x

Bagaimana Nasib Skuat Man United Peraih Treble Winning 1999 Kini?

Sabtu, 28 Januari 2017 20:26 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
Man United saat memenangkan treble pada 1999.

Pada 1999, Man United memenangi Liga Primer, Piala FA, dan Liga Champions sekaligus. Hal ini menjadikan mereka sebagai klub Inggris pertama yang menjadi treble winner. Di bawah kepelatihan Sir Alex Ferguson, tim ini menjadi salah satu tim terbaik di Eropa.


Skuat Man United saat parade keliling kota usai memenangi treble pada 1999.

Enam belas tahun berlalu sejak masa kejayaan itu, bagaimanakah keadaan para penggawa Man United sekarang? Mereka umumnya masih berkecimpung di dunia sepakbola, entah sebagai pelatih, maupun kepala akademi. Mungkin yang paling tenar adalah David Beckham dan Paul Scholes, yang masih wara-wiri di media. Maka, INDOSPORT telah merangkum "nasib" dari skuat emas Man United itu, seperti yang dilansir Sportskeeda:


1. Andy Cole & Nicky Butt

Andy Cole saat membela Man United.

Andy Cole

Sembilan belas tahun kemudian, Andy Cole pensiun pada 2008. Ia sempat melatih penyerang-penyerang muda di Man United dan Huddersfield Town. Pada Februari 2016, Cole mengungkapkan perjuangannya dalam melewati penyakit gagal ginjal dan perawatan steroid usai terkena virus saat berpergian sebagai duta Red Devils.

Cole terkenal sebagai pendukung The Offside Trust, organisasi yang menyediakan dukungan kepada pemain dan keluarga yang menjadi korban kekerasan. Ia juga bekerja sebagai pandit dan kerap tampil di Premier League TV.


Andy Cole saat tampil di BBC.

Nicky Butt

Setelah bermain untuk Man United, Newcastle, dan South China, Nicky Butt kembali ke Inggris pada 2011 setelah pensiun dari sepakbola. Ia kemudian menjadi kepala akademi di Old Trafford. Butt juga menjadi pelatih pengganti tim U-23 setelah Warren Joyce hengkang pada tahun lalu. Kini ia merasa nyaman dengan posisinya tersebut dan tak terburu-buru untuk berpindah dari akademi.


Nicky Butt kini menjabat sebagai kepala akademi Man United.

2. Ole Gunnar Solskjaer & Jesper Blomqvist

Ole Gunnar Solskjaer selebrasi.

Ole Gunnar Solskjaer

Solskjaer pensiun dari Man United setelah membelanya selama 11 tahun dan bergabung kembali dengan klub untuk menjadi pelatih dan mendapatkan lisensi. Ia juga menjadi ambasador Man United dan menjadi manajer dan mempersembahkan dua trofi untuk klubnya. 

Pada tahun 2014, ia diumumkan sebagai manajer baru untuk Cardiff City tapi hengkang setelah mereka gagal untuk tetap di Liga Premier pada akhir musim. Ia kembali ke Molde pada tahun 2015 dan masih menjadi manajer hingga kini. Pemain berusia 43 tahun itu didekati untuk mengelola Timnas Norwegia tetapi menolak tawaran itu untuk kedua kalinya.


Solskjaer saat melatih Cardiff City.

 Jesper Blomqvist

Meski hanya tiga tahun di Man United, ia telah memenangkan kompetisi paling bergengsi. Ia pensiun pada 2005 tetapi kerap kembali merumput. Sembari mengelola klub Enkoping dan Hammarby IF, ia bermain pada tahun 2008 dan 2010. Ia juga menjadi pandit sepakbola di televisi Swedia, TV4.


Jesper Blomqvist menjadi manajer beberapa klub di Swedia.

3. Wes Brown & Henning Berg

Henning Berg saat masih di Man United.

Wes Brown

Setelah 11 tahun di klub, bek tengah ini pindah ke Sunderland pada 2011. Pada 2016, Brown dikontrak Blackburn Rovers dengan perjanjian bahwa ia bisa lanjut menjadi pelatih klub. Brown tengah dalam proses mendapatkan lisensi UEFA A dan direncanakan selesai pada tahun ini. Ia juga bekerja dengan akademi pemain muda.


Wes Brown kini bekerja sebagai manajer pemain Blackburn Rovers.

