x

Cerita Bisu Stadion 'Keraton' Sriwedari yang Rindu Teriakan Suporter

Minggu, 1 Januari 2017 13:26 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Ramadhan

Hawa sejuk dan segar dari pepohonan rindang menghiasi sekitaran salah satu stadion tertua di Indonesia. Jadi stadion tertua, sebab stadion yang dibangun pada tahun 1932 ini menjadi lokasi berlangsungnya Pekan Olahraga Nasional (PON) yang pertama kalinya pada 9 September 1946.

Stadion Sriwedari merupakan inisiasi dari Sri Susuhunan Paku Buwono X dari Keraton Surakarta pada tahun 1932. Ia sangat ingin membangun sebuah stadion untuk kegiatan olahraga kerabat Keraton dan kalangan pribumi.

Stadion Sriwedari dapat dikatakan sebagai saksi sejarah akan perjuangan atlet Indonesia di PON pertama. Untuk mengingat hal tersebut, terpampang jelas tulisan Monumen Perjuangan PON I sebagai pengingat akan perjuangan duta olahraga Indonesia.

Kaki mulai beranjak ke dalam, dan tampak jelas hamparan hijau lapangan sepakbola dengan lintasan lari menjadi pemandangan utama stadion ini. Tak hanya itu, hamparan kursi di tribun utama serta undakan-undakan mengitari lapangan menjadikan tempat untuk para suporter menyaksikan laga pertandingan sepakbola.

Namun sayang, mungkin hal itu kini jarang terjadi. Sebab Stadion Sriwedari kini menjadi sepi, sunyi, dan tidak ada lagi nyanyian supporter untuk membakar semangat para pemain.

Stadion R Maladi Sriwedari, Solo.

Situasi ini mungkin menjadi pemandangan kontras saat Stadion Sriwedari menjadi home base salah satu klub di Solo bernama Arseto. Dulu stadion ini menjadi riuh ramai suporter untuk mendukung Arseto bertanding.

Hal ini pun dibenarkan oleh mantan pemain Arseto yang kini menjadi Pimpinan Koordinasi Pengelola Stadion Sriwedari, Sriwedadi. Kepada INDOSPORT, dia pun menjabarkan mengenai beberapa fakta sejarah Stadion Sriwedari.


1. Jimat Keberuntungan Arseto

Stadion Sriwedari

Keberadaan Stadion Sriwedari benar-benar memberikan magic tersendiri bagi Arseto. Bagaimana tidak, setelah puasa gelar selama 14 tahun, Arseto akhirnya merasakan gelar pertama kalinya ketika menjadikan Stadion Sriwedari sebagai home base mereka.

“Ini memang nilai sejarahnya sangat besar. Selain menjadi lokasi berlangsungnya PON pertama di Indonesia tapi stadion ini memberikan sejarah sendiri buat Arseto. Kita akhirnya meraih juara saat baru pertama kali main di sini,” ucap Sriwidadi kepada INDOSPORT.

“Kita sudah hampir 14 tahun gak jadi juara saat masih main di Jakarta. Tapi pas kita pindah main di sini jadi juara. Selepas itu ya sudah kita jadikan stadion ini menjadi markas kita,” tambahnya.

Selepas memberikan gelar perdana bagi Arseto, sepertinya Stadion Sriwedari benar-benar memberikan tuah. Tak pelak Stadion Sriwedari pun menjadi momok menakutkan bagi calon lawan Arseto.


2. Kalah Bersaing dengan Stadion Manahan

Stadion Manahan Solo

Namun, kini Stadion Sriwedari seakan tidak lagi terdengar gaungnya. Terlebih setelah hadirnya Stadion Manahan, Solo di tahun 1998.

Kehadiran Stadion Manahan perlahan menggesar keperkasaan Stadion Sriwedari dalam menggelar pertandingan sepakbola di tanah Solo.

“Memang sekarang Stadion Sriwedari sudah tidak pernah menggelar pertandingan. Sekarang event pertandingan nasional lebih sering digunakan di Manahan,” ucap Dadi.

“Tapi itu bukan saingan ya, mungkin karena menimbang fasilitas di Manahan lebih bagus dan besar jadi lebih layak melakukan pertandingan di Manahan,” jelasnya.

Stadion Manahan, Solo.

3. Sriwedari yang Rindu Teriakan Suporter

Stadion Sriwedari

Namun meski begitu, bagi Dadi selaku pengurus stadion, ada suasana yang sangat dirindukan. Yakni atmosfer dan teriakan suporter di Stadion Sriwedari.

“Tentu kita sangat rindu akan hal itu. Kedatangan suporter yang memenuhi stadion ini untuk mendukung tim kesayangan mereka,” harap Dadi.

Untuk mewujudkan hal ini pun, Dadi berharap ke depannya Stadion Sriwedari dapat direnovasi. Setidaknya Stadion ini menjadi layak untuk kembali menggelar pertandingan nasional.

“Ya berharap sih dapat direnovasi. Sebab kalau direnovasi, Solo menjadi memiliki dua stadion yang dapat menggelar event nasional,” tutupnya.

SoloLiga IndonesiaStadion Sriwedari

Berita Terkini