Starting XI Pemain Top 'Rasa' Belanda di Liga Indonesia
Liga Indonesia sudah sejak lama menjadi magnet bagi para pesepakbola asing. Kasta tertinggi sepakbola di Tanah Air itu memang menjadi tempat dan tujuan sederet bintang-bintang dari belahan benua lain untuk mengadu nasib dan membangun karier dari musim ke musim.
Di era sekarang, terutama saat ajang Gojek Traveloka Liga 1 2017 sudah bergulir, banyak pemain-pemain asal Brasil, Argentina, hingga Belanda yang menunjukkan kemampuan hebatnya bersama klub masing-masing. Kualitas mereka memang lebih sering mengundang decak kagum.
Belakangan, ekspansi para pemain berdarah Belanda memang tengah marak-maraknya. Bali United jadi klub yang memiliki banyak pemain dari Negeri Kincir Angin, apalagi beberapa hari lalu tim berjuluk Serdadu Tridatu itu berhasil mendatangkan bintang Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly.
Kedatangan Lilipaly menambah panjang daftar pemain kelahiran Belanda yang berkiprah di kompetisi elit sepakbola Indonesia. Sebelumnya ada nama-nama seperti Diego Michiels serta Raphael Maitimo, bahkan jauh sebelumnya pernah ada nama gaek seperti Arnold van der Vin.
- Ini Alasan Pelatih Bali United Mainkan Stefano Lilipaly di Laga Debut vs MU
- Stefano Lilipaly Tidak Ada di Starting Line Up Bali United
- Resmi Diperkenalkan Bali United, Ini Nomor Punggung Stefano Lilipaly
- Lilipaly Masuk, Aroma Belanda di Bali United Makin Kental
- Bali United vs Madura United: Berharap Tuah Lilipaly
Nol van der Vin, sapaan akrabnya, pernah bermain bersama Persija Jakarta pada tahun 1948 hingga 1954. Banyak lagi sederet pemain-pemain berdarah Belanda yang sudah mewarnai jagat sepakbola di Tanah Air. Siapa saja mereka?
Berikut INDOSPORT merangkum beberapa pemain kelas dunia asal Belanda yang dulu dan saat ini berkarier di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Sederet pemain tersebut tergabung dalam starting line up 4-4-2 dengan kekuatan mengerikan.
1. Kiper
Di posisi kiper ada nama Arnold van der Vin, kiper legendaris yang pernah bermain di dua klub besar yang berlaga di kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia, Persija Jakarta dan PSMS Medan.
Kiper yang karib disapa Nol ini memperkuat Persija medio 1948 hingga 1954. Selama berseragam Macan Kemayoran, Nol mencatatkan total 30 penampilan. Sementara saat bermain untuk PSMS pada 1955-1956, Nol bermain dalam 29 laga.
Karier cemerlang membuat kiper kelahiran Amsterdam, Belanda ini akhirnya dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia pada tahun 1952. Kiper dengan tinggi badan mencapai 184 cm ini mencatatkan total 15 caps bersama Skuat Garuda.
2. Benteng Pertahanan
Di barisan pertahanan ada empat nama pemain berdarah Belanda yang bisa ditempatkan sebagai bek. Mereka adalah Diego Michiels (Borneo FC), Raphael Maitimo (Persib Bandung), Kristian Adelmund (eks Persela Lamongan), Marc Anthony Klok (PSM Makassar).
Dalam formasi 4-4-2, sebenarnya hanya Diego Michiels dan Kristian Adelmund saja yang merupakan sosok bek. Namun, karena minimnya pemain Belanda yang berposisi sebagai bek di kompetisi Indonesia, maka kedua pemain lainnya bisa ditempatkan sebagai pemain bertahan.
Raphael Maitimo sendiri pernah dipersiapkan untuk menjadi bek di skuat Arema saat Hamka Hamzah absen lantaran mendapatkan akumulasi kartu kuning. Kala itu, pelatih Milomir Seslija tak punya pilihan lain selain menempatkan Maitimo sebagai bek tengah.
Sementara Marc Anthony Klok sendiri merupakan sosok gelandang bertahan PSM Makassar di Liga 1 2017. Pemain kelahiran Amsterdam, 20 April 1993 itu bisa ditarik agak ke belakang sebagai bek tengah dalam starting line up tim ini.
3. Pemain Tengah
Di lapangan tengah, komposisi skuat akan diisi sebanyak empat pemain seperti Wiljan Pluim, Nick van der Velden, Stefano Lilipaly, dan Irfan Bachdim. Keempat pemain tersebut diyakini bakal tampil trengginas di skema 4-4-2.
Wiljan Pluim sendiri tampil cukup apik bersama skuat PSM Makassar di Liga 1 2017. Pemain berusia 28 tahun ini sudah mencatatkan total 16 laga dan mencetak 4 gol. Ia bisa dipasangkan dengan gelandang Bali United, Nick van der Velden untuk menjaga ritme permainan.
Sementara Stefano Lilipaly bisa ditempatkan sebagai sayap kanan, seperti posisinya saat menjalani debut bersama Bali United melawan Madura United beberapa hari lalu. Saat itu, pelatih Bali United, Widodo C Putro menempatkan Lilipaly di sayap kanan menggantikan Andhika Wijaya yang mengalami cedera.
Sementara Irfan Bachdim bisa ditempatkan di posisi sayap kiri. Irfan diyakini bisa memaksimalkan kecepatannya di sayap kiri untuk merusak pertahanan lawan hingga mencetak gol dengan cara melakukan cutting inside ke dalam kotak penalti lawan.
4. Juru Gedor
Dua nama pemain berdarah Belanda yang layak mengisi posisi juru gedor dalam skuat ini adalah striker Bali United, Sylvano Comvalius dan bintang Persib Bandung, Sergio van Dijk. Kedua pemain ini bakal membuat lini depan semakin sangar.
Comvalius sendiri saat ini berhasil bertengger di puncak daftar top skor sementara Liga 1 2017 hingga pekan ke-19. Pemain berusia 30 tahun ini sukses mencetak total 17 gol, mengalahkan marquee player Madura United, Peter Odemwingie yang berada di posisi kedua dengan 13 gol.
Sementara itu, meski Sergio van Dijk masih dibekap cedera bersama Persib Bandung musim ini, namun namanya tetap tak bisa dipinggirkan begitu saja. Van Dijk pernah bersinar di kasta tertinggi sepakbola Indonesia dengan mencatatkan total 21 gol dalam 30 laga bersama Maung Bandung.
5. Pelatih
Untuk posisi pelatih, nama Robert Rene Alberts tampaknya menjadi sosok yang layak ditempatkan sebagai pembesut tim yang diisi para pemain berdarah Belanda ini. Robert Rene Alberts berhasil membawa PSM Makassar kembali bersaing di papan atas kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
Hingga pekan ke-19 Liga 1 2017, Robert sukses membawa PSM bertengger di peringkat ketiga klasemen sementara dengan catatan 34 poin dari 19 laga. PSM hanya terpaut satu angka saja dari pemuncak klasemen saat ini, Bali United.