x

3 Trofi Juara Hingga Banderol Transfer, Modal Ezra Walian Kejar Impian Berseragam Skuat Garuda

Minggu, 1 Januari 2017 19:01 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono

Pemuda berusia 19 tahun itu mengaku jantungnya selalu berdegup kencang, darahnya memanas, kakinya terasa gatal tak mampu menahan gejolak cinta yang membuncah acap kali menatap seragam Merah-Putih berlogo burung Garuda.

Ezra merasakan dorongan yang kuat untuk tampil membela Skuat Garuda, dimaklumi karena dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia dari bapaknya, Glenn Walian yang merupakan putra Manado yang lahir dari keturunan Manado-Bangka.

"Mimpi saya bermain di Timnas. Saya Cinta Indonesia!," barisan kata yang terlontar dari mulutnya saat datang ke Indonesia dan berkesempatan untuk bermain dalam sebuah laga persahabatan yang digelar PSSI di Komplek Kopassus, Cijantung pada penghujung tahun 2016 lalu.

Perjuangan sang senior Stefano Lilipaly, yang lebih dahulu berkesempatan manggung dalam balutan seragam Merah-Putih di kancah Piala AFF 2016 semakin membuat semangatnya bergelora.

"Mungkin (mengikuti jejak Lilipaly). Namun saya tidak pernah tahu (ke depannya)," ujar Ezra Walian ketika ditemui wartawan selepas pertandingan eksebisi.

Pengalaman merumput dan mengukir sejumlah catatan prestasi di Belanda, negara yang memiliki kultur dan budaya sepakbola lebih maju ketimbang Indonesia menjadi modal yang kian membesarkan rasa percaya dirinya untuk bisa berbuat banyak bersama Skuat Garuda.

Ezra memiliki segudang pengalaman menarik sejak bakatnya pertama kali ditemukan oleh seorang pemandu bakat dari akademi AZ Alkmaar saat usianya belum genap 10 tahun. 

Bakat alami, insting, serta ketajaman dalam mencetak gol yang dimilikinya mengantarkan ia dipanggil Timnas Belanda U-15 hingga dirinya mendapat kepercayaan untuk mengemban ban kapten The Oranje di lengannya. 

Dari sanalah kemudian cerita Ezra menggapai impian menjadi bagian dari tim muda dari klub pemilik empat gelar Liga Champions Eropa, Ajax Amsterdam dimulai. Namun mimpi besar Ezra belum berakhir, kini ia berharap bisa membela Timnas Indonesia dengan sederet rekam prestasi yang ia miliki. 

Bagaimana rekam prestasi Ezra dalam menggapai impiannya? Berikut sekelumit kisah yang berhasil terangkum INDOSPORT dari berbagai sumber.


1. Buka Pintu Jong Ajax dengan Tiga Trofi Juara

Pesepakbola keturunan Indonesia, Ezra Walian yang kini tengah bermain untuk klub Belanda, Ajax Amsterdam.

Kesempatan Ezra Walian untuk bisa tampil bersama Jong Ajax atau Ajax II di kompetisi kasta kedua Liga Belanda, Eerste Divisie tidak sekonyong-konyong bisa ia dapatkan. 

Ezra harus melewatinya dengan perjuangan yang cukup keras. Namun begitu, ia berhasil membuktikan dirinya pantas untuk mendapatkan posisi tersebut dengan menyumbangkan tiga trofi juara saat masih bermain bersama Ajax Amsterdam U-19.

Kontribusi tersebut ia catatkan pada musim 2014, 2015, dan 2016. Andil besarnya dalam raihan tiga gelar juara itulah yang membuat Ajax membukakannya jalan untuk bermain di Jong Ajax di Eerste Divisie. 


2. Debut Manis Bersama Tim Muda Pemilik Empat Gelar Liga Champions

Pesepakbola keturunan Indonesia, Ezra Walian, saat mengeksekusi bola ke arah gawang lawan.

Ezra Walian berhasil menggapai salah satu impian terbesar dalam karier profesionalnya sebagai seorang pesepakbola dengan menjadi bagian dari klub raksasa Belanda, Ajax Amsterdam saat usianya menginjak 16 tahun dengan mengantongi kontrak berdurasi 4 tahun.

Ezra melakoni debut bersama Jong Ajax atau Ajax II di kompetisi kasta kedua Liga Belanda, Eerste Divisie pada 26 September 2016 dalam pertandingan menghadapi FC OSS.

Saat itu Ezra diberikan kesempatan untuk bermain oleh pelatih Marcel Keizer sebagai pemain pengganti. Ia diturunkan pada menit ke-75 menggantikan penyerang andalan Jong Ajax, Pelle Clement.

Dalam laga tersebut, Jong Ajax berhasil mencatatkan kemenangan besar dengan menaklukkan FC OSS dengan skor telak 7-0. Namun Ezra, saat itu kurang beruntung. Ia belum berhasil mencantumkan namanya di papan skor sebagai pencetak gol.


3. Kejutan Ezra untuk Timnas Belanda

Ezra Walian saat membela Timnas Belanda.

Penampilan gemilang bersama Timnas Belanda U-15 tidak hanya mengantarkan Ezra meraih tanda tangan kontrak bersama tim muda klub raksasa Belanda, Ajax Amsterdam. Nama Ezra kembali terpanggil untuk membela Timnas Belanda untuk kualifikasi Piala Eropa U-17 pada 2014.

Ezra tercatat dua kali diturunkan oleh pelatih sebagai pemain pengganti dalam pertandingan menghadapi San Marino dan Georgia. Meski pada akhirnya tidak dibawa ke putaran final Piala Eropa U-17 2014, Ezra sempat membuat kejutan.

Ezra membuat sebuah gebrakan hebat saat The Oranje tampil menghadapi San Marino meski baru diturunkan oleh sang pelatih sebagai pemain pengganti pada menit ke-41.

Ezra memberondong gawang San Marino dengan lima gol yang ia lesakkan pada menit ke-52, 64, 66, 68, dan 76. Berkat berondongan lima golnya itu, The Oranje berhasil mencukur San Marino dengan skor telak 12-0 tanpa balas.


4. Sudah Punya Banderol di Pasar Transfer

Aksi pemain Ajax Amsterdam keturunan Indonesia, Ezra Walian saat mengontrol bola.

Hampir empat tahun menjalani karier bersama tim muda Ajax Amsterdam membuat penampilan Ezra Walian kian hari semakin matang. Ezra mulai menemukan karakter serta gaya bermain yang tepat sebagai sosok penyerang serba bisa layaknya, Anthony Martial dan Marcus Rashford.

Ezra menjelma menjadi sosok penyerang serba bisa yang bisa ditempatkan pada posisi penyerang tunggal atau pun penyerang sayap.

Lebih dari itu, Ezra pun sudah memiliki banderol harga di pasar transfer pemain. Berdasarkan situs transfermarkt, nilai kontrak Ezra Walian di pasaran pemain kini telah mencapai 50 ribu Euro atau setara dengan Rp705 juta rupiah per musim.

Ajax AmsterdamEredivisie BelandaLiga IndonesiaEzra WalianEerste Divisie BelandaLiga Belanda

Berita Terkini