Henning Berg

Berg bermain untuk Man United antara tahun 1997 dan 2000. Ia menghabiskan masa kariernya di  Blackburn Rovers dan Rangers dan memainkan pertandingan terakhirnya pada 2004. Ia lalu terjun ke dunia manajemen sepakbola di klub Norwegia, Lyn.

Setelah itu, ia tetap berkecimpung di dunia manajerial di Blackburn, Lillestrom, dan Legia Warsawa. Kini ia bekerja untuk klub Hungaria, Videoton FC.


Henning Berg kini bekerja sebagai manajer klub bola di Hungaria.

4. Peter Schmeichel & Gary Neville

Gary Neville saat masih membela Manchester United.

Peter Schmeichel

Mantan pemain sepakbola asal Denmark ini pensiun dari Manchester City pada 2003. Ia kemudian beralih menjadi pembawa acara televisi. Ia pernah menjadi komentator pertandingan di program Match of the Day BBC dan pembawa acara reality show, Strictly Come Dancing dan The Weakest Link. Pria 53 tahun ini bahkan pernah memiliki klub masa kecilnya, Hvidovre IF.

Kini ia berafiliasi dengan portal kesehatan Nabufit, yang menyediakan saran dan anjuran dari pelatih kebugaran profesional dan atlet internasional. Ia menjadi duta komunitas tersebut bersama Neymar dan pemain tenis meja, Michael Maze.


Peter Schmeichel sempat tertarik untuk memiliki klub sepakbola.

Gary Neville

Usai pensiun dari Man United pada 2011, ia bergabung dengan Sky Sports sebagai pandit sepakbola di beberapa program. Ia juga menjadi staf pelatih Inggris, Roy Hodgson pada 2012 sebelum ia melatih Valencia pada 2015.

Neville juga berinvestasi di klub nonliga, Salford City dan bisnis hotel serta kafe yang bernuansa sepakbola bersama Ryan Giggs. Ia juga membeli saham Salford City pada 2014 bersama legenda Man United lainnya.


Gary Neville kerap tampil di televisi sebagai komentator dan analis pertandingan.

5. Paul Scholes & David Beckham

David Beckham.

Paul Scholes

Pesepakbola Inggris dengan gelar terbanyak ini menghabiskan waktunya sebagai gelandang di Man United hingga berhenti pada 2011 dan 2013. Scholes kemudian menjadi bagian dari staf Man United untuk tim U-19 dan tim senior.

Ia juga membeli Salford City bersama penggawa Man United lainnya dan juga dikontrak BT Sport sebagai pandit pada 2014. Pria 42 tahun ini kemudian memulai sesi latihan bersama tim muda Oldham Athletic beberapa minggu belakangan. Ia juga memanfaatkan nama besarnya untuk menarik investor China supaya membantu pendanaan klubnya itu. Ia juga tengah dalam proses mendapatkan lisensi pelatih dari UEFA.


Paul Scholes saat menjadi pandit untuk BT Sport.

David Beckham

David Beckham berkelana ke beberapa klub usai di Man United, seperti Real Madrid, LA Galaxy, AC Milan, dan PSG. Sebagai ikon mode yang terkenal ke seluruh dunia, ia menjadi bintang iklan beberapa produk besar. Ia bahkan muncul dalam film Goal!: The Dream Begins dan Goal! 2: Living the Dream.

Beckham juga memanfaatkan kepopulerannya untuk berbagai acara amal, seperti bekerja sama dengan UNICEF. Ia juga mendukung organisasi yang bertujuan mengentaskan AIDS dan malaria. Akhir-akhir ini, Beckham tampil di London Men's Fashion Week untuk mempromosikan lini pakaiannya.


David Beckham kerap menjadi model produk-produk ternama.
 

6. Ryan Giggs & Dwight Yorke

Ryan Giggs saat masih aktif sebagai pemain.

Ryan Giggs

Ryan Giggs akhirnya gantung sepatu pada 2014 setelah karier yang gemilang di dunia sepakbola. Ia bahkan tak perlu menunggu untuk didapuk menjadi manajer pada 2013 di bawah David Moyes dan menggantikan mantan manajer Everton tersebut usai Moyes dipecat.

Giggs berlanjut menjadi asisten manajer Louis van Gaal, tetapi tak mendapat tempat di bawah kepelatihan Jose Mourinho. Ia juga menjadi pemilik GG Hospitality bersama Neville bersaudara.


