x

Satria Tama, dari Tepok Bulu hingga Jadi Tangan Malaikat

Rabu, 23 Agustus 2017 15:03 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
Satria Tama, penjaga gawang Timnas Indonesia.

Laga antara Timnas Indonesia U-22 menghadapi Vietnam dalam lanjutan penyisihan Grup B cabang olahraga sepakbola SEA Games 2017 menyajikan banyak cerita menarik.

Meski pertandingan itu pada akhirnya imbang 0-0 dan membuat Indonesia kini turun ke peringkat tiga klasemen sementara Grup B dengan koleksi delapan poin, kegigihan tim besutan Luis Milla itu tampil solid dalam menjaga pertahanannya dari gempuran serangan pemain Vietnam.

Kekokohan pertahanan Indonesia, yang membuat para pemain Vietnam seolah gigit jari lantaran setiap peluangnya gagal dikonversi menjadi gol itu sendiri tidak lepas dari performa gemilang seorang Satria Tama.

Didaulat menggantikan Kartika Ajie yang dinilai tidak fit usai laga melawan Timor Leste pada Minggu (20/08/17) lalu, kiper yang kini berstatus pemain Persegres Gresik United itu mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Berkali-kali respons cepat dan kelihaiannya membaca arah sepakan bola para pemain Vietnam, mampu menjaga 'keperawanan' gawang Indonesia yang tercatat belum kebobolan di dua laga terakhir, yakni saat melawan Filipina dan Timor Leste.

Baca Juga

Saking hebatnya kemampuan Satria Tama dalam menjaga gawang Indonesia dari gempuran Vietnam, komentator pertandingan di televisi bahkan menjulukinya Si Tangan Malaikat.

Terlepas dari kehebatannya di lapangan hijau, masih belum banyak diketahui bagaimana kehidupan seorang Tama di luar si kulit bundar. Berikut INDOSPORT coba rangkum sejumlah fakta menarik yang menyelimuti Satria Tama, Si Tangan Malaikat Timnas U-22:


1. Nyaris Jadi Pebulutangkis

Satria Tama Hardiyanto, Kiper Timnas U-22.

Bila melihat kemampuan Satria saat menjaga gawang Timnas Indonesia, kebanyakan dari kita mungkin berpikir bahwa ia memiliki garis keturunan orang tua yang berprofesi sebagai pesepakbola, khususnya di posisi kiper.

Namun, pada kenyataannya Satria terlahir di keluarga yang bukan dari kalangan atlet. Ayahnya, Aiptu Bambang Hardianto adalah seorang anggota kepolisian.

Tidak hanya itu, pada mulanya Satria tidak diproyeksikan untuk menjadi seorang pesepakbola. Ya, Satria Tama ketika masih duduk di bangku sekolah dasar ternyata lebih tertarik dengan olahraga bulutangkis.

Dilansir dari Tabloid Bola, Satria Tama saat duduk di kelas 4 sampai enam SD tercatat sebagai salah satu anggota PB Satria Surabaya yang berada di kawasan Rungkut, Surabaya.

Satria Tama sempat mendalami olahraga bulutangkis ketika masih di bangku Sekolah Dasar (SD).

Setelah lulus SD dan melangkah ke bangku Sekolah Menengah Pertama, kecintaan Satria pada olahraga sepakbola muncul. Sang ayah, pun mendaftarkan Satria ke Sekola Sepakbola (SSB) Indonesia Muda di Surabaya.

Menginjak Sekolah Menengah Atas (SMA), Satria yang masuk ke SMA Negeri 10 Surabaya hijrah ke Akademi WCP di Gresik, yang merupakan akademi sepakbola ciptaan mantan pelatih Sriwijaya FC, Widodo Cahyono Putro.

Sejak saat itu, Satria mulai rajin mengasah kemampuannya sebagai seorang kiper hingga akhirnya dikontrak oleh Persegres Gresik United dan mendapat kesempatan memperkuat Timnas U-19 pada 2015 lalu.


2. Sudah Punya Kekasih Cantik

Satria Tama, penjaga gawang Timnas Indonesia bersama sang kekasih Aisyah Ayuningtyas.

Dianugrahi tubuh yang atletis dan wajah yang tampan, tidak mengherankan bila Satria Tama langsung menjadi salah satu pemain Timnas Indonesia U-22 yang diidolakan oleh kaum hawa.

Sayangnya, banyak di antara mereka yang harus gigit jari, lantaran sang idola ternyata sudah memiliki sosok wanita spesial di hatinya. Dia adalah Aisyah Ayuningtyas.

Meski belum dikonfirmasi langsung sebagai pasangan kekasih, nyatanya dalam beberapa posting-an Satria di akun Instagram pribadinya, @satriatama23 kerap kali terpampang foto dirinya bersama dengan Aisyah.

Menariknya lagi, dalam posting-annya bersama wanita cantik yang menggunakan jilbab tersebut, Satria kerap menyertakan emoticon hati pada bagian caption.

Bak gayung bersambut, Aisyah pun beberapa kali mem-posting kebersamaannya dengan Satria di akun Instagram pribadinya, @ichaayuningtyas.

Terbaru, ia menuliskan kata-kata penyemangat untuk Satria usai laga melawan Vietnam. Dalam pesannya, Aisyah meminta pada Satria tidak menghiraukan komentar buruk dan harus merasa bangga karena bisa membela Indonesia di kompetisi internasional.

"Banyak terima kasih mas. Kamu sudah membuat negara kita tercinta, Indonesia bangga! Kamu telah membuktikan pada banyak orang bahwa kamu bisa dan akan selalu bisa melakukannya! Selain itu, orang-orang yang berkata buruk padamu sudah menutup diri dengan apa yang sudah kamu buktikan. Sekali lagi, kami sangat bangga padamu," tulis Aisyah.


3. Pencinta Alam dan Suka Naik Gunung

Satria Tama, penjaga gawang Timnas Indonesia.

Meskipun berprofesi sebagai seorang pesepakbola, nyatanya seorang Satria Tama masih memiliki hobi selain yang berhubungan dengan si kulit bundar.

Diam-diam, pemain kelahiran 23 Januari 1997 tersebut merupakan salah satu sosok yang sangat mencintai alam. Di saat tidak disibukkan dengan kegiatan latihan sebelum pertandingan, Satria selalu menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke tempat-tempat yang lekat dengan suasana alami.

Salah satu kegiatan yang sering ia lakukan adalah melakukan pendakian gunung. Hal tersebut dibuktikan dari sejumlah posting-an Instagramnya yang menggambarkan momen ketika ia merasakan berada di puncak dunia bersama beberapa teman dekatnnya.

Selain mendaki gunung, Satria juga merupakan sosok yang senang melihat panorama laut. Pantai Gatra Malang Selatan dan Surabaya North Quay menjadi salah satu destinasi wisata laut yang pernah dikunjungi oleh Satria.

Persegres Gresik UnitedTimnas U-22Timnas IndonesiaLiga IndonesiaSatria Tama Hardiyanto

Berita Terkini