya tahu dari coach Akash, Thailand punya liga sepakbola DEAF (sepakbola untuk tunarunggu) sedangkan di negara kita belum ada. Pesan saya utk PSSI jangan memikirkan uang atau kekuasan," kata pria yang pernah di salah satu akademi design graphic terkenal di Jakarta. 


4. Dorongan sang Ibunda dan liga Tarkam

Otto Celo salah satu penggawa Timnas Indonesia di ajang Piala AFF khusus tunarungu.

Saat disinggung soal mengapa ia memilih untuk berkarier di lapangan hijau, Otto menceritakan bahwa itu semua tidak pernah lepas dari peran sang ibunda. 

"Waktu itu kelas 2 SD, saya selalu senang menendang-nendang bola dan waktu itu kebetulan ibu saya mendukung saya dan kemudian saya dimasukan ke SSB (Sekolah Sepak Bola) Binataruna FC. Saat itu pertama kali saya dilatih oleh coach Deden dan Saut," kata Aremania ini. 

Otto yang juga fans AC Milan ini menyebut bahwa di luar sepakbola, ia menghabiskan waktu dengan mengasah kemampuannya di bidang graphic design dan digital imaging

"Di luar itu, saya juga aktif bermain futsal bersama tim saya, Kalonl FC, The Poci FC, dan Futsal Soccer Celular (FSC)," kata Otto. 

Ternyata tidak hanya sepakbola dan futsal, Otto mengatakan ia juga aktif bermain tarkam. 

"Saya juga membela tim tarkam, Karedok FC, Tango FC, dan Bhineka FC," kata pria yang pernah bersekolah di SMU Diponegoro 01, Rawamangun, Jaktim. 


5. Asal usul nama Otto

Otto Celo, salah satu penggawa Timnas Indonesia di ajang Piala AFF khusus tunarungu.

Saat ditanya mengapa ia dipanggil Otto? Apa ada hubungannya dengan mantan pelatih Timnas Yunani, Otto Rehhagel? 

Ternyata bukan, nama Otto jadi panggilannya hingga saat ini merupakan pemberian dari sang ibu. 

"Sewaktu kecil saya berbadan gemuk, hitam, dan lucu, sehinga keluarga memanggil 'Otto' seperti pelawak asal Jawa Timur," kata Otto. 

"Waktu itu kakak ipar saya sedang menonton pelawak tersebut dan katanya mirip seperti saya, sehingga tenarlah saya dengan sebutan seperti sekarang ini, Otto,"

Sekadar informasi, Suroto ialah pelawak asal Jawa Timur yang merupakan jebolan dari kelompok lawak terkenal, Srimulat. 

IndonesiaWawancara KhususTimnas IndonesiaAtlet DisabilitasLiga IndonesiaASEAN DEAF FOOTBALL CHAMPIONSHIP 2016Akash NathaniOtto Celo

Berita Terkini