On This Day: Lahirnya Duo Pesakitan Manchester United

Darren Fletcher yang saat ini membela klub Liga Primer Inggris West Bromwich Albion tengah merayakan hari jadi ke-33. Tidak sendirian, Fletcher saling berbagi hari jadi dengan mantan rekannya di Manchester United (MU), Giuseppe Rossi (30).

Kedua pemain yang pernah sama-sama membela Man United ini memiliki nasib sedikit berbeda di Old Trafford. Jika Fletcher memiliki masa-masa yang indah dengan bergelimang raihan trofi, maka Giuseppe Rossi harus rela dirinya menjadi pemain pinjaman.

Menurut data yang didapat dari Transfermarkt, Fletcher sempat bermain dalam 338 laga Man United dan meraih 12 titel prestisius seperti 4 trofi Liga Primer Inggris (2006/07, 2007/08, 2008/09, dan 2010/11), 1 trofi Liga Champions (2007/08), 3 trofi Community Shield (2007, 2008, dan 2010), 1 Piala FA (2003/04), 2 Piala Liga Inggris (2008/09 dan 2009/10), dan 1 Piala Dunia Antarklub (2008).

Sedangkan untuk Giuseppe Rossi, selama masa baktinya di Old Trafford (2004-2007), dirinya kerap dipinjamkan ke klub lain seperti Newcastle United dan Parma. Hingga pada akhirnya di tahun 2007 lalu ia memilih untuk hengkang dan menerima pinangan Villarreal.

Untuk merayakan hari jadi kedua mantan pemain Setan Merah tersebut, INDOSPORT telah merangkum fakta-fakta menarik dalam karier sepakbola mereka.

1. Menjadi Pemain yang Lama Absen

Giuseppe Rossi dan Darren Fletcher menjadi salah satu dari sekian banyak pesepakbola yang absen cukup lama membela klubnya sendiri. Hal tersebut dikarenakan Rossi dan Fletcher kerap pesakitan, baik itu dikarenakan virus maupun cedera yang dideritanya.

Rossi pernah absen selama 559 hari atau setidaknya 18 bulan ketika membela Villarreal. Pemain Tim Nasional (Timnas) Italia itu mengalami cedera pada pertandingan kontra Real Madrid 26 Oktober 2011 lalu.

Pada laga yang berlangsung di Santiago Bernabeu, Rossi harus diganti pada menit ke-60.Pihak klub menyatakan bahwa dirinya menderita cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament) pada lutut kanannya.

Akibat cedera tersebut dirinya diramalkan absen selama 6 bulan. Namun ketika masih dalam proses penyembuhan, dirinya kembali cedera lutut kanan ketika latihan dan harus kembali absen selama lebih dari 10 bulan depan.

Sedangkan pemain gaek Darren Fletcher, pernah absen selama kurang lebih 528 hari atau selama 17 bulan. Hal tersebut dikarenakan penyakit yang menyerang bagian ususnya pada tahun 2008.

Akibat penyakitnya tersebut, Fletcher mengalami sejumlah kesulitan untuk membela Manchester United. Ia kerap mengalami sakit kepala dan keinginan untuk ke toilet secara terus menerus.

"Anda akan terus-menerus berlari ke toilet hingga 10, 20, 30 kali sehari dan kehilangan banyak darah," ujarnya di tahun 2014 silam, dikutip dari BBC.

Hal tersebut tentu membuat dirinya kehilangan berat badan yang cukup drastis dan mempengaruhi performanya di lini tengah. Untuk menyembuhkan penyakit tersebut, Fletcher diharuskan mengangkat usus besarnya melalui operasi.

2. Merupakan Pemain Berbakat dari Akademi Manchester United

Sama-sama menjadi bagian akademi Manchester United, Darren Fletcher terhitung lebih senior karena lebih dulu masuk pada tahun 1995 hingga 2003. Sementara Giuseppe Rossi baru masuk ke akademi ketika berusia 17 tahun di tahun 2004.

