x

5 Momen yang Tak Terlupakan di Final Piala FA

Sabtu, 27 Mei 2017 14:35 WIB
Penulis: Frederica | Editor: Yohanes Ishak
Trofi Piala FA.

Pada hari ini, Sabtu (27/05/17) pukul 23.30 WIB, laga final Piala FA antara Arsenal kontra Chelsea akan berlangsung di Stadion Wembley. Pertandingan dua klub Inggris sesama Kota London ini tentu akan ditunggu-tunggu oleh masyarakat luas.

Terlebih lagi, kedua klub sama-sama mempunyai pemain bintang yang tentu dinantikan oleh para masyarakat untuk melihat kemampuan mereka mengolah si kulit bundar dan membawa klubnya meraih trofi kemenangan.

Menilik sejarah kedua klub, sejauh ini, Arsenal mempunyai keunggulan dalam hal perolehan trofi Piala FA. The Gunners telah mengumpulkan 12 kemenangan dalam laga Piala FA, di antaranya pada musim 1929/30,1935/36, 1949/50, 1970/71, 1978/79, 1992/93, 1997/98, 2001/02, 2002/03, 2004/05, 2013/14, dan 2014/15.

Sementara klub berjuluk The Blues baru memperoleh 7 kemenangan saja, dari 1969/70, 1996/97, 1999/2000, 2006/07, 2008/09, 2009/10, 2011/12.

Absennya 5 tahun klub asal London Barat ini untuk memegang trofi Piala FA tentu akan meningkatkan semangat para penggawanya dalam pertandingan nanti. Ditambah lagi dengan kebahagiaan yang baru dirasakan setelah memenangi laga Liga Primer Inggris musim 2016/17.

Sambil menanti pertandingan final malam nanti, INDOSPORT mengajak Anda untuk menilik ke belakang terlebih dahulu guna mengingat sejarah final menarik yang pernah terjadi di laga Piala FA, seperti yang dilansir dari The Sun.


1. Piala FA 1923

Laga final Piala FA 1923 dijuluki White Horse Final.

Laga final Piala FA yang berlangsung pada 1923 silam antara Bolton Wanderers melawan West Ham ini dapat dikatakan sebagai pertandingan penuh sejarah.

Bagaimana tidak? Laga yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Bolton ini merupakan pertama kalinya dilaksanakan di Stadion Wembley, stadion kebanggaan Negara Inggris.

Selain itu, pada pertandingan tersebut, diketahui bahwa sebanyak 126.047 penonton turut hadir di stadion untuk menyaksikan laga itu berdasarkan data secara resmi. Uniknya, diperkirakan penonton yang hadir justru hampir 300.000 orang datang ke stadion itu. 

Pertandingan yang baru berjalan 2 menit langsung membuat para pendukung The Wanderers, julukan klub Bolton berteriak bahagia. Hal itu dikarenakan salah satu penggawanya, David Jack berhasil membobol gawang lawannya.

Ditambah lagi dengan gol milik Jack Smith di menit ke-53 yang mampu bertahan hingga akhir pertandingan. Skor 2-0 pun membuat Bolton meraih kemenangan pertama mereka pada laga Piala FA.

Satu polisi menunggangi kuda berwarna putih dalam laga final Piala FA.

Selain itu, pertandingan ini juga dikatakan sebagai "White Horse Final". Hal tersebut dikarenakan, terdapat banyak polisi yang menunggangi kuda untuk mengawasi pertandingan yang tengah berlangsung. Di antara banyaknya kuda, terdapat satu kuda berwarna putih yang menjadi simbol pada pertandingan itu.


2. Piala FA 1973

Laga final Piala FA 1973.

Kejadian menarik lainnya dalam laga final Piala FA juga tersaji pada tahun 1973 silam. Pertandingan antara Leeds United kontra Sunderland kala itu memberikan kejutan besar bagi para masyarakat.

Sunderland berhasil mengalahkan Leeds United pada laga final Piala FA 1973.

Bagaimana tidak? Leeds United yang pada tahun sebelumnya berhasil memperoleh trofi kemenangan setelah mengalahkan Arsenal dengan skor akhir 1-0 malah harus dikalahkan dengan skor yang sama.

Terlebih lagi, klub berjuluk The Peacocks itu harus mengalah dari klub Sunderland, yang kala itu bermain di Divisi Dua. Pertandingan tersebut seakan terkesan seperti "pembantaian" bagi sang mantan juara.

Ian Porterfield membuka keunggulan pertama pada menit ke-31, yang mana skor 1-0 untuk Sunderland terus bertahan hingga akhir pertandingan.

Di sisi lain, dalam pertandingan ini, kiper Sunderland saat itu, Jim Montgomery dapat dikatakan sebagai pahlawan sejati untuk timnya. Hal itu dikarenakan Montgomery mampu melakukan beberapa penyelamatan penting yang membuat gawangnya tidak kebobolan.

