x

On This Day: Lahirnya 'Raja' London Barat, Drogba!

Sabtu, 11 Maret 2017 14:39 WIB
Editor: Rendy Gusti

Abidjan, Pantai Gading merupakan sebuah tempat di mana lahirnya seorang pesepakbola yang jadi cikal bakal legenda dan raja di London Barat. Ialah Didier Drogba, pria yang kini menjadi sosok penting bagi kesuksesan klub Liga Primer Inggris, Chelsea.

Lahir pada tanggal 11 Maret 1978 silam, pesepakbola dengan nama lengkap Didier Yves Drogba Tebily menjelma menjadi kekuatan mengerikan dari Afrika. Berposisi sebagai striker, Drogba dikenal dengan kekuatan fisik mumpuni dan kemampuan mempertahankan bola.

Dengan kelebihan yang ia miliki, tak jarang Drogba berhasil memberikan pengaruh besar atas kemenangan tim di laga-laga krusial. Raihan trofi demi trofi pun berdatangan dan membuat namanya menjadi dikenal oleh hampir setiap pencinta sepakbola dunia.

Didier Drogba merayakan hari jadinya yang ke-39 hari ini.

Total 17 raihan trofi telah berhasil ia dapatkan bersama dua klub elite Eropa yang pernah dibelanya, yaitu adalah Chelsea dan Galatasaray.

Bersama The Blues, 14 trofi bergengsi ia dapatkan, di antaranya adalah 4 gelar Liga Primer Inggris (2004/05, 2005/06, 2009/10, dan 2014/15), 3 juara Piala Liga (2004/05, 2006/07, dan 2014/15), 4 trofi Piala FA (2006/07, 2008/09, 2009/10, dan 2011/12), 1 trofi Liga Champions (2011/12), dan 2 gelar Community Shield (2005 dan 2009).

Sedangkan bersama Galatasaray, pria yang kini berusia 39 tahun tersebut telah meraih 3 trofi, yaitu Super Lig (2012/13), Turkish Super Cup (2013), dan Turkish Cup (2013/14).

Drogba mendapat julukan "King" dari fans Chelsea.

Atas raihan trofi yang diberikan untuk Chelsea, namanya pun mulai di elu-elukan oleh pendukung The Blues dan mendapatkan titel "King" Drogba dari para fans. Hal tersebut tak terlepas dari golnya di final Liga Champions kala mengandaskan Bayern Munchen di final Munich 2012 lalu.

Untuk memperingati hari jadinya yang ke-39, INDOSPORT berusaha merangkum beberapa fakta menarik terkait King Drogba.


1. Telat Memulai Karier Sepakbola Profesionalnya

Didier Drogba dan trofi Liga Primer Inggris saat membela Chelsea.

Meskipun menjadi seorang pesepakbola profesional dan tenar seperti sekarang ini, awal karier Drogba rupanya tidak berjalan cukup mulus. Ia terbilang telat memulai kontrak profesionalnya yang dimulai ketika ia berusia 21 tahun bersama klub asal Prancis, Le Mans (1998-2002).

Memulai dunia sepakbolanya bersama akademi Le Mans (1997/98), Drogba harus menderita cedera berkepanjangan yang membuatnya kesulitan untuk mengimbangi latihan rutin dan juga pertandingan. Secara tak langsung, itu membuatnya jarang datang ke akademi dan baru memulainya ketika sudah beranjak dewasa.

Sebelum menjadi terkenal seperti sekarang ini, Drogba terbilang telat memulai karier sepakbolanya.

Pada tahun 1999 lalu, Drogba menandatangani kontraknya bersama Le Mans dan melakukan debut untuk tim senior. Disebutnya, kelahiran anak pertamanya dari sang istri, Diakite Lalla, yaitu Isaac Drogba menjadi salah satu titik balik kariernya.

Meskipun terbilang telat, namun nyatanya Drogba menjelma menjadi salah satu striker mengerikan bagi pertahanan lawan. Tak ayal raihan penghargaan individu pun berdatangan kepada dirinya.

Di antaranya adalah African Footballers of the Years pada tahun 2006 dan 2009, pencetak gol terbanyak Liga Primer Inggris musim 2006/07 dan 2009/10, dan Turkish Footballer of the Year di tahun 2013 silam.

