x

Gagal Lolos ke Rusia, Belanda Harus Benahi 3 Faktor Ini

Rabu, 11 Oktober 2017 09:08 WIB
Editor: Galih Prasetyo
Belanda vs Pantai Gading

Timnas Belanda kembali mengulangi memori tak mengenakkan pada 2002 silam saat gagal bermain di Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Belanda kembali harus absen di Piala Dunia 2018 setelah pada babak kualifikasi Grup A zona Eropa, Arjen Robben cs hanya mampu menduduki peringkat ketiga. Kalah saing dengan Prancis dan Swedia. 

Arjen Robben tertunduk di laga Belanda vs Swedia.

Hasil 6 kali menang, 1 kali imbang, dan 3 kali seri yang didapati Belanda sebenranya sama dengan Swedia, sayang agregat gol Belanda tak mampu membawa mereka minimal menggeser posisi Swedia di urutan kedua. Mission impossible, Rabu dinihari (11/10/17) tadi untuk bisa pecundangi Swedia dengan 7 gol tanpa balas juga hanya mampu dimaksimalkan 2 gol tanpa balas. 

Baca Juga

Apa yang salah dengan tim besutan Dick Advocaat tersebut hingga jadi pecundang di babak kualifikasi Piala Dunia 2018? Apa juga yang harus dibenahi KNVB, federasi sepakbola Belanda untuk menatap Euro 2020 yang akan berlangsung di 13 negara di Eropa? Berikut ulasannya untuk pembaca setia INDOSPORT: 


1. Eredivisie Tak Kompetitif

Eredivisie.

Salah satu faktor besar hingga satu negara melempem di ajang kompetisi ialah soal liga sepakbola negara tersebut. Tak dipungkiri bahwa jika bicara kualitas, Eredivese Belanda jadi salah satu liga yang tak begitu kompetitif dibanding dengan Serie A, Liga Inggris, La Liga, Bundesliga, atau bahkan Ligue 1 Prancis. 

Dominasi Ajax, PSV, dan Feyenoord jadi sesuatu yang membosankan untuk dilihat. Berbeda dengan misalnya dengan dominasi Real Madrid dan Barcelona di La Liga Spanyol. Perbedaan itu akan nampak saat wakil Belanda bermain di ajang Liga Champions misalnya. Wakil Belanda yang kita lihat bermain di final Liga Champions ialah Ajax itupun di era 90-an yakni saat Ajax tampil sebagai juara di musim 1994/95 serta saat tampil sebagai runner up di musim berikutnya. Setelah itu wakil Belanda hanya jadi pemanis. 

Di level Europa League wakil Belanda sedikit lebih baik. Ajax kembali jadi wakilnya, mereka mampu menembus ke final Europa League musim lalu meski akhirnya harus kalah dari Manchester United. Lalu bagaimana dengan PSV dan Feyenoord? Feyenoord terakhir tampil di final Europa League pada musim 2002, sedangkan PSV pada 1978. 


2. Sektor depan perlu pembenahan

Winger asal Belanda, Arjen Robben.

Pelatih Timnas Belanda, Dick Advocaat memanggil 5 striker di babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, mereka ialah Ryan Babel, Bas Dost, Jurgen Locadia, Memphis Depay, dan Vincent Janseen. Sayang dari 5 striker ini, tak ada satu pun yang bisa dibilang sebagai mesin gol Belanda. 

Dari 10 besar daftar top skor babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, tidak ada satu pun nama striker Belanda masuk. Lantas siapa pencetak gol terbanyak Belanda di babak kualifikasi? Siapa lagi kalau bukan winger tua mereka yang akhirnya pensiun usai laga melawan Swedia, Arjen Robben. Dikutip dari data whoscored.com (11/10/17), pemain Munchen itu mencetak 6 gol. 

Di bawah ada nama Davy Proppper, Memphis Depay, serta Quincy Promes yang mengemas 3 gol selama babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa. Ketajaman striker Timnas Belanda memamg jadi permasalahan cukup serius negara ini, pasca era Robin van Persie gantung sepatu dari Timnas, Belanda belum juga memunculkan striker 'pembunuh'. Hal ini semakin kuat jika melihat angka statistik, Belanda hanya memiliki rasio gol sebanyak 2,1. 


3. Generasi emas yang nanggung

Kenny Tete (Olympique Lyonnais)

Sejumlah negara di Eropa atau bahkan di dunia saat ini tengah menikmati munculnya para pemain muda mereka yang siap jadi generasi emas. Belgia misalnya memunculkan sejumlah pemain muda yang cukup komplit dari semua sektor, mulai dari kiper, gelandang hingga penyerang. 

Tak hanya Belgia, Prancis pun tengah keasyikan dengan melimpahnya banyak pemain muda mereka, pun dengan Jerman yang bisa membuat 2-3 pemain Timnas jika melihat komposisi pemain mereka saat ini. Belanda sebenarnya juga merasakan hal sama sebenarnya, mereka memiliki striker muda yang saat ini menjadi top skor sementara Eredivisie, Steven Berghuis dan Wout Weghorst, dan Jürgen Locadia. Selain tiga nama striker muda tersebut, Belanda juga memiliki pemain muda bagus di sektor belakang seperti Nathan Ake, Karim Rekik, dan Kenny Tete yang juga bisa ditempatkan sebagai gelandang bertahan. 

Sayang nama-nama pemain muda ini bisa dibilang sebagai generasi emas yang nanggung. Hal itu bisa dilihat dari prestasi mereka di level klub saat bermain di pentas Eropa. Nama-nama pemain generasi emas dari Belgia, Prancis, atau Jerman sangat kompetitif dan mampu berbicara banyak saat membela klub di kompetiti Eropa.

BelandaArjen RobbenDick AdvocaatKualifikasi Piala Dunia 2018

Berita Terkini