x

On This Day: Lahirnya Legenda Sepakbola Korea Selatan Bertenaga Nuklir

Sabtu, 25 Februari 2017 11:06 WIB
Penulis: Rendy Gusti | Editor: Hendra Mujiraharja

Pria yang dikenal dengan sebutan Three Lungs Park ini lahir di Goheung, Jeollanam-do, Korea Selatan, 25 Februari 1981 silam. Sebagai seorang yang berasal dari Korea Selatan, dia telah membuktikan bahwa orang Asia mampu bersaing dan menjadi juara di kancah Eropa.

Ji-sung memulai karier sepakbolanya bersama dengan Myongji University (2000), sebelum akhirnya klub asal Jepang, Kyoto Purple Sanga (2000-2003) memberikannya kontrak profesional. Di sanalah masa di mana dirinya berkembang menjadi pemain dengan fisik dan tenaga yang kuat.

Kekuatan fisik Ji-sung yang tak kenal lelah di atas lapangan hijau membuat dirinya mendapatkan sebutan Three Lungs Park. Bahkan, Andrea Pirlo menyebutnya sebagai gelandang tengah berkekuatan nuklir dari Korea Selatan dalam buku autobiografinya.


Park Ji-sung merupakan gelandang serba bisa Manchester United.

Selama karier profesionalnya, pesepakbola dengan tinggi 1,78 m ini hanya bergabung bersama 4 klub saja. Di antaranya adalah Kyoto Purple Sanga (2000-2003), PSV Eindhoven (2003-2005 dan 2013/14), Manchester United (2005-2012), dan Queens Park Rangers (2012-2014).

Dia memutuskan untuk pensiun dalam balutan seragam QPR pada bulan Juli 2014 lalu setelah tak sanggup menahan rasa sakit pada lutut kanannya.

Pada tahun 2007 silam, dirinya menjalani operasi lutut kanan, yang membuat karier sepakbolanya berubah. Sejak saat itu, Ji-sung tidak dapat mengeluarkan segenap kemampuannya akibat rasa sakit yang ia rasakan.


Park Ji-sung meraih banyak trofi bersama Manchester United.

Selepas masa pensiun, dirinya pun diangkat sebagai global ambassador bagi Manchester United dan melakukan kegiatan sosial bersama JS Foundation pada tahun 2011.

Untuk merayakan hari ulang tahun Three Lungs Park yang ke-36, INDOSPORT telah menyediakan beragam fakta menarik kepada para pembaca setia tentang karier dan kehidupan Park Ji-sung.


1. Menjadi Pesepakbola Asia Terbaik di Eropa

Park Ji-Sung merayakan kemenangan Liga Champions bersama timnya.

Nama Park Ji-sung mulai dikenal di seluruh penjuru dunia pada ajang Piala Dunia 2002, di Korea Selatan dan Jepang. Pada saat itu, dirinya berhasil membawa Taeguk Warriors hingga ke semifinal.

Three Lungs Ji-sung membawa Korea Selatan lolos dari babak Grup D yang dihuni Portugal, Amerika Serikat, dan Polandia. Golnya tunggalnya ke gawang Portugal di laga terakhir grup membawa Timnas Korea Selatan melaju ke babak knockout.

Pada Piala Dunia 2002 tersebut, Ji-sung berhasil membawa Tim Nasionalnya bertengger di posisi keempat, atau yang terbaik sepanjang sejarah Korea Selatan.


Aksi Three Lungs Park bersama Timnas Korea.

Setelah itu, dirinya mulai berkarier di Eropa, tepatnya Belanda bersama PSV Eindhoven. Pelatihnya di Timnas Korea Selatan saat itu, Guus Hiddink yang membawa dirinya ke Belanda seraya penunjukkan dirinya di sana.

Dua tahun berseragam PSV, Ji-sung memberikan empat gelar juara, yaitu Eredivisie (2002-2003 dan 2004-2005), KNVB Cup (2004/05), dan Johan Cruyff Shield (2003).


Park Ji-sung diangkut oleh Guus Hiddink ke PSV Eindhoven setelah performa gemilang yang ia tunjukkan di Piala Dunia 2002.