Rossi memulai karier sepakbolanya di klub asal Amerika Serikat, yaitu New Jersey Stallions (1996-1999). Hal tersebut dikarenakan pemain Timnas Italia tersebut lahir di Teaneck, New Jersey.

Setelah selama 3 tahun menimba ilmu di Amerika Serikat, Rossi akhirnya pindah ke Italia untuk bergabung bersama akademi Parma (2000-2004). Ketika itu usianya masih 12 tahun. Kemampuannya di Parma saat itu terendus oleh pemandu bakat Manchester United sehingga membawanya ke Old Trafford ketika ia sudah berusia 17 tahun (2004).

Tidak butuh waktu lama, pria yang kini berusia 30 tahun itu merasakan debut pertama bersama skuat utama Setan Merah pada November 2004 di Piala Liga Inggris melawan Crystal Palace. Saat itu dirinya masuk menggantikan David Bellion di menit ke-84. Di laga tersebut, Man United menang dengan skor 2-0 atas gol yang dicetak oleh Louis Saha dan Kieran Richardson.

Sementara Darren Fletcher, pernah menjadi bagian akademi Lothian Thistle Hutchison Vale dan Tynecastle sebelum menimba ilmu di Manchester United . Hingga pada akhirnya ia bergabung dengan Setan Merah di tahun 1995.

Ketika menjadi bagian dari pemain muda Setan Merah, Fletcher hampir saja menjadi pemain paling muda yang berlaga di Liga Primer Inggris 1999/00. Ketika itu namanya dipilih untuk menjadi salah satu pemain di pekan terakhir melawan Aston Villa.

Namun, hal tersebut urung terjadi karena peraturan di Liga Primer Inggris yang tidak memperbolehkan kontrak pemain akademi untuk berlaga di level senior. Ia menandatangani kontrak profesionalnya pada 1 Februari 2001, ketika merayakan ulang tahun ke-17.

Sebelum bermain sebagai gelandang tengah, dirinya kerap dilatih dan diposisikan sebagai gelandang sayap kanan, untuk mengisi pos yang ditempati oleh David Beckham. Namun seiring waktu berjalan, posisi gelandang tengah dinilai cocok dengan gaya bermain Fletcher.

Saat masih menjadi pemain akademi dan tergabung dalam reserve team, Darren Fletcher dan Giuseppe Rossi meraih titel individu yang sama. Yaitu Denzil Haroun Reserve Team Player of the Year. Fletcher meraih titel tersebut di musim 2002/03 dan Rossi mendapatkannya di musim 2005/06.

3. Penurunan level Karier Sepakbola

Seiring penurunan performa, Darren Fletcher dan Giuseppe Rossi juga harus membela klub dengan level yang lebih rendah. 

Tanpa bermaksud melecehkan klub-klub yang kini dibela mereka berdua, namun klub yang dibela Fletcher (West Bromwich Albion) dan Rossi (Celta Vigo) saat ini jauh dari kata penantang juara.

Jika dibandingkan dengan klub yang pernah mereka bela sebelumnya, Manchester Unted selalu menjadi penantang juara dan siap bersaing di papan atas klasemen liga domestik dan juga Eropa. Begitu pula dengan Fiorentina yang pernah dibela oleh Rossi.

Saat ini West Bromwich Albion dan Celta Vigo berada di peringkat 8 klasemen di liga masing-masing. Pencapaian kedua klub tersebut di 4 musim terakhir, selalu berkutat di papan tengah dan papan bawah klasemen.

Perihal pemilihan klub yang kini dibela oleh masing-masing pemain, terdapat salah satu alasan kuat yang membuat mereka kini kehilangan kesempatan untuk bergabung dengan tim-tim besar di Eropa. Yaitu fisik dan ketahanan tubuh yang kurang baik.