x

Deretan Pesepakbola Bergelar PNS

Rabu, 6 September 2017 20:11 WIB
Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
PNS.

Tiap tahun, pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selalu dibanjiri peminat. Pesepakbola pun diketahui tertarik untuk menjadi PNS karena berbabagai alasan.

Di Indonesia, memiliki status PNS memang masih menjadi stereotype tersendiri. Ada anggapan jika pelayan negara bisa menjamin masa depan lantaran keuntungan atau benefitnya di kemudian hari.

Tak pelak, ketika pendaftaran CPNS dibuka, seperti tahun ini misalnya, jumlah peminatnya selalu tumpah ruah. Bahkan banyak dari mereka sebenarnya sudah bekerja di tempat lain.

Saking menariknya gelar PNS, banyak pesepakbola yang mencoba peruntungan dengan mendaftarkan diri sebagai pelayan negara. Sebagian malah rela gantung sepatu demi fokus bekerja di instansi pemerintah.

Berikut ini deretan pesepakbola yang juga berkarier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Baca Juga

1. Ricardo Salampessy

Salampessy.

Mantan bek andalan Timnas Indonesia, Ricardo Salampessy, ternyata tercatat berkantor di Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura. Di sana, ia bertugas di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora).

Bekerja di area yang tak jauh dari wilayah olahraga jelas menguntungkan dirinya. Selain itu, ketika tak ada agenda pertandingan atau latihan, ia bisa menikmati 'karier sampingannya' layaknya orang pada umumnya.

"Ya, di luar kehidupan sebagai pesepak bola, saya adalah masyarakat biasa yang bekerja dan mengantar anak sekolah sebelum bekerja," kata Salampessy dikutip dari Bola.com.

"Biasanya saya mengurus olahraga bola voli, olahraga tradisional, lalu ada perkemahan pemuda dan pelajar. Saya juga belajar administrasi. Bagi saya itu menambah wawasan," sambungnya lagi.

Ia juga menegaskan bahwa pekerjaannya sebagai pesepakbola profesional dan PNS bisa berjalan beriringan. Sebab Pemkot Jayapura tempatnya bekerja memberikan keringanan tiap kali Salampessy tengah menjalani latihan atau pertandingan.


2. Boaz Solossa

Boaz berseragam dinas PNS.

Persipura Jayapura terbilang banyak memiliki pesepakbola yang juga bekerja atau tertarik bekerja sebagai PNS. Selain Salampessy, ternyata Boaz Solossa juga aktif berdinas di Kantor Otonomi Daerah Provinsi Papua.

Balutan seragam dinas PNS membuatnya nampak kalem dibandingkan ketika ia berseragam Persipura atau Timnas. Menurutnya, ia sudah tidak canggung dengan gelar PNS sebab ia besar di lingkungan PNS.

Boaz diketahui mendapatkan gelar sarjana tahun 2013 sebagai alumnus Universitas Cendrawasih. Langkah tersebut (lulus kuliah dan bekerja sebagai PNS) coba diikuti oleh junior-juniornya.

Tahun 2015, tiga pemain Persipura, yakni Ferinando Pahabol (SE), Gerald Pangkali (SH), dan Rony Esar Beroperay (Sarjana Fisika) juga lulus kuliah dari universitas yang sama. Pahabol bahkan secara terbuka menginginkan gelar PNS.

"Tentunya setelah lulus, saya ingin dapat pekerjaan tetap. Paling ideal ya jadi PNS," kata Ferinando Pahabol dari Bola.com.


3. Aples Tecuari

Aples Tecuari.

Penikmat sepakbola Indonesia yang benar-benar gila akan si kulit bundar dalam negeri pasti masih ingat dengan sosok Aples Tecuari. Mantan pesepakbola yang pensiun tahun 2005 silam merupakan salah satu bek tangguh di era 1990-an sampai awal 2000-an.

Tecuari pernah membela Timnas Indonesia di sejumlah kompetisi, seperti SEA Games 1997 dan Piala Tiger (sekarang Piala AFF) 2002. Setelah pensiun, ia sering diberitakan mengikuti sepakbola antarkampung (tarkam), tapi ternyata ia juga tercatat sebagai PNS di Papua Barat.

Hal itu diketahui ketika ia mendampingi Rochy Putiray di turnamen International Street Soccer Championship (ISSC) di daerah Ancol tahun 2016 lalu. Ditemui saat konferensi pers di salah satu hotel di Mangga Besar, ia mengatakan saat ini sibuk bekerja sebagai PNS.

"Sekarang saya masih melatih sepakbola. Status saya saat ini adalah PNS (Pegawai Negeri Sipil) di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Papua Barat dengan SK sebagai pelatih. Jadi, saya melatih untuk tim pelajar maupun provinsi di Papua Barat," kata Apes disadur dari FourFourTwo.