Rasanya tidak berlebihan jika pertandingan ini dikenang sebagai "Montgomery Heroes" karena memang dirinya yang berandil besar dalam laga tersebut.

Kemenangan pertama The Black Cats di Piala FA ini menjadikan tim kedua dari Divisi Dua yang berhasil mengangkat trofi Piala FA sejak West Bromwich Albion yang berhasil mengandaskan Birmingham pada laga final Piala FA 1931. Kala itu juga merupakan pertandingan antara klub yang berasal dari Divisi Satu dan Divisi Dua.


3. Piala FA 1979

Para pemain Arsenal merayakan kemenangan Piala FA 1979.

Pertandingan final menarik lainnya turut tersaji pada 1979 silam antara Arsenal dan Manchester United. Kala itu, Arsenal telah unggul 2-0 terlebih dahulu atas Man United melalui gol milik Brian Talbot pada menit ke-12 dan Frank Stapleton di menit ke-43.

Selama pertandingan berlangsung hingga menit ke-85, tidak ada gol yang bersarang di gawang kedua klub. Namun, pada menit ke-86, salah satu penggawa The Red Devils, Gordon McQueen berhasil membobol gawang lawannya. Diikuti dengan gol milik Sammy McIlroy dua menit berselang dari gol milik McQueen.

Skor 2 sama pun menghiasi laga final Piala FA itu. Memasuki 1 menit menjelang berakhirnya pertandingan, anak asuh The Gunners, Alan Sunderland berhasil menambah skor dan membawa timnya menuju kemenangan. Penambahan jumlah gol di 5 menit terakhir itu membuat laga final ini dijuluki sebagai "five minute final".


4. Piala FA 1987

Coventry City berhasil mengalahkan Tottenham Hotspur lewat gol bunuh diri penggawa Spurs.

Komentator sepakbola asal Inggris, yaitu John Motson menuturkan bahwa pertandingan yang berlangsung di laga final Piala FA 1987 itu sebagai pertandingan "terbaik" yang pernah ia komentari.

Pertandingan Coventry City kontra Tottenham Hotspur dijuluki sebagai pertandingan "terbaik" dikarenakan tidak adanya perselisihan dan pertandingan berlangsung dengan damai serta bahagia.

Dave Bennett, pesepakbola yang saat itu membela klub Coventry membuka gol pertama pada menit ke-8. Lalu, diikuti oleh rekannya, Keith Houchen (menit 62). Sementara di kubu Spurs, gol berasal dari Clive Allen pada menit ke-2 dan juga Gary Mabbutt pada menit ke-40. 

Kedua tim memperoleh skor yang sama hingga menit ke-90. Perpanjangan waktu pun diberikan oleh wasit. Pada laga penentuan ini, sayangnya Spurs harus menelan kekalahan yang berakibat dari gol bunuh diri yang dilakukan oleh Gary Mabbutt pada menit ke 90+5.

Skor pun berakhir dengan 3-2 untuk keunggulan Coventry City atas Tottenham Hotspur.


5. Piala FA 1990

Gol milik Mark Hughes memaksa Crystal Palace melakoni laga ulang.

Drama sengit juga tersaji pada laga final Piala FA pada tahun 1990. Laga yang mempertemukan antara Crystal Palace dengan Manchester United harus berakhir dengan skor imbang 3-3 lewat waktu tambahan.

Pertandingan final itu menjadi laga penting bagi manajer The Red Devils kala itu, yaitu Sir Alex Ferguson. Dirinya yang menjabat sebagai sang arsitek sejak tahun 1986 belum memberikan trofi kemenangan selama 4 tahun pertama pada masa jabatannya.

Pada pertandingan awal, gol milik Palace diberikan oleh Gary O'Reilly (menit 18) dan juga Ian Wright (menit 72 dan 92). Sementara untuk tim Man United, gol diberikan oleh Bryan Robson pada menit ke-35 dan juga dua gol milik Mark Hughes di menit ke-62 dan 113.

Setelah mendapatkan perpanjangan waktu dan skor tetap berakhir sama, kedua klub harus menjalani laga ulang guna menentukan siapa sang juara Piala FA kala itu. Pada saat itulah, arahan dari sang arsitek Ferguson benar-benar menentukan apakah klub asuhannya bisa meraih juara atau tidak.

Terbukti, strategi pria berusia 75 tahun itu berhasil meraih trofi pertamanya semenjak menjabat sebagai manajer United. Lee Martin berhasil mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-59. Gol tunggal miliknya menjadi penentu kemenangan The Reds Devils saat itu.

Manchester UnitedChelseaArsenalSunderlandWest Ham UnitedCrystal PalacePiala FABolton WanderersLeeds United

Berita Terkini