x

(VIDEO) On This Day: Supersub Itu Bernama Solskjaer

Minggu, 26 Februari 2017 14:46 WIB
Editor: Hendra Mujiraharja

Bertempat di Kristiansund, More og Romsdal, Norwegia, lahir seorang anak bernama Ole Gunnar Solskjaer. Tidak banyak yang bisa diceritakan mengenai Solskjaer saat masih kecil. Melalui media sosial, Man United pun memberikan ucapan selamat ultah kepadanya.

Kepada FourFourTwo, Solskjaer sempat bercerita bahwa ayahnya merupakan seorang pegulat. Bahkan, dia sendiri sempat berlatih gulat saat masih kecil.  

“Memang benar mengenai ayah saya. Saya sempat berlatih gulat antara usia delapan dan 10 tahun. Namun, saya berlatih dengan pegulat terbaik di usia saya. Saya sering dibanting. Jadi, saya tidak pernah tertarik,” cerita penyerang asal Norwegia itu.

Solskjaer bergabung dengan Man United pada 29 juli 1996. Ketika itu, Setan Merah hanya menggelontorkan dana sebesar 1,5 juta pounds untuk menembusnya. Namun, itu merupakan sebuah pembelian yang sangat cemerlang.

Pasalnya, perjalanan kariernya bersama Setan Merah cukup cemerlang. Dia bermain sebanyak 366 kali dan mencetak 126 gol. Solskjaer berhasil meraih 6 trofi Liga Primer Inggris, dua Piala FA, 3 Community Shield, 1 Liga Champions, dan 1 International Cup.

Untuk memperingati hari jadinya, berikut ini INDOSPORT akan berusaha membahas mengenai perjalanan karier Solksjaer dan awal mula mendapatkan julukan Supersub.


1. Tampil Mengesankan bersama Klub Lokal

Ole Gunnar Solskjaer saat masih memperkuat Molde.

Saat masih remaja, Solskjaer memperkuat tim Divisi Tiga Norwegia, Clausenengen. Saat itu, performanya sangat cemerlang. Dia berhasil mencetak 14 gol dalam sebuah turnamen.

“Saya mencetak 14 gol dalam sebuah turnamen di babak perempatfinal di Norwegia. Kendati rekan setim tidak menciptakan peluang, terkadang saya harus melewati satu hingga empat pemain untuk mencetak gol ke gawang lawan,” kata Solskjaer.

“Tapi, saya sangat tergantung dengan rekan setim saya. Kami hanya memiliki sekira 50-100 pendukung di Clausenengen. Namun, kami menjadi lebih akrab dan berkembang secara bersama-sama,” sambungnya.

Dia bermain selama lima musim bersama Clausenengen. Solskjaer turut berperan membawa timnya lolos ke Divisi Kedua Norwegia pada musim 1994. Total, dia berhasil menciptakan 31 gol dari 47 gol yang diciptakan timnya.

Performa gemilangnya itu membuat Molde, yang bermain di Liga Primer Norwegia tertarik untuk merekrutnya. Di musim perdananya, dia berhasil mencetak 20 gol. Penampilan gemilangnya membuat sejumlah tim besar seperti Hamburg dan Cagliari tertarik.

“Saya mencetak dua gol di pertandingan pertama untuk Molde dan tiga gol di laga kedua. Saya sempat bertemu dengan Felix Magath di Hamburg dan Giovanni Trapattoni saat masih melatih Cagliari,” kata Solskjaer.

“PSV, Bayern Munchen, dan Liverpool juga tertarik. Namun, tidak ada tawaran untuk mereka. Hanya ada tawaran dari Manchester United,” sambungnya kepada FourFourTwo.


2. Performa Solskjaer Bikin Ferguson Tergiur

Ole Gunnar Solskjaer saat masih berseragam Manchester United.

Penampilan gemilangnya bersama Molde membuat pelatih Tim Nasional Norwegia tertarik untuk memanggilnya. Solskjaer pun menjawabnya dengan mencetak dua gol ketika melawan Azerbaijan.