Pengakuannya tentu mengejutkan karena ia sebenarnya sempat ogah menjadi pegawai karena takut gemuk. Menurutnya, kerja sebagai pegawai yang cuma duduk-duduk saja bisa membuatnya mengalami kelebihan berat badan lantaran jarang bergerak.


4. Okto Maniani

Oktovianus Maniani saat berseragam Timnas Indonesia.

Satu lagi pemain asal Papua yang memilih menjadi PNS adalah Okto Maniani. Kepastian itu didapatnya ketika masih berstatus pemain Persiba Balikpapan.

Jaino Matos, pelatih Persiba saat itu, legawa melepas status anak asuhnya setelah mendapatkan kabar jika Okto diterima sebagai PNS di Jayapura. "Kami umumkan bahwa Okto kami lepas dari statusnya sebagai pemain Persiba atas keinginannya sendiri. Okto diterima menjadi PNS," ungkap Jaino Matos, Kamis (25/08/16) silam.

"Pemain datang dan pergi itu biasa. Menyatukan mereka menjadi satu tim itu yang tidak mudah," tambah Matos dilansir dari inilah.com.

Karier pesepakbola yang pernah memperkuat Persipura, Sriwijaya FC, Barito Putera, Arema Malang sampai Pusamania Borneo FC itu terbilang cemerlang. Ia bahkan termasuk langganan Timnas dari U-15, U-17, sampai U-23.


5. Zainal Arif dan Cecep Supriatna

Cecep dan Zainal.

Dua mantan pemain Persib Bandung, Zainal Arif dan Cecep Supriatna juga tercatat sebagai PNS. Keduanya merupakan pegawai di Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung.

Mantan pemain Persita Tangerang itu mengaku sudah menjadi PNS sejak 2007 silam. Secara terbuka ia mengemukakan jika keputusannya pensiun dini dari dunia si kulit bundar adalah karena sepakbola tidak memiliki usia yang panjang.

"Tahun ini full di dunia birokrasi. Dikarenakan memang sepak bola pasti akan ada batasnya, tidak akan selalu bermain bola. Umur 34 saya rasa cukup untuk mengakhiri karier saya di dunia sepak bola," ujar Zaenal Arief yang terakhir kali membela klub Persepam Madura dilansir bandung.merdeka.com.

Sementara Cecep mengatakan jika di sepakbola tantangannya tidak seperti menjadi PNS. Menurutnya, terjun melayani masyarakat secara langsung adalah pekerjaan yang menantang.

"Kalau di bola tantangannya kurang. Kalau sekarang jadi pegawai, turun langsung terjun ke masyarakat," ujar penjaga gawang berkepala pelontos yang pensiun dari Persib tahun 2013 silam.

"(Saya) Masih suka main bola. Namun bedanya kalau sekarang mah 'bari seserian' (sambil tertawa) kalau dulu kan main bola harus serius. Tapi kalau sekarang lebih fokus ke pekerjaan," ungkap Cecep yang saat ini bertugas di UPT Bandung Tengah Disyanjak Kota Bandung.


6. 5 Pemain MLS Banting Setir Menjadi Pegawai/Karyawan

David Beckham dan Seth Stammler ketika bertemu di arena MLS.

Siapa sangka gemerlap sepakbola tak lantas membuat pesepakbola di Amerika Serikat kemudian silau. Hal itu dirasakan betul oleh Pat Phelan, Pete Woodring, Seth Stammler, Mike Volk, dan Kyle Martino.

Kelima pemain tersebut memilih untuk gantung sepatu di usia dini dan memilih banting setir menjadi pegawai swasta. Khusus Kyle Martino, ia memutuskan pensiun karena kecelakaan yang menimpanya awal tahun 2008.

Pat Phelan tak kalah unik. Sebelum menjadi penasehat keuangan di perusahaan bernama Wealth Strategies & Insurance Services, LLC, Phelan merupakan pemain profesional di klub San Antonio Scorpiions dan New England Revolution.

Sementara Pete Woodring nampaknya lebih sukses di ranah bisnis karena ia diketahui adalah pendiri sebuah perusahaan manajemen kekayaan individu bernama Cypress Partners.

Padahal Woodring memiliki pengalaman yang baik di sepakbola. Ia pernah masuk ke skuat Timnas Amerika Serikat, termasuk bertanding melawan Brasil di Piala Dunia.

Kompatriotnya, Seth Stammler mungkin paling ekstrem. Bagaimana tidak, sudah membela Timnas U-23 saat masih kuliah dan pernah bermain bagi New York Red Bulls selama enam tahun, ia lebih menyukai pekerjaan sebagai sales penjualan di perusahaan Morgan Stanley.

Liga Indonesia

Berita Terkini