x

5 Poin Penting dari Laga Barcelona vs Juventus

Rabu, 13 September 2017 14:40 WIB
Penulis: Frederica | Editor: Galih Prasetyo
Paulo Dybala dan Lionel Messi.

Barcelona mampu meraih kemenangan perdana pada laga pertama babak grup D Liga Champions 2017/18 atas Juventus. Pada pertandingan yang berlangsung dini hari WIB di Camp Nou itu, anak asuh Ernesto Valverde menggilas Si Nyonya Tua dengan skor akhir 3-0.

Dalam laga itu, pemain bintang Lionel Messi mampu mencetak brace. Gol pertama berhasil disarangkan ke gawang Buffon di akhir paruh babak pertama.

Pada babak kedua, Ivan Rakitic memberikan tambahan satu angka pada menit ke-56. Dilengkapi dengan gol kedua Messi pada menit ke-69, skor 3-0 pun mampu tercatat di papan skor.

Baca Juga

Kemenangan yang diraih tersebut tentunya memberikan kesenangan yang besar bagi para penggawa Barca. Bukan hanya karena berhasil meraih tiga poin perdana dan mengukuhkan diri di puncak klasemen sementara grup D, kemenangan tersebut bisa dikatakan sebagai 'pembalasan dendam'.

Pasalnya, pada musim 2016/17 lalu, Barcelona harus merasakan kekalahan di babak perempatfinal kontra Juve. Pada laga leg pertama, La Vecchia Signora mampu memenangkan laga yang berlangsung di Juventus Stadium dengan skor 3-0.

Selanjutnya di leg kedua, Barca yang menjamu runner up Liga Champions 2016/17 itu hanya bisa mengakhiri pertandingan dengan skor kacamata.

Namun pada pertandingan Liga Champions musim ini, satu pertandingan awal berhasil diraih oleh penggawa Barcelona dengan kemenangan yang meyakinkan.

Melihat hal tersebut, kini INDOSPORT menyajikan lima poin penting apa saja yang bisa dijadikan pelajaran dari pertandingan Barcelona kontra Juventus pada babak grup D Liga Champions 2017/18.


1. Performa Apik Lionel Messi Tidak Terhentikan

Selebrasi Lionel Messi setelah mencetak gol ke gawang Juventus.

Meskipun usia Lionel Messi sudah tidak muda lagi, yaitu berusia 30 tahun, nyatanya hal itu tidak membuat sang pemain mengendurkan performa apik yang dimilikinya. Terbukti dalam laga pertandingan yang berlangsung dini hari WIB itu, pria asal Argentina tersebut mampu mencetak brace dan membawa timnya menuju kemenangan perdana.

Menjelang akhir paruh babak pertama, Messi mampu memecah kebuntuan timnya dengan mencetak gol pertamanya. Menjelang akhir pertandingan, lagi-lagi sang pemain menambah mimpi buruk bagi para pemain Juventus dengan mengakhiri pertandingan 3-0.

Tidak hanya mencetak brace saja, pada pertandingan tersebut, pria kelahiran 24 Juni 1987 itu juga mencatat rekor tersendiri.

Pasalnya, pasangan Antonella Roccuzzo itu untuk pertama kalinya telah berhasil membobol gawang yang dijaga oleh Gianluigi Buffon. Sebelumnya, kedua pemain yang sempat bertemu sebanyak tiga kali di Liga Champions nyatanya belum mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Messi untuk mencetak gol.

Barulah di pertandingan dini hari WIB yang merupakan laga keempat mereka, Messi mampu memutus tradisi buruknya dengan mencatat dua angka.


2. Pertahanan Juventus yang Memprihatinkan

Paulo Dybala dalam laga babak grup D Liga Champions 2017/18 kontra Barcelona.

Pola pertahanan Juventus pada pertandingan kontra Barcelona itu bisa dikatakan sangatlah berantakan dan memprihatikan. Mengutip dari Sportskeeda (12/09/17), pelatih Massimiliano Allegri memutuskan menggunakan formasi empat bek, dibandingkan menerapkan pola tiga bek yang sering kali digunakan.

Allegri menempatkan De Sciglio di sisi kanan, sementara Alex Sandro di sisi kiri. Andrea Barzagli pun berduet dengan Medhi Benatia sebagai bek tengah dan membantu mengawal gawang yang dijaga oleh Buffon.

Sayangnya, Si Nyonya Tua harus kehilangan Giorgio Chiellini akibat mengalami cedera di menit ke-41. Dirinya pun digantikan oleh Stefano Sturaro.

Kehilangan Chiellini di pos belakang nyatanya malah memberikan mimpi buruk bagi penggawa The Old Lady. Sebab, empat menit berselang pasca pertukaran pemain itu, Messi mampu menghancurkan lini pertahanan mereka dan mencetak gol pertama.

Lini pertahanan Juventus terlihat tidak dijaga dengan baik.

