x

Menerka Starting IX Gabungan Timnas U-22 dan Senior Lawan Kamboja

Kamis, 1 Juni 2017 02:51 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
Formasi Timnas Indonesia.

Tim Nasional (Timnas) Indonesia akan menjalani pertandingan FIFA match day melawan Kamboja pada 6 Juni mendatang di Stadion Phnom Penh. Karenanya pelatih Luis Milla telah memanggil lima pemain senior untuk digabungkan dengan skuat Timnas U-22.

Lima pemain senior yang dipanggil adalah Bayu Pradana (Mitra Kukar), Fachruddin Aryanto (Madura United FC), Stefano Lilipaly (SC Cambuur, Belanda), Kurnia Meiga Hermansyah (Arema FC), dan Irfan Bachdim (Bali United FC).

Lima pemain tersebut dipanggil untuk membantu menjaga keseimbangan tim menghadapi gempuran Kamboja. Karenanya, menarik ditunggu line up seperti apa yang diturunkan oleh Luis Milla dengan adanya lima pemain senior di atas. Melihat.

Berdasarkan 22 pemain yang telah dirilis, INDOSPORT mencoba untuk menerka starting IX yang akan diturunkan Luis Milla berdasarkan pola 4-3-3 yang sering diperagakan di saat pemusatan latihan.


1. Kiper (Satria Tama)

Satria Tama

Pemain muda Timnas U-22 ini layak untuk dimainkan sebagai starter melawan Kamboja. Tambahan menit bermain akan emmbuat Satria Tama semakin percaya diri dan belajar memahami setiap kondisi yang terjadi di lapangan di setiap menitnya.

Laga bertajuk FIFA match day dan memperebutkan poin bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri kiper milik Gresik Undited ini. Pasalnya Satria Muda dikenal memiliki pribadi tenang saat berada di bawah mistar gawang.

Ketenangannya juga membuat gawang Timnas U-22 tetap perawan saat uji coba lawan Persija Jakarta Rabu (05/04/17) lalu. Saat itu, ia sukses memotong operan mendatar Rohit Chan di mulut gawang pada menit ke-60, memblok tendangan Mbai Junior yang sudah berhadapan dengannya pada menit ke-86, serta menangkap sundulan Willian Pacheco semenit berselang.

Selain itu, Satria Tama merupakan penjaga gawang andalan saat Timnas U-19 asuhan Eduard Tjong di Piala AFF U-19 tahun 2016 lalu. Di klubnya, Persegres Gresik United, Satria Tama juga kerap menjadi pilihan pertama, terbukti ia sudah empat kali diturunkan dalam delapan laga di Liga 1 meksi kebobolan lebih dari 4 kali.


2. Pemain Belakang

Fachrudin Aryanto, Gavin Kwan, Rezaldi Hehanusa, dan Bagas Adi Nugroho.

Bek Tengah (Fachrudin Aryanto, Bagas Adi)

Pada posisi ini, nama Fachrudin layak dimainkan sebagai starter untuk menemani bek muda potensial, Baga Adi Nugroho. Duet keduanya akan menciptakan tembok kokoh di lini pertahanan. 

Pasalnya baik, Fachrudin maupun Bagas Adi selalu menjadi pilihan pertama di klubnya masing-masing. Selama delapan pekan Liga 1, Fachrudin tidak pernah absen membela Madura United. Catatan statistiknya pun cukup bagus dimana menciptakan 71% tekel sukses dan 74% persen operan sukses berdasarkan data Labbola.

Semantara itu, Bagas Adi meski kerap dipanggil mengikuti pemusatan latihan berasama Timnas U-22, posisi di lini belakang Arema FC seolah tak tergantikan. Ia sudah diturunkan dalam empat pertandingan dan menorehkan 85% operan sukses serta 57% tekel sukses. 

Pengalaman Fachrudin sebagai senior akan sangat memabantu Bagas Adi untuk menjaga ketenangan dan konsentrasi, minimal hingga babak pertama usai.

Bek Kanan (Gavin Kwan Adsit)

Meski baru dipanggil dalam pemusatan latihan terakhir di Bali, rasanya posisi bek kanan patut diberikan pada Gavin. Pemain milik Barito Putera ini sudah bermain dalam empat laga di Liga 1 dan mencetak 1 gol.

Akurasi umpan silangnya pun cukup baik mengingat Gavin terkadang dimainkan sebagai gelandang sayap. Sejauh ini berdasarkan catatan Labbola, Gavin menorehkan 67% tekel sukses, 33% akurasi umpan silang dan 62% operan sukses. Kecepatannya menyisir sisi lapangan juga dibutuhkan untuk memback-up Saddil Ramdani maupun Febri Haryadi saat tim melakukan serangan.

