x

On This Day: Kelahiran Victor Valdes, Pemain yang Sempat Benci Jadi Kiper

Sabtu, 14 Januari 2017 12:56 WIB
Penulis: Cosmas Bayu Agung Sadhewo | Editor: Joko Sedayu

Siapa yang tak kenal Victor Valdes? Dimulai dari kiprahnya sebagai palang pintu utama La Blaugrana, hingga menjadi pemain buangan yang sekarang terdampar di Riverside Stadium, markas Middlesbrough.

Para pecinta sepakbola, pastinya, kebanyakan mengenal dia karena blunder-blundernya saat masih bermain di Camp Nou, dibandingkan penyelamatannya.

Kariernya sebagai seorang penjaga gawang tim sekaliber Barcelona membuat dirinya menerima banyak tekanan dari para Cules, untuk menahan gempuran dari para musuh. Mungkin itu yang membuatnya banyak melakukan blunder karena berbagai tekanan yang diterimanya.

Walau banyaknya blunder yang telah dibuatnya, dirinya tetap menjadi pemain legenda dari tim asal Catalunya tersebut. Hal ini terlihat dari apa yang diraihnya bersama Barcelona selama 12 tahun lamanya, ditambah dirinya juga menjadi bagian dari skuat treble winner Pep Guardiola pada musim 2008/09.

Valdes melakukan debut seniornya di Camp Nou bersama Barcelona pada laga kualifikasi Liga Champions melawan Legia Warszawa, 14 Agustus 2002. Debut Valdes tersebut dibarengi dengan cleansheet pertamanya dengan kemenangan 3-0, di umurnya yang baru menginjak 20 tahun,

Raihan cleansheet perdananya tersebut membuat Louis van Gaal memainkannya kembali 2 minggu kemudian, saat Barcelona berhadapan dengan Atletico Madrid di La Liga Spanyol. Namun sayang, dirinya harus kebobolan 2 gol setelah Barcelona ditahan imbang 2-2 di Camp Nou.

Namun siapa sangka, Valdes yang sejak 2002 sudah berkecimpung di bawah mistar gawang, ternyata pernah membenci posisinya yang sekarang ini menghidupi diri serta keluarganya. Berikut INDOSPORT rangkum kenapa Valdes sempat membenci posisinya tersebut.


1. Benci menjadi seorang kiper

Valdes saat masih bermain di Barcelona.

Pada saat berumur 8 tahun, Victor Valdes ternyata membenci perannya sebagai penjaga gawang. Hal itu diungkapkannya saat wawancara bersama Canal+ Spain.

Valdes yang sejak kecil berada di akademi Barcelona, tidak pernah mau bermain sebagai kiper. Namun dirinya tetap bermain di posisi tersebut karena tekanan dari orang tuanya. Menurut mereka, Valdes kecil memiliki bakat yang luar biasa sebagai penjaga gawang.


Victor Valdes dan Pepe Reina saat masih berada di akademi Barcelona

Dirinya benci menjadi kiper karena saat timnya mencetak gol, dirinya hanya diam sendirian di bawah gawangnya. Namun, bila timnya kebobolan, semua pemain menjadi sedih.

Itulah alasan kenapa Valdes kecil tidak mengerti apa makna menjadi seorang kiper, dan benci menjadi kiper. Namun dirinya harus melakukan hal tersebut karena tekanan dari kedua orang tuanya.


2. Mulai Menyukai Peran Seorang Kiper

Valdes usai melakukan penyelamatan saat masih di Barcelona.

Selama 10 tahun lamanya, Valdes kecil tetap bermain sebagai seorang kiper di tim utama akademi Barcelona. Bahkan hingga masuk ke tim senior Barcelona di tahun 2002, dirinya mengaku tidak pernah menikmati tugasnya sebagai palang pintu La Braugana.

Hingga akhirnya semua itu berubah ketika Pep Guardiola mulai melatihnya di Barcelona B. Valdes mengaku, berkat Guardiola, dirinya bisa menikmati peran dari seorang kiper.

Guardiola mengajarkan bagaimana cara menikmati peran seorang kiper, dengan menjadi apa adanya, menjadi diri sendiri.

Saat Guardiola resmi naik melatih tim senior, Valdes baru bisa menemukan permainan terbaiknya. Menjadi pintu terakhir bersama dengan Puyol dan Pique saat itu, menjadikan dirinya menjadi salah satu skuat Guardiola dalam meraih treble winner di musim 2008/09.


3. Menjadi Legenda Barcelona

Valdes saat melakukan penyelamatan di Final Liga Champions 2006

Untuk saat ini, kita kesampingkan dulu blunder-blunder yang pernah dibuatnya bersama Barcelona. Karena selama 12 tahun di Camp Nou, dirinya tidak hanya menciptakan blunder yang akan selalu dikenang oleh para pecinta sepakbola, namun juga raihan prestasi gemilang.

Puncak kariernya dimulai saat pertama kalinya menjuarai Liga Champions. Saat itu, anak asuh Frank Rijkaard harus meladeni The Gunners di final Liga Champions musim 2005/06, di Stade de France Stadium.

Victor Valdes yang dimainkan sejak menit awal mampu membuat Thiery Henry, yang kala itu sedang ganas-ganasnya, diam tak berkutik. Bahkan, Henry mengatakan bahwa sejak pertandingan itu, dirinya membenci Valdes.

"Setelah pertandingan itu, saya benci dia (Valdes). Saya terlihat seperti tidak pernah bisa mencetak gol sebelumnya," ucapnya dikutip dari Canal+.

Setelah pertandingan tersebut, Frank Rijkaard memberi pujian kepada Valdes. Dirinya mengatakan bahwa Valdes bermain cemerlang, menikmati perannya sebagai seorang kiper dan menyelamatkan gawangnya di saat-saat krusial.

Sepanjang kariernya bersama Barcelona, Valdes telah memenangkan banyak gelar bergengsi. Total dirinya bermain sebanyak 530 kali, dengan raihan 6 kali juara La Liga dan Piala Super Spanyol, lalu 3 kali juara Liga Champions, Copa del Rey, dan Piala Dunia Antarklub, serta 1 kali juara Piala Super Eropa.

Manchester UnitedArsenalBarcelonaVictor ValdesThierry HenryFrank RijkaardOn This Day

Berita Terkini