5 Stadion Indonesia yang Disulap Jadi Panggung Konser
Sebagai pusat penyelenggaraan aktivitas olahraga khususnya sepakbola, sebuah stadion kerap dialihfungsikan untuk menjadi lokasi acara-acara akbar yang membutuhkan kapasitas besar. Salah satunya adalah konser musik. Namun tak jarang pula pemanfaatan stadion ini menjadi kontroversi di media karena banyak yang menganggap tak sesuai peruntukan dan takut merusak lapangan.
Kasus paling heboh barangkali saat Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi rebutan antara konser One Direction dan arena pertandingan Pra Piala Asia 2016. Jarak acara yang hanya berselisih dua hari membuat masyarakat khawatir rumput stadion akan rusak jelang dipakai laga.
Bahkan sang Menpora sendiri, Imam Nahrawi, menyayangkan penggunaan stadion untuk konser, alih-alih diutamakan untuk kegiatan olahraga. Padahal faktanya, pihak promotor konser tersebut mengaku sudah memesan GBK dari dua tahun sebelumnya.
FIFA sendiri memperbolehkan alih fungsi stadion seperti misalnya untuk festival atau konser musik. Bahkan mereka telah menyediakan persyaratan dan peraturan terkait fungsi stadion yang semestinya sudah menjadi perhatian pihak pemilik atau pendiri stadion sejak perencanaan.
Di luar negeri pun, penggunaan stadion sebagai venue konser sudah hal yang biasa. Misalnya saja Wembley Stadium sebagai markas Timnas Inggris, digunakan sebagai lokasi konser Metallica, Coldplay, hingga Madonna.
Berikut ini INDOSPORT sajikan lima stadion Tanah Air yang sempat, atau bahkan sering disulap menjadi panggung meriah konser-konser dari musisi dalam dan luar negeri.
1. Stadion Gelora Bung Karno
Stadion berkapasitas 80 ribu kursi ini tak hanya pernah menggelar pertandingan-pertandingan sepakbola tingkat nasional maupun internasional. GBK pernah menjadi venue peringatan hari besar, kampanye partai politik, ujian masuk CPNS, dan tidak ketinggalan beberapa kali konser musik.
Sudah sejak lama GBK menjadi langganan konser musik, salah satunya band rock asal Inggris, Deep Purple. Tak tanggung-tanggung, konser yang diadakan pada 1975 silam ini dihadiri 150 ribu penonton.
Namun yang paling menarik perhatian karena kontroversinya tentu saja konser boyband asal Inggris, One Direction, pada 2015 lalu. Pasalnya, GBK saat itu menjadi rebutan antara konser Harry Styles dkk dan pertandingan penyisihan Grup H Pra Piala Asia U-23 2016.
Pihak promotor One Direction menyebut telah memesan SUGBK sejak dua tahun sebelumnya, sedangkan PSSI baru menghubungi pengelola SUGBK pada Januari 2015.
Konser One Direction dijadwalkan pada 25 Maret, sementara pertandingan Timnas baru dilaksanakan dua hari kemudian, yakni tanggal 27 Maret. Dengan mepetnya jadwal tersebut, dikhawatirkan kondisi rumput lapangan tak bisa segera pulih untuk pertandingan.
Namun akhirnya kekhawatiran tersebut tak terbukti dan kondisi lapangan masih oke untuk dipakai laga. Setelah itu pun, GBK masih dipakai untuk beberapa konser seperti Bon Jovi hingga JKT48.
2. Stadion Kridosono
Festival musik rock yang bertajuk JogjaROCKarta akan diselenggarakan di Stadion Kridosono, Yogyakarta, pada Jumat dan Sabtu, 29-30 September 2017. Festival dengan grup musik Dream Theater ini semula memang akan dilaksanakan di Kridosono, tetapi sempat dipindah ke Candi Prambanan.
Pasalnya, rencana konser di Prambanan tersebut mendapat protes dari Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI). Mereka menyatakan bahwa kompleks Candi Prambanan merupakan situs agama yang memiliki nilai sakral bagi umat Hindu dan melewati ambang batas tingkat kebisingan yang diperbolehkan di bangunan kuno atau bersejarah.
“Venue JogjaROCKarta akan kita kembalikan pada rencana awal yaitu di Stadion Kridosono yang beralamatkan di Jalan Yos Sudarso No. 9, Kotabaru, Yogyakarta. Untuk waktu pelaksanaan akan tetap sama yaitu hari Jumat dan Sabtu, 29-30 September 2017," jelas CEO Rajawali Indonesia Communication, Anas Syahrul Alimi Anas, seperti dikutip dari Tirto.
Selain Dream Theater nanti, sebelumnya stadion ini juga pernah diramaikan oleh konser-konser musisi Tanah Air seperti Iwan Fals dan grup band Slank.
Bukannya tanpa alasan stadion ini kerap digunakan sebagai panggung konser musik. Salah satunya adalah karena letaknya yang berada di tengah-tengah Kota Jogja dan dekat dengan pusat wisata seperti Malioboro.
"Harus saya akui memang letak Kridosono yang ada di tengah kota itu adalah keuntungan dan keistimewaan, jadi banyak yang menggunakan stadion ini (sebagai venue konser)," ujar Agus Indrawinarto, Staff Divisi Realty PT Anindya Mitra Internasional, dikutip dari KRjogja.
3. Stadion Manahan
Stadion yang terletak di Kota Solo ini beberapa kali menjadi panggung konser-konser musisi Tanah Air. Sebut saja grup band Noah yang sempat membuat heboh ribuan penonton dari Solo dan sekitarnya ini. Pada Juli tahun ini, Ariel cs menggelar konser yang bertajuk Sound of Katulistiwa.
Selain sejumlah konser musik, Stadion Manahan juga dimanfaatkan sebagai venue acara akbar lainnya. Salah satunya adalah acara bertajuk "Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental" yang dihadiri oleh seluruh pejabat pemerintahan, dari pemerintah pusat hingga setiap kepala daerah di Indonesia.
4. Stadion Mandala Krida
Stadion yang berlokasi di Yogyakarta ini berkapasitas 20 ribu hingga 25 ribu penonton. Mandala Krida sempat beberapa kali disulap menjadi panggung konser, tetapi yang paling kontroversial barangkali adalah konser grup musik Gigi pada 2008 silam.
Konser yang bertajuk "Love, Peace n' Respect" tersebut mendapat protes keras dari Brajamusti, kelompok suporter PSIM Yogyakarta. Pihak mereka tak setuju penggunaan stadion di luar konteks olahraga dan khawatir konser akan merusak fasilitas dan rumput stadion.
Brajamusti pun sampai menggelar unjuk rasa sebanyak dua kali, sebelum akhirnya konser Gigi jadi dilaksanakan. Sementara dari pihak penyelenggara menekankan stadion ini dipilih karena berdaya tampung besar dan mudah dijangkau.
5. Stadion Gajayana
Sanksi FIFA atas persepakbolaan Indonesia dua tahun silam membuat stadion-stadion sepi. Untuk itulah pemerintah Kota Malang memutuskan untuk memanfaatkan Stadion Gajayana sebagai venue konser musik. Pada Agustus 2015 pun, arek-arek Malang menggelar konser musik rock bertema kemerdekaan di stadion ini.
Selain untuk wadah kreasi musisi Malang dan mencegah matinya Stadion Gajayana, konser musik tersebut juga menjadi bentuk apresiasi warga terhadap klub PS Arema saat itu.