Di tahun 2005, dia memutuskan untuk bergabung dengan raksasa Liga Primer Inggris, Manchester United. Kedatangannya saat itu sempat diragukan karena pembelian dirinya merupakan sebagai salah satu cara untuk menarik pasar Asia.

Namun, Park membuktikan bahwa dia bukan pajangan semata. Ji-sung memberikan 13 gelar bagi Setan Merah. Gelar tersebut adalah 4 trofi Liga Primer Inggris (2006/07, 2007/08, 2008/09, dan 2010/11), 3 Piala Liga (2005/06, 2008/09, dan 2009/10), 4 gelar Community Shield (2007, 2008, 2010, dan 2011), 1 trofi Liga Champions (2007/08), dan 1 gelar Piala Dunia Antarklub (2008).

Bersama Man United, dia telah mencatatkan 204 pertandingan dengan mencetak 28 gol dan 29 assists. Ji-sung dinobatkan sebagai pemain Asia dan Korea Selatan terbaik di kancah Eropa dengan raihan trofi-trofi tersebut selama kariernya. Terlebih, ia mencatatkan rekor sebagai pemain Asia pertama yang tampil di final Liga Champions dan juga yang berhasil mengangkat Si Kuping Besar.


2. Sempat Minum Jus Kodok dan Darah Rusa

Aksi selebrasi Park Ji-Sung.

Kekuatan Park Ji-sung di lapangan hijau memang menjadi buah bibir oleh setiap orang. Stamina yang tak terbatas dan jangkauan yang luas setiap bermain membuat setiap orang menjulukinya sebagai Three Lungs Park.

Dibalik kekuatan besarnya tersebut, tersembunyi rahasia menarik yang ia lakukan agar bisa memiliki stamina tak terbatas. Ternyata, dirinya sempat meminum jus kodok dan juga darah rusa yang dianggap mampu membuat tubuhnya menjadi lebih kuat dan tumbuh besar, dilansir dari Biography.


Park Ji-sung dikenal dengan stamina yang tak terbatas sebagai pemain sepakbola.

Pasalnya, ketika masih kecil pria asal Korea Selatan ini dinilai tidak akan mampu berkarier sebagai pesepakbola profesional karena dianggap terlalu lemah. Orang tua Ji-sung pun menyarankan minuman jus kodok dan darah rusa untuk menyerap setiap nutrisi yang terkandung di dalamnya, dilansir dari Football.co.uk.

Hasilnya? Seperti yang Anda sudah lihat, Three Lungs Park menjadi gelandang serba bisa yang memiliki stamina tak terbatas di lini tengah.

Namun, setelah Ji-sung membuka rahasia kekuatan stamina tak terbatasnya tersebut, kasus perburuan katak secara ilegal di gunung-gunung Korea Selatan menanjak naik. Mantan gelandang Manchester United itu pun diminta untuk bergabung dengan sebuah kelompok alam bernama Frog Friends demi menyelamatkan hewan amfibi tersebut.


3. Melanjutkan Pendidikan di Universitas Leicester

Mantan pemain Manchester United, Park Ji-Sung.

Selepas masa pensiun, Park Ji-sung memilih untuk melanjutkan dunia pendidikannya di De Montfort University, Leicester. Pria yang kini berusia 36 tahun itu mengambil pendidikan kursus manajemen olahraga.

Ji-sung merasa bahwa jika ingin meneruskan karier kepelatihan, dirinya harus memiliki segala pengetahuan tentang lapangan hijau.


Park Ji-sung melanjutkan studi di De Montfort University.

"Salah satu kolega saya mengatakan bahwa menjadi seorang pelatih merupakan pengalaman yang sangat berharga dan banyak pemain mencoba menjadi seorang pelatih," ujar pemain yang berposisi asli sebagai gelandang tengah itu.

"Saya ingin mengembangkan pengetahuan saya terhadap sepakbola dan berharap dapat bisa bekerja di Liga Korea Selatan," tambahnya lagi, dikutip dari laman resmi De Montfort University.

Kursus yang diikuti oleh Ji-sung di universitasnya terbagi dalam 3 tahapan. Tiga bulan pertama pendidikan akan berlangsung di Leicester, sebelum akhirnya beranjak ke Milan, dan diakhiri di Swiss.

Manchester UnitedPark Ji SungKorea SelatanPSV EindhovenBola InternasionalOn This Day

Berita Terkini