Bek Kiri (Rezaldi Hehanusa)

Pemain milik Persija Jakarta ini terbilang cukup konsisten di sisi kiri pertahanan. Meksi klubnya tampil angin-anginan di Liaga 1, tidak demikian dengan performa Rezaldi. Hingga kini ia sudah bermain selama tujuh laga dan menciptakan satu assist.

Berdasarkan catatan Labbola, pemain 22 tahun tersebut memiliki basic pertahanan yang cukup baiki dimana ia membuat 53% tekel sukses. Akurasi silangnya pun cukup bagus yakni 35%, akurasi operan 75% dan dribel sukses 67%.

Pelatih Luis Milla juga pernah mengungkapkan kekagumannya terhadap bakat Rezaldi. Namun ia menegaskan pemain Persija itu harus terus bermain konsisten menjaga performanya.


3. Tengah (Gian Zola, M. Hargianto, Hanif Sjahbandi)

Muhammad Hargianto dan Hanif Sjahbandi.

M. Hargianto

Pada posisi gelandang bertahan, Luis Milla bisa memberikan tanggung jawab terhadap pemain muda Persija Jakarta, M. Hargianto. Sejauh ini ia suah bermain dalam empat laga di Liga 1. Persentase akurasi operannya mencapai 65%, umpan silang 20% dan tekel sukses 45%.


Hanif Sjahbandi

Masih di posisi tengah, Luis Milla bisa memainkan Hanif Sjahbandi untuk bertugas sebagai gelandang box to box. Pemain Arema FC ini juga cukup bagus dalam membantu pertahanan. Misi bermain jebolan Diklat Persib ini cukup mumpuni terbukti dengan catatan 77% akurasi operan, 50% umapan silang dan 63% tekel sukses dalam lima laga yang telah dijalani di Liga 1.

Gian Zola

Di depan Hanif dana Hargianto, nama geladang serang asal Persib Bandung, Gian Zola layak diberikan tanggung jawab untuk mengatur tempo permainan. Akurasi tembakan pemain 19 tahun itu terbilang apik dengan torehan 5% berdasarkan catatan Labbola.

Sejauh ini Zola juga sudah mencetak satu gol dalam enam penampilannya di Liga 1. Jebolan Diklat Persib ini mencatat 60% dribell sukses dan juga kerap membantu menghalau serangan terbukti dengan 60% tekel sukses.


4. Depan (Yabes Roni, Saddil Ramdani, Febri Hariyadi)

Yabes Roni Malaifani, Saddil Ramdani dan Febri Hariyadi.

Yabes Roni

Untuk penyerang tengah, jika dilihat dari beberap kali pemusatan latihan dan laga uji coba, Luis Milla kerap memainkan Yabes Roni. Pemain Bali United ini sudah mencetak 2 gol dan satu assist dari tujuh kali penampilannya di Liga 1. 

Akurasi umpan silang pria asal NTT itu mencapai 56%, dribel 25%, sukses tekel 71%, serta akurasi operan 67%. Menariknya Yabes juga bisa bergerak dan menyusup dari kedua sisi lapangan. Pergerakannya cukup merepotkan pertahanan lawan terbukti dengan delapan kali dilanggar pemain lawan.

Saddil Ramdani
Di sisi kiri, nama Saddil Ramdani berpeluang besar diturunkan untuk membantu Yabes Roni di lini tengah. Kecapatan Saddil menjadi kunci utama yang harus dimanfaatkan. Selain itu, pemain Persela Lamongan ini juga sering melepaskan umpang silang ke are kotak penalti, hal itu terbukti dengan satu assistnya saat Indonesia kalah 1-3 dari Myanmar Maret lalu.

Akurasi tembakan yang dimiliki Saddil pun cukup baik dengan 50% dan akurasi operannya 71%. Kecepatan yang dimiliki Saddil pun ditopang dengan ribelnya yang mumpuni mencapai angka 71%. Selain itu pemain asal Sulawesi itu cukup handal dalam membantu pertahanan, tercatat ia mampu membuat 86% tekel sukses.

Febri Hariyadi

Jika di sisi kiri ada Saddil Ramdani, maka Luis Milla bisa memainkan Febri Hariyadi di sisi kanan. Kecepatan dan gaya bermain febri yang suka mengacak-ngacak tentu bisa dimanfaatkan untuk membongkar lini belakang lawan.

Dalam enam kali penampilannya di Liga 1, Febri telah mencetak satu gol dan satu assist. Akurasi operan yang diciptakan pemain 21 tahun itu mencapai 75% dan driblenya 45%. Dengan kecepatan dan visi bermain menyerang yang dimilikinya Febri kerap dilanggar oleh pemain lawan, dari 6 laga di Liga 1 ia sudah dilanggar 19 kali.

Irfan BachdimStefano LilipalyTimnas IndonesiaLuis MillaGian ZolaFebri HariyadiYabes RoniHanif SjahbandiRezaldi Hehanusa

Berita Terkini