x

Belanda Totok yang Beri Pengaruh ke Sepakbola Indonesia

Kamis, 19 Oktober 2017 18:32 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Pemain Hindia Belanda saat Piala Dunia 1938.

Tentu, kita pasti pernah mendengar kiasan “Sepakbola Adalah Pemersatu Bangsa”. Para pendukung Tim Nasional akan besatu padu untuk mendukung negaranya, walau dirundung berbagai polemik yang tengah melanda di negeri tersebut.

Tak perlu jauh-jauh, kita sebagai warga negara Indonesia pun akan bersatu padu untuk memberikan dukungan kepada Skuat Garuda saat bermