x

Cardiff Met FC, Tekad Anak Kampus Tembus Liga Europa

Jumat, 12 Mei 2017 17:06 WIB
Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
Cardiff Metropolitan University.

Klub sepakbola dari Wales, Cardiff Metropolitan University, tengah berjuang menembus babak grup Liga Europa musim depan. Berbeda dari klub profesional kebanyakan, tim yang biasa disingkat Cardiff Met FC itu diisi oleh skuat yang beranggotakan anak-anak kuliahan.

Cardiff Met FC bermain di Liga Primer Wales, sebuah kompetisi profesional di Wales yang terbentuk tahun 1992. Tidak banyak klub tenar yang berasal dari liga ini, namun The New Saints (TNS) merupakan Manchester United-nya Liga Primer Wales karena berhasil menjadi raja dengan koleksi 11 gelar juara.

Kendati begitu, TNS harus mulai mewaspadai keberadaan Cardiff Metropolitan University. Sebagai tim yang baru promosi dari Divisi Satu Liga Wales, Cardiff Met FC langsung menyita perhatian dengan duduk di peringkat ke-6 klasemen akhir musim ini, sebuah prestasi yang cukup membanggakan mengingat skuat ini terdiri dari pemain yang masih duduk di bangku kuliah.

Cardiff Metropolitan University.

Sebenarnya, Cardiff Met FC bukan klub pertama yang bermaterikan anak-anak kuliah. Di Inggris, ada Team Bath yang tampil mengejutkan dengan lolos ke babak pertama (first round) Piala FA tahun 2002.

Selain Bath, ada Universitas Oxford yang lebih dulu mencuri perhatian pada tahun 1880. Sayang, karena tak bersedia menggugurkan statusnya sebagai kesebelasan universitas, mereka lebih memilih untuk mundur dari kompetisi Inggris pada tahun 2009.

Tidak ingin sekadar berkompetisi di level domestik saja, Cardiff Metropolitan University berkesempatan untuk menembus Liga Europa musim depan. Berikut ini INDOSPORT menceritakan tentang klub universitas yang berambisi mencetak sejarah dengan lolos ke Liga Europa untuk pertama kali.


1. Kejar Jatah Babak Grup Liga Europa

Cardiff Metropolitan University.

Cardiff Met FC duduk di peringkat ke-6 klasemen akhir Liga Primer Wales musim 2016/17. TNS yang keluar sebagai juara berhak lolos ke babak kualifikasi Liga Champions babak pertama, diikuti Connah's Quay Nomads dan Bala Town yang lolos kualifikasi Liga Europa babak pertama.

Bangor City (4), Camrmarthen Town (5) dan Newtown (7), bersama dengan tentunya Cardiff Met FC (6) akan saling sikut di babak play-off guna mendapatkan tiket kualifikasi Liga Europa. Formatnya sama dengan play-off kebanyakan, yakni menggunakan sistem knockout.

Cardiff Metropolitan University.

Di play-off semifinal, Bangor City, salah satu kekuatan terbaik di Liga Primer Wales, berhasil mengalahkan Newtown dengan skor 3-2. Sedangkan Cardiff Met FC menggugurkan ambisi Carmarthen Town dengan skor tipis 2-1. Dengan begini, laga final akan mempertemukan Bangor City dengan Cardiff Met FC.

Ini hanyalah langkah awal bagi pemenang play-off. Sebab, begitu lolos ke babak kualifikasi Liga Europa babak pertama, siapapun pemenangnya, sudah ditunggu oleh klub-klub dari daratan Eropa lain yang sama-sama berambisi mendapatkan satu tempat di babak grup Liga Europa.

Christian Edwards, Direktur Sepakbola klub mengatakan sudah mengetahui beberapa klub yang berpeluang akan menjadi lawan mereka ketika lolos ke babak kualifikasi. Tapi ia ingin fokus melawan Bangor City lebih dulu.

"Saya mendapat informasi mengenai beberapa klub yang berpeluang menjadi lawan kami, yaitu Rangers (Skotlandia), Aberdeen (Skotlandia), Maccabi (Israel), AIK Stockholm (Swedia) dan Dinamo Minsk (Belarusia). Tapi kami harus fokus dulu melawan Bangor," kata Edwards dilansir dari Mirror.


2. Dukungan Ultras Cardiff Metropolitan University Club

Ultras Cardiff Metropolitan University.

Layaknya klub sepakbola profesional lainnya di muka bumi, Cardiff Met FC juga memiliki basis suporter sendiri. Tidak tanggung-tanggung, klub ini didukung oleh kelompok Ultras, bukan orang tua murid atau keluarga si pemain.

Kelompok suporter ini dinamakan Ultras Cardiff Metropolitan University Club. Seperti Ultras-ultras lain di seluruh pelosok bumi, kekhasan mereka saat memberikan dukungan juga terlihat di pinggir lapangan, seperti menabuh drum, spanduk-spanduk berbentuk dukungan dan teriakan-teriakan atau nyanyian semangat untuk tim.


3. Membayar, Bukan Dibayar

Cardiff Metropolitan University.

Pada dasarnya, mereka adalah mahasiswa-mahasiswa S2 yang belajar, mengerjakan tugas, melakukan riset, dan sebagainya. Oleh karena itulah, para pemain Cardiff Metropolitan University tidak dibayar, melainkan harus membayar demi menafkahi klub yang mereka bela.

"Kami tidak memainkan pemain selain murid (mahasiswa). Mereka tidak dibayar dan harus membayar 150 pounds (Rp2,6 juta) per tahun untuk mengakomodasi kostum serta kebutuhan pertandingan lainnya," jelas Edwards yang merupakan mantan pemain Tim Nasional Wales dan Swansea.

Cardiff Metropolitan University.

Final play-off antara Cardiff Metropolitan FC melawan Bangor City akan dilangsungkan tanggal 13 Mei mendatang di Bangor University Stadium. Pemenang laga ini akan kembali berlaga di kualifikasi Liga Europa sekitar bukan Juni nanti.

Liga EuropaWalesBola Internasional

Berita Terkini