x

3 Faktor yang Buat Inter Milan Juara Serie A Musim Ini

Senin, 11 September 2017 16:41 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
Inter Milan.

Terbilang tim elite Liga Italia, Inter Milan hanya berakhir sebagai klub medioker di Serie A musim 2016/17 lalu. Hanya mengantongi 62 poin, Mauro Icardi hanya finis di peringkat ketujuh. Mereka bahkan terpaut 29 poin dari sang jawara, Juventus.

Padahal mereka pernah mencatat sejumlah prestasi manis dalam sejarahnya. Seperti di musim 2010 di bawah asuhan Jose Mourinho, Inter menjadi satu-satunya tim Italia yang pernah memenangkan treble, yakni Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions.

Guna memperbaiki catatan di musim ini, La Beneamata pun mendatangkan pelatih baru dan sejumlah pemain untuk suntikan semangat baru, meski agak pasif di bursa transfer.

Inter Milan.
Baca Juga

Namun INDOSPORT tak ragu menyebut bahwa Inter bisa memboyong trofi Serie A lagi, setelah puasa gelar selama tujuh tahun, berbekal tiga faktor yang bisa menjadi kunci keberhasilan La Beneamata musim ini.


1. Fokus di Italia

Logo Serie A.

Inter Milan hanya mengoleksi 62 poin di klasemen akhir Serie A musim 2016/17. Finis di tempat ketujuh tersebut bisa dibilang menyimpan berkah tersendiri. Dengan hasil ini, Mauro Icardi dkk tak akan berlaga di pentas Eropa seperti Liga Champions dan Liga Europa musim ini.

Artinya, skuat asuhan Luciano Spalletti bisa berkonsentrasi penuh untuk menggondol trofi Serie A 2017/18. Mereka harus bisa mencari celah dari konsentrasi para rival beratnya yang terbagi-bagi untuk beberapa kompetisi sekaligus.

Meskipun begitu, Icardi bertekad untuk membawa timnya kembali ke Liga Champions di musim depan. Salah satu caranya yakni dengan menipiskan jarak poin dengan juara musim lalu, Juventus.

"Saya tak suka mengumbar janji, tapi saya bisa bilang bahwa saya dan tim akan mencoba melakukan yang lebih baik daripada tahun lalu. Kami ingin berada di Liga Champions," tegasnya seperti dikutip dari 90Min.


2. Skuat Solid

Selebrasi para pemain Inter Milan saat melawan Bayern Munchen.

Inter Milan "berhemat" dengan tidak terlalu aktif di bursa musim panas kali ini. Total, Nerazzurri mendatangkan delapan pemain baru dan menghabiskan dana sekitar 75,75 juta euro atau sekitar 1,2 triliun rupiah. Mereka yang didatangkan adalah Daniele Padelli, Nicolo Zaniolo, Jens Odgaard, Milan Skriniar, Borja Valero, Matias Vecino, dan Dalbert Henrique.

Vecino yang didatangkan dari Fiorentina dibanderol dengan harga 24 juta euro, atau sekitar 378 juta rupiah. Pemain asal Uruguay tersebut menjadi pemain termahal Inter yang didatangkan musim ini.

Di lini depan sendiri, Inter tak melakukan banyak perubahan. Mereka hanya kedatangan Jens Odgaard dari klub Denmark dan melepas Stevan Jovetic serta Gabriel Barbosa. Kapten sekaligus striker Mauro Icardi dan Eder pun masih dipercaya untuk menjadi ujung tombak skuat Luciano Spalletti.

Matias Vecino resmi ke Inter Milan.

Gelandang Geoffrey Kondogbia pun mengaku puas dengan aktivitas transfer La Beneamata dan menilai perekrutan Borja Valero adalah hal yang tepat untuk timnya.

"Ia merupakan pemain yang hebat, sangat mudah bermain dengannya. Dia selalu mencari bola dan membantu rekan-rekan satu tim. Senang dapat bermain dengan orang sepertinya. Pembelian lainnya? Menurut saya, Inter Milan telah memiliki banyak pemain hebat. Namun, kami adalah Inter Milan dan selalu mempunyai pemain-pemain hebat," tutur Kondogbia kepada Football Italia.

Dengan tak banyak perubahan dalam skuatnya terutama di lini depan, Inter pun siap mengarungi musim baru Serie A dengan tim yang sudah solid dan tak perlu banyak adaptasi.


3. Motivasi Selangit

Selebrasi pemain Inter Milan setelah Antonio Candreva membobol gawang AC Milan.

La Beneamata terakhir kali menimang Serie A pada musim 2009/10 silam. Sudah tujuh musim absen juara menjadi bahan bakar semangat terutama untuk para pemain veteran Inter seperti Antonio Candreva, Samir Handanovic, dan Borja Valero.

Pun begitu dengan sang pelatih, Luciano Spalletti yang memiliki pengalaman mumpuni di kancah Liga Italia. Pelatih 58 tahun ini pernah menghantarkan AS Roma menuju tangga juara Serie A pada musim 2006/07 dan 2007/08. Ia juga pernah diganjar penghargaan sebagai pelatih terbaik Serie A dua tahun berturut-turut.

Luciano Spalletti, pelatih Inter Milan.

Mantan kiper Inter, Gianluca Pagliuca, menegaskan para pemain saat ini tak punya alasan untuk berakhir jadi tim medioker di akhir musim nanti. Pasalnya, mereka kini punya Spalletti yang dinilainya cocok dengan Joao Cancelo dkk.

"Mereka telah mengontrak pelatih bagus yang akan membawa gaya bermain baru untuk tim. Klub memberi kepercayaan pada para pemain yang musim lalu tak tampil baik dan mereka tak punya alasan lagi sekarang, Inter punya pelatih yang cocok dengan para pemain ini," komentar Pagliuca kepada Sport Illustrated.

Spalletti sendiri juga pastinya sudah haus untuk mempersembahkan gelar scudetto. Apalagi bersama I Giallorossi, ia sudah terlalu sering menjadi runner up. Tercatat ia lima kali membawa AS Roma finish kedua di papan klasemen, termasuk di musim 2016/17 lalu.

Serie A ItaliaInter MilanLuciano SpallettiLiga Italia

Berita Terkini