Bersama Gary Neville, Ryan giggs membuka usaha kafe dan hotel.

Dwight Yorke

Memenangkan treble di musim pertamanya, Yorke kemudian pensiun usai bermain untuk empat klub lainnya, yakni  Blackburn Rovers, Birmingham City, Sydney FC, dan Sunderland. Usai pensiun pada 2009, mantan penyerang ini berusaha mendapatkan kualifikasi pelatih Level B dan berambisi bekerja di manajemen. Namun harapan itu belum tercapai dan ia menjadi duta Man United.

Yorke menghabiskan waktunya berkeliling Asia bersama Gulf Oil dan menyambangi Kalkuta di Juni 2016. Ia bersama Peter Schmeichel akan mengunjungi Dubai pada Februari nanti untuk mempromosikan Man United. Mantan pemain Aston Villa ini juga tercatat sebagai anggota Komite Pengembangan FIFA mulai Januari tahun ini.


Dwight Yorke kini juga bekerja di FIFA.

7. Jaap Stam & Ronny Johnsen

Mantan pemain Man United, Jaap Stam.

Jaap Stam

Setelah hengkang dari Old Trafford, Stam bermain untuk Lazio, Inter Milan, dan Ajax sebelum pensiun pada 2007. Pria asal Belanda ini kemudian mengejar ambisinya menjadi seorang manajer klub. Ia sempat menjadi asisten manajer untuk FC Zwolle selama dua tahun dan kemudian menjadi pelatih defensif di Ajax. Stam kini menjabat sebagai manajer Reading FC.

Stam juga terlibat dalam Soccer Aid, tim sepakbola yang berisi pemain legenda dan selebritas untuk pertandingan amal yang diselenggarakan UNICEF.


Jaap Stam kini berkarier sebagai pelatih klub sepakbola.

Ronny Johnsen

Setelah membela Man United selama enam tahun, Johnsen juga bermain untuk Aston Villa dan Newcastle sebelum mengakhiri karier di Valerenga pada 2008. Setelah mendapatkan lisensi pelatih UEFA, Johnsen bekerja sebagai pakar Man United di TV2, saluran televisi Norwegia.

Johnsen kemudian menjadi duta untuk Man United di Asia Tenggara dengan perusahaan Gulf Oil sebagai partnernya. Ia juga berkaitan dengan Unibet, sebuah perusahaan taruhan online. Tahun lalu, Johnsen pernah menyatakan ingin menjadi manajer klub dan tengah menunggu tawaran yang tepat.


Ronny Johnsen juga berminat untuk menjadi manajer klub.

8. Denis Irwin & Roy Keane

Roy Keane saat masih berseragam Man United.

Denis Irwin

Usai membela Red Devils selama 12 tahun, Irwin hanya bergabung dengan satu klub lain, yakni Wolverhampton Wanderers hingga ia pensiun pada 2004. Irwin kemudian mendaftar untuk menjadi presenter MUTV pada tahun yang sama dan berlanjut hingga kini.

Ia juga tercatat sebagai pandit sepakbola di RTE Sports, jaringan penyiaran Irlandia dan menulis untuk surat kabar Irlandia, Sunday World.


Denis Irwin pernah meliput Piala Dunia 2010 untuk jaringan RTE.

Roy Keane

Selama 12 tahun kariernya di Old Trafford, Keane telah mengabdi menjadi kapten Man United selama delapan tahun. Keane kemudian hengkang pada 2005 sebelum pensiun di Celtic, enam bulan kemudian. Pria 45 tahun ini tak pernah jauh dari lapangan sepakbola sejak berperan sebagai manajer beberapa klub di Inggris.

Pada 2006, Keane bekerja sebagai manajer Sunderland dan Ipswich Town. Dia juga menjadi asisten manajer untuk Aston Villa dan berlanjut di Timnas Irlandia sejak 2013. Pria asal Irlandia ini pernah menjadi pandit untuk saluran ITV, meski pernah mengaku tak tahan dengan profesi tersebut. Keane kini juga aktif terlibat di tim masa kecilnya, Cobh Ramblers.


Bersama Denis Irwin, Roy Keane disebut-sebut sebagai pesepakbola Irlandia terbaik sepanjang masa.
Manchester UnitedDavid BeckhamRoy KeanePaul ScholesLiga Inggris

Berita Terkini