“Saya mencetak dua gol dengan cara voli untuk Norwegia ketika melawan Azerbaijan. Kemudian, agen saya mengatakan Manchester United terkesan dan ingin saya melakukan sesuatu sebelum Martin Edwards liburan,” kata Solskjaer.

“Semua berjalan dengan sangat cepat. Jadi, pemilik Molde meminjamkan saya pesawat jet dan menerbangkan saya ke Manchester karena mereka ingin melihat saya pergi ke sana. Saya selalu menghargai itu,” lanjutnya.

“Saya sempat diajak keliling Old Trafford. Dia kemudian bertanya kepada saya ‘Jadi, apa yang akan Anda lakukan?’ Saya ingin menandatangani kontrak! Dia speechless. Namun, dia memberikan saya pulpen dan saya langsung tanda tangani kontrak,” sambungnya.

Pada akhirnya, Ferguson memutuskan untuk mengontrak Solskjaer ketimbang membeli Alan Shearer. Keputusan arsitek asal Skotlandia tersebut tidak salah. Meski harus bersaing dengan nama besar seperti Eric Cantona dan Andy Cole, Solskjaer tidak takut.

“Ferguson mengatakan ‘Untuk enam bulan pertama, saya bermain di tim cadangan. Hal ini dilakukan agar saya bisa adaptasi. Kemudian, kami akan mencoba memasukkan Anda ke tim utama’. Namun, saya mencetak dua gol di tim reserves. Cole mengalami cedera dan kami membutuhkan penyerang. Saya masuk dan langsung mencetak gol dalam waktu enam menit saat melawan Blackburn Rovers,” katanya.

Kendati demikian, Solskjaer masih kesulitan menembus tim utama setelah Cole sembuh. Sejak saat itu, julukan Supersub pun melekat di tubuhnya.


3. Jadi Pahlawan Treble Man United

Ole Gunnar Solskajaer melakukan selebrasi setelah membobol gawang Bayern Munchen.

Ada sebuah momen yang tidak akan dilupakan para pendukung Man United. Momen itu terjadi pada final Liga Champions 1999. Sempat tertinggal sepanjang pertandingan, Setan Merah yang masih dilatih Sir Alex Ferguson berhasil bangkit dan mengalahkan Bayern Munchen dengan skor 2-1.

Siapakah yang jadi pahlawan? Siapa lagi kalau bukan Solskjaer. Masuk menjelang pertandingan berakhir, sontekannya berhasil membawa Setan Merah meraih treble winner dengan menjadi juara Liga Champions di musim itu. Apa yang diucapkan Ferguson kepadanya?

“Tidak ada. Namun, dia berbicara kepada Teddy (Sheringham) dan itu sempat membuat saya kesal. “Saya sempat berpikir ‘Saya sudah mencetak 17 gol untuk Anda pada musim ini, kebanyakan dari cadangan. Kenapa Anda tidak berbicara kepada saya?’. Kemudian Teddy masuk,” kata Solskjaer.

Tapi, hal itu justru memotivasinya. Dia ingin membuktikan kepada Ferguson bahwa dia salah. Hasilnya, Solskjaer menjadi pahlawan dengan mencetak gol kemenangan Man United di masa injury time. Meskipun demikian, Solskjaer tidak menyangka momen indah ini terjadi.

“Memenangkan Liga Champions merupakan hal terbaik yang bisa Anda lakukan sebagai seorang pemain sepakbola. Saya sering memikirkan ingin mencetak gol kemenangan di final Liga Champions,” kata Solskjaer.

“Itu hanya ada di kepala saya. Saya tidak pernah berpikir hal tersebut akan terjadi. Tidak ada peluang,” sambungnya.

Setelah 11 musim bermain untuk Man United, pada 28 Agustus 2007, Solskjaer memutuskan untuk mengakhiri kariernya sebagai pemain sepakbola.

Manchester UnitedOle Gunnar SolskjaerOn This Day

Berita Terkini