Drogba sangat dicintai oleh para pendukung The Blues.

Sepanjang kariernya, Drogba telah tergabung bersama 7 klub, yaitu Le Mans (1997-2002), Guingamp (2002/03), Marseille (2003/04), Chelsea (2004-2012 dan 2014/15), Shanghai Shenhua (2012/13), Galatasaray (2013/14), dan Montreal Impact (2015/16).

Dari total 7 klub tersebut, Drogba telah mencatatkan 649 pertandingan dengan 279 gol dan 109 assists. Selain tampil perkasa di level klub, Drogba juga dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Pantai Gading dengan total 57 gol dari 81 pertandingan berdasarkan data yang didapat dari Transfermarkt.


2. Punya Dua Saudara Kandung yang Berbeda Nasib

Didier Drogba pada laga saat melawan Chelsea.

Didier Drogba (39) memiliki dua saudara kandung yang bernama Joel Drogba dan juga Freddy Drogba. Kedua adik mantan pemain Chelsea tersebut juga mengikuti jejak sang kakak sebagai seorang pesepakbola profesional.

Namun, Joel dan Freddy tidak memiliki nasib yang lebih baik seperti kakaknya itu. Diambil dari Transfermarkt, adik kedua Drogba, Joel sudah lebih dulu pensiun meskipun saat ini baru menginjak usia 31 tahun.

Dua adik kandung Didier Drogba, (kiri) Joel Drogba dan (kanan) Freddy Drogba.

Terungkap dari akun sosial media Twitter milik sang adik, @JoDrogba, dirinya memilih untuk menjadi seorang penyanyi dan memiliki sebuah band bernama On Peut Pas Taper Poto. Terlihat, terakhir kali akun tersebut update adalah pada bulan 23 November 2016 lalu, ketika dirinya cukup aktif mengunggah lagu dirinya berduet dengan musisi lain.

Sedangkan untuk Freddy, sama seperti mantan pemain Chelsea itu, dirinya kini tidak memiliki klub setelah terakhir kali terdaftar sebagai pemain klub asal Prancis, Dijon pada tahun 2012 lalu, padahal saat ini usia sang adik baru berusia 25 tahun.

Berposisi sebagai seorang gelandang, Freddy harus mengubur impiannya menjadi pesepakbola hebat seperti sang kakak setelah menerima cedera lutut yang berkepanjangan. Sebelum bergabung bersama Dijon, ia tergabung dengan klub masa kecil Drogba, yaitu Le Mans.


3. Disandingkan dengan Barack Obama, Bill Clinton, dan Steve Jobs

Didier Drogba dalam cover majalah Time tahun 2010.

Tak hanya berprestasi di dalam lapangan sepakbola, King Drogba juga berprestasi di luar dari kegiatan persepakbolaan. Pada tahun 2010 lalu, Didier Drogba disandingkan bersama dengan nama-nama besar seperti Barack Obama dan Bill Clinton. Ia termasuk dalam 100 tokoh yang memiliki dampak di dunia oleh majalah Time.

Hal tersebut menjadi berkah tersendiri bagi Drogba, karena tak semua orang, termasuk atlet, bisa tampil di halaman muka majalah Time. Disandingkannya dirinya di majalah tersebut tak terlepas dari aksi kemanusiaan yang ia lakukan untuk negaranya, Pantai Gading.

Pada tahun 2007 lalu, Dirinya membentuk sebuah lembaga bernama Didier Drogba Foundation. Lembaga tersebut memfokuskan diri untuk membantu masyarakat Pantai Gading dan memberikan mereka kebutuhan hidup seperti kesehatan dan juga pendidikan.

"100 orang terpilih sebagai tokoh majalah Time bukanlah orang-orang biasa. Mereka juga bukan orang yang memiliki pengaruh karena kekuasaannya, tetapi mereka adalah tokoh yang memiliki kekuatan untuk memberikan dampak positif terhadap dunia," ujar Managing Editor Time, Richard Stengel, dikutip dari Telegraph tahun 2010 silam.

ChelseaDidier DrogbaGalatasarayBola InternasionalOn This Day

Berita Terkini