5 Tim yang Langganan 'Kehilangan' Pemain Intinya

Tak terasa, bursa transfer di benua Eropa sesaat lagi akan ditutup, tepatnya pada akhir bulan Agustus 2017 ini. Sejak dibuka pada awal bulan Juli lalu, sudah banyak tim-tim elite Eropa yang aktif melakukan jual beli pemain.

Contoh konkretnya adalah AC Milan. Setan Merah dari Italia itu terhitung pada bursa transfer kali ini sudah mendatangkan 10 orang pemain baru, baik itu secara permanen maupun secara pinjaman.

Nama besar seperti Leonardo Bonucci, Andre Silva, Hakan Calhanoglu, hingga kakak Gianluigi Donnarumma, Antonio Donnarumma, pun mereka datangkan. Hal tersebut dilakukan guna menguatkan komposisi skuat mereka dalam mempersiapkan diri untuk mengarungi kompetisi musim 2017/18.

Tidak hanya Milan saja, beberapa tim elite dari Liga Primer Inggris pun juga meramaikan bursa transfer kali ini. Liverpool, Manchester City, Manchester United, Arsenal, hingga Everton pun ikut mendatangkan beberapa pemain kelas dunia.

Namun tahukah kalian, bahwa di balik banyaknya tim-tim elite Eropa mendatangkan pemain kelas dunia, banyak pula tim-tim yang menjadi ‘korban’ atas aktivitas transfer tersebut. Disebut ‘korban’ karena tim-tim ini harus kehilangan para pemain inti mereka, yang dibeli dengan harga mahal oleh klub elite tersebut.

Melihat hal ini, INDOSPORT mencoba merangkum beberapa klub Eropa yang menjadi langganan korban dari aktivitas bursa transfer klub-klub elite yang terjadi tiap bursa transfer dibuka.

1. Ajax Amsterdam

Penggemar sepakbola mana yang tak mengenal Ajax Amsterdam. Salah satu klub raksasa asal Belanda itu pernah menjadi tim yang menakutkan di kancah Eropa, beberapa dekade silam. Namun kini, Ajax lebih dikenal sebagai pemasok pemain bertalenta untuk klub-klub elite Eropa.

Hal tersebut bukan tanpa bukti. Beberapa nama pemain terkenal saat ini dulunya pernah bermain untuk Ajax. Sebut saja Luis Suarez, Christian Eriksen, Toby Alderweireld, Jan Vertonghen, Jasper Cillessen, Daley Blind, hingga Timothy Fosu-Mensah.

Namun seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Ajax menjadi salah satu klub langganan kehilangan pemain intinya tiap kali bursa transfer dibuka. Terakhir, sang kapten Davy Klaassen pun harus pergi pada bursa transfer kali ini, disusul oleh Kenny Tete ke Lyon.

2. Valencia

Salah satu ‘pasar’ untuk klub-klub La Liga Spanyol adalah Valencia. Tim berjuluk Kelelawar Hitam ini merupakan tim yang kerap kali kehilangan para pemain intinya tiap kali bursa transfer dibuka.

Tentu kita tahu ketika penyerang andalan mereka, David Villa, dibeli oleh Barcelona di tahun 2010 dengan harga 40 juta euro. Di tahun yang sama juga, mereka harus kehilangan salah satu gelandang serang terbaik mereka, David Silva, ke Manchester City.

Setahun berselang, Juan Mata menyusul Silva ke Liga Primer Inggris, dengan Chelsea menjadi destinasi sang pemain. Kemudian ada Jordi Alba yang hijrah ke Barcelona, setahun pasca hijrahnya Mata ke Chelsea.

Terakhir adalah ketika Barcelona memborong dua pemain Valencia di tahun 2016 lalu, yakni Andre Gomes dan Paco Alcacer. Di tahun yang sama pula, Shkodran Mustafi memutuskan untuk hijrah ke Arsenal.

3. Southampton

Bila di Spanyol ada Valencia, di Inggris ada Southampton. ‘Pasar’ pemain untuk Liverpool ini ternyata juga mengalami nasib yang sama dengan Valencia, yakni kehilangan pemain intinya setiap kali bursa transfer dibuka.

Nama-nama terkenal saat ini seperti Sadio Mane, Luke Shaw, Adam Lallana, Dejan Lovren, Morgan Schneiderlin, Nathaniel Clyne, hingga Alex Oxlade-Chamberlain pun dulunya merupakan pemain inti The Saints.

Terakhir, nama bintang Real Madrid, Gareth Bale, dulunya juga merupakan pemain didikan akademi Soton. Dirinya dijual di tahun 2007 ke Tottenham Hotspur, sebelum akhirnya dijual dengan harga 101 juta euro di tahun 2013 ke Real Madrid.

4. Borussia Dortmund

Kita beralih ke Jerman, dengan Borussia Dortmund menjadi tim yang kerap kali kehilangan pemain intinya setiap bursa transfer dibuka. Tak heran memang, mengingat Dortmund merupakan klub yang sering mengorbitkan pemain-pemain bertalenta kelas dunia.

Di tahun 2011, kita ingat gelandang bertalenta asal Turki, Nuri Sahin, dibeli oleh Real Madrid. Sayang, dirinya tak berkembang di Santiago Bernabeu dan memutuskan untuk kembali ke Dortmund pada tahun 2014.

Nama besar lainnya yang tentu masih teringat jelas di kepala kita adalah pindahnya Mario Gotze ke Bayern Munchen di tahun 2013. Hal ini kemudian disusul oleh Robert Lewandowski, setahun kemudian secara gratis.

Dortmund baru benar-benar merasa kehilangan pada bursa transfer di tahun 2016 lalu. Kala itu, Henrikh Mkhitaryan, Mats Hummels, Ilkay Gundogan, dan Jakub Blaszczykowski memutuskan untuk pergi meninggalkan Signal Iduna-Park.

5. Benfica

Benfica menjadi klub terakhir yang langganan kehilangan pemain intinya, ketika bursa transfer dibuka. Beberapa klub elite bahkan rela menggelontorkan uang yang sangat banyak untuk membeli pemain bintang klub asal Portugal ini.

Contoh konkretnya adalah Angel Di Maria yang hijrah ke Real Madrid di tahun 2010 dengan harga 33 juta euro. Di tahun yang sama pula, David Luiz dan Ramires memutuskan untuk hijrah ke Chelsea dengan harga 25 juta euro dan 22 juta euro.

Setahun berikutnya, Fabio Coentrao menyusul Di Maria dengan harga 30 juta euro. Terdapat juga Axel Witsel yang memutuskan untuk hijrah ke klub Zenit dengan harga 40 juta euro. Beberapa nama terkenal lainnya yakni Renato Sanches, Bernardo Silva, Nemanja Matic, Javi Garcia, dan Ezequiel Garay.

Terakhir adalah Ederson yang memutuskan hijrah ke Manchester City di bursa transfer tahun ini. Dirinya menyusul Victor Lindelof yang telah lebih dulu memutuskan hijrah ke Manchester United. Nelson Semedo pun mengikuti dengan hijrah ke Barcelona.