x

Menerka 3 Nama Calon Pelatih Persija untuk Musim Depan

Senin, 26 Desember 2016 15:31 WIB
Editor: Gerry Anugrah Putra

Prestasi Persija pada gelaran Torabika Soccer Championship (TSC) yang baru saja usai digelar terbilang mengecewakan. Anak asuh Mamak, panggilan untuk Zein Al Hadad, itu tercecer di papan bawah klasemen dengan hanya menempati peringkat 14 hasil dari 8 kemenangan, 11 seri, dan 14 kekalahan.

Torehan buruk itu pun membuat masa bakti Mamak Al Hadad tidak diperpanjang oleh manajemen Macan Kemayoran. Walaupun Kontrak pelatih asal Surabaya itu baru akan berakhir di penghujung tahun ini, Ferry Paulus selaku Presiden Persija telah mengutarakan bahwa timnya akan dibesut oleh pelatih asing guna mengarungi kompetisi ISL musim depan.

Mendatangkan seorang pelatih asing yang berpengalaman serta berkualitas jelas bukan perkara mudah bagi Persija. Seperti banyak diketahui, banyak faktor yang membuat beberapa calon pelatih dan pemain enggan memperkuat Macan Kemayoran dalam beberapa tahun belakangan. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi yakni Persija selalu tidak mempunyai kepastian menggelar pertandingan laga kandangnya.

Faktor itu dirasa penting oleh sebagian calon pelatih yang akan menahkodai Macan Kemayoran. Selama mengarungi kompetisi TSC musim lalu, Persija harus terusir dari kandangnya sendiri setelah stadion utama mereka, Stadion Utama Gelora Bung Karno harus mengalami renovasi hingga 2018. 

Dukungan tak kenal lelah dari suporter mereka, The Jakmania akan sangat terasa jika Macan Kemayoran bermain di SUGBK. Namun, secara perlahan, kehadiran mereka sedikit demi sedikit berkurang saat Persija mulai 'ngungsi' menuju Stadion Manahan, Solo, untuk menggelar pertandingan kandang. Faktor mengendurnya dukungan dari suporter yang membuat pencapaian Persija lepas landas di musim ini.

Pengusaha asal Manado itu telah menegaskan bahwa salah satu permintaan dari calon pelatih Macan Kemayoran musim depan adalah kepastian homebase untuk menggelar laga kandang. Bak gayung bersambut, Ferry Paulus pun mengutarakan bahwa dirinya telah mengambil ancang-ancang agar bisa menggunakan Stadion Patriot, Bekasi sebagai homebase tetap mereka. 

Jika masalah stadion dapat terselesaikan, maka fokus Persija selanjutnya adalah urusan pelatih anyar. Dalam beberapa hari terakhir, Macan Kemayoran tengah gencar mendekati pelatih asal Brasil yang kenyang pengalaman melatih di Liga Thailand. Namun, Ferry masih merahasiakan identitas calon pelatih anyar tersebut untuk musim depan.

Pelatih berkebangsaan Brasil itu memang menjadi satu-satunya nama kandidat arsitek Macan Kemayoran. Tetapi, jika dilihat dari kebiasaan Persija pada musim-musim sebelumnya, mereka kerap mempunyai alternatif calon pelatih lain jika gagal mendatangkangkan pelatih incarannya. 

Untuk itu, INDOSPORT mencoba merangkum tiga nama pelatih yang cocok membesut Si Jampang yang kini sudah saatnya bersaing untuk merebut gelar juara pada kompetisi musim depan. Berikut sajiannya:

Penulis: Muhammad Adiyaksa


1. Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues

Calon pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra Teco

Pelatih asal Negeri Samba tersebut lebih dikenal dengan nama Stefano Teco. Pernah menjadi asisten pelatih Jacksen F Tiago kala membawa Persebaya menjuarai Liga Indonesia 2004, namun karier Teco lama dihabiskan untuk melatih di Liga Thailand. 

Nama Teco disebut sebagai calon pelatih yang paling cocok sesuai kriteria Ferry Paulus. Pengusaha berdarah Manado itu kerap mengungkapkan jika Persija akan mendapat sentuhan dari sosok pelatih asal Brasil. Meski tidak secara terang-terangan menyebutkan nama, namun Ferry memberikan sedikit bocoran bahwa calon pelatih Macan Kemayoran itu pernah lama berkiprah di Liga Thailand.

Terhitung, selama kurang lebih enam musim Teco melanglang buana di Negeri Gajah Putih untuk membesut sedikitnya 4 klub Thailand. Yang pertama, pria kelahiran Rio de Janeiro itu pernah tiga musim menukangi Chiangrai United medio 2010-2013.

Setelah itu, pelatih muda berusia 42 tahun tersebut selalu berganti klub tiap musimnya. Dimulai saat menhkodai Phuket FC (2013/14), Samut Sakhon City Power FC (2014/15), dan yang terakhir mengarsiteki Royal Thai Navy pada musim lau.

Sepak terjang Teco memang belum menghasilkan banyak prestasi di setiap klub yang dibesutnya. Tercatat, raihan paling mengesankan yang pernah ditorehnya yakni membawa Persebaya Surabaya menjuarai Divisi Utama 2004, yang kala itu masih berstatus kasta tertinggi Liga Indonesia. Itu pun hanya sebagai staf kepelatihan dari pelatih kepala Jacksen F. Tiago.