Sementara itu, para pemain berposisi bek itu tidak menampilkan chemistry yang baik antar satu sama lain. Nyatanya, sering kali pesepakbola yang seharusnya turut membantu mengawal gawang Buffon malah memberikan peluang bagi tim tuan rumah.

Sebelum Rakitic mencetak angka kedua bagi Barca, nampak pos kanan tidak dijaga oleh pemain di lini belakang. Akhirnya, Rakitic pun dengan mudah menambah pundi-pundi gol bagi timnya.


3. Kembalinya Penguasaan Bola dan Pressing Ketat di Barcelona

Selebrasi pemain Barcelona merayakan kemenangan atas Juventus.

Pergantian pelatih di kubu Barcelona, yang sebelumnya dilatih Luis Enrique menjadi Ernesto Valverde pun nyatanya mampu memberikan perubahan pola permainan.

Menurut laporan Sportskeeda (12/09/17), pada masa kepelatihan Enrique, para penggawa Barca saat itu lebih sering menampilkan pola serangan balik. Dalam hal ini berarti Messi dkk lebih mengedepankan pada pola serangan sacara langsung.

Sementara saat ini bersama pelatih anyar mereka, Valverde lebih menerapkan kepada penguasaan bola dan juga pressing ketat terhadap tim lawan.

Ernesto Valverde (tengah) saat sedang melatih Barcelona.

Terlihat bahwa para pemain lebih sering melakukan operan bola antar satu sama lainnya hingga membuka peluang. Sementara, pola pertahanan mereka pun juga lebih diperketat dengan taktik pressing terhadap kubu lawan.

Sejak awal laga pertandingan tersebut, Valverde menerapkan formasi 4-3-3. Namun setelah pertandingan berlangsung, Messi dkk pun mengubah pola dan beralih ke format 3-4-3.

Sergio Busquets ditarik mundur ke belakang bersamaan dengan Gerard Pique dan Samuel Umtiti. Sementara, Jordi Alba dan Nelson Semedo yang sebelumnya mengisi pos ke belakang pun dipindahkan ke lini sayap. Mereka pun bertandem bersama Ivan Rakitic dan Andres Iniesta.

Messi yang ditempatkan di lini depan pun juga ikut turun membantu dalam penguasaan bola. Hal itu pun membuat lini depan Juventus selalu gagal memberikan umpan dan membuka peluang untuk mencetak gol.


4. Pola Serangan di Juventus Menghilang

Barcelona vs Juventus.

Sejak awal pertandingan dimulai, sebenarnya klub raksasa Serie A Italia tersebut lebih sering melakukan penekanan kepada tim tuan rumah. Kiper Marc-Andre ter Stegen pun beberapa kali dibuat sibuk menjaga gawang dengan ketat.

Namun sayangnya, pola permainan Juventus dalam penyerangan tidak terlihat pada pertandingan tersebut. Dalam hal ini, para pemain yang mengisi lini depan tidak mampu menampilkan duet yang baik untuk membobol gawang lawannya.

Gonzalo Higuain dan Paulo Dybala sepertinya belum begitu 'nyetel' antara satu sama lain. Akibatnya, beberapa kali umpan ataupun pola serangan yang ada tidak mampu dimaksimalkan dengan baik.

Menurunnya pola serangan itu mampu dimanfaatkan baik oleh Barca yang langsung melancarkan serangan balik dan memenangkan pertandingan.


5. Lini Serang Barcelona Masih Perlu Adaptasi

Luis Suarez, striker Barcelona.

Kepergian salah satu pemain bintang Barcelona, Neymar pada bursa transfer musim panas kemarin memang membuat lini serang Barca menjadi bolong. Namun, kedatangan Ousmane Dembele ke Camp Nou diharapkan mampu mengisi lubang tersebut.

Dalam pertandingan kontra Juventus tersebut, Ousmane Dembele ditempatkan di lini depan bersamaan dengan Lionel Messi dan juga Luis Suarez.

Suarez yang ditempatkan di sisi kiri terlihat masih mengalami kesulitan di awal-awal laga. Seiring berjalannya pertandingan, pemain berusia 30 tahun itu pun turut memberikan kontribusi atas terciptanya gol pertama. Dirinya mampu memberikan umpan ke Messi yang langsung dikonversikan menjadi gol pertama.

Barcelona resmi memperkenalkan Ousmane Dembele sebagai pemain baru mereka.

Tidak hanya Suarez saja yang mendapatkan kesulitan. Pemain anyar Blaugrana, Ousmane Dembele juga masih sering kehilangan bola dan belum mampu memberikan umpan ataupun mencetak gol.

Dembele yang baru didatangkan ke Camp Nou menjelang ditutupnya jendela transfer musim panas kemarin pun membuat sang pemain masih membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi dengan rekan setimnya. 

BarcelonaLionel MessiLuis SuarezLiga ChampionsJuventusErnesto ValverdeOusmane Dembele

Berita Terkini