Namun, kedekatannya dengan Greg Nwokolo yang pernah dilatihnya kala masih membesut Chiangrai United menjadi nilai plus bagi pelatih berambut gondrong itu. Selain Greg, Teco juga mempunyai relasi dengan Victor Igbonefo. Teco pernah menjadi arsitek bek naturalisasi tersebut saat menjadi nahkoda Sakhon City Power FC. Apalagi diketahui, Victor kerap gabung mengikuti sesi latihan Macan Kemayoran menjelang kompetisi selesai.

Kriteria yang disematkan kepada Teco memang cocok seperti yang diapungkan Ferry Paulus untuk membesut tim ibu kota pada kompetisi musim depan. Namun dengan tidak adanya prestasi yang menonjol dalam diri Teco, calon pelatih anyar Persija nantinya bisa jadi mengarah ke nama-nama arsitek ngetop lainya.


2. Milomir Seslija

Milomir Seslija.

Arema FC memberikan kabar mengejutkan saat secara resmi mengumumkan tidak akan menggunakan tenaga eks pelatih mereka, Milomir Seslija untuk musim depan. Rumornya, tidak adanya kesepakatan antara kedua pihak mengenai nilai kontrak membuat manajemen Singo Edan memutuskan untuk tidak memperpanjang masa bakti pelatih asal Serbia tersebut.

Seslija sejatinya bukan merupakan nama baru di kancah persepakbolaan Indonesia. Sebelum membawa Arema mengakhiri musim sebagai runner up TSC, dirinya pernah ditunjuk sebagai direktur teknik Barito Putera pada ISL musim 2015. Namun, kelangsungan Milo bersama Laskar Antasari tidak bertahan lama setelah kompetisi tersebut diberhentikan akibat adanya intervensi dari pemerintah.

Perjalanan Milo bersama Arema FC di musim ini terbilang mulus. Hingga berakhirnya kompetisi yang menghasilkan Persipura Jayapura sebagai juara, Arema besutan Milo sukses konsisten bertengger di papan atas klasemen.

Bahkan, hingga berakhirnya kompetisi alias sampai pekan terakhir TSC, Arema terus bersaing untuk mengkudeta posisi Mutiara Hitam sebagai pemuncak klasemen walau pada akhirnya harus mengakhiri musim di peringkat kedua. Selama semusim membesut klub kebanggaan Arek Malang ini, Miro sukses mencatatkan 18 kemenangan, 10 seri, 6 kekalahan serta menjadikan Singo Edan sebagai tim yang paling sedikit kebobolan, yakni 24 gol.

Secara raihan statistik, nama Milo dinilai sebagai calon pelatih yang paling pantas untuk menukangi Persija di musim depan. Apalagi Milo juga dikenal sebagai pelatih yang sangat dekat dengan suporter Aremania sewaktu masih mengarsiteki Arema. Hal tersebut bisa menjadi nilai plus untuk Milo karena Macan Kemayoran juga mempunyai basis suporter dengan dukungan luar biasa di dalam diri The Jakmania. 


3. Alfred Riedl

Alfred Riedl.

Sukses membawa Tim Nasional (Timnas) Indonesia melaju hingga babak final Piala AFF 2016 di tengah keterbatasan dan kekurangan, masa depan Alfred Riedl di Skuat Garuda ditenggarai masih gelap. Kontrak pelatih berusia 67 tahun itu sejatinya telah berakhir setelah gelaran Piala AFF 2016 lalu.

 Sebelum menukangi Timnas Merah-Putih untuk turnamen Piala AFF tahun ini, Riedl sebelumnya pernah merasakan menjadi juru taktik PSM Makassar pada musim 2015 lalu. Namun sayang, kariernya di Juku Eja tidak bertahan lama setelah ia memutuskan mundur dengan alasan kesehatan. Padahal, dirinya belum genap tiga bulan membesut PSM dan pamit secara mendadak sesaat sebelum kompetisi ISL dimulai.

Persija bisa mencuri start untuk melobi Riedl disaat masa depannya yang tidak pasti bersama Timnas. Dengan segala kemampuan serta pengalamannya, Riedl diyakini akan menjadi sosok yang tepat untuk membangun skuat Persija yang saat ini didominasi oleh para pemain muda.

Sewaktu masih mengarsiteki Skuat Garuda, Riedl dikenal sebagai pelatih yang tak segan memberikan kesempatan bermain untuk beberapa pemain muda. Pada Piala AFF 2010 lalu, eks pelatih Timnas Vietnam itu secara mengejutkan mempercayai bocah berusia 20 tahun, Oktovianus Maniani untuk mengisi posisi lini serang Merah-Putih. Sedangkan di tahun ini, Riedl kembali memberikan kesempatan bagi beberapa pemain muda untuk unjuk gigi seperti Rudolof Yanto Basna, Abduh Lestaluhu. Manahati Lestusen, dan Evan Dimas Darmono.

Dengan skuat Persija yang menurut presiden mereka, Ferry Paulus tidak akan mengalami banyak perombakan pada para pemain mudanya, Riedl tentunya tidak akan kesulitan beradaptasi dengan suasana tim Macan Kemayoran. Terlebih, masih ada para penggawa senior yang kemungkinan akan dipertahankan seperti Ismed Sofyan dan Bambang Pamungkas, tentu hal itu akan dimanfaatkan oleh Riedl untuk kembali membawa Persija menjadi tim yang sepatutnya disegani di kancah persepakbolaan Indonesia mulai musim depan.

Persija JakartaAlfred RiedlMilomir SeslijaLiga Indonesia

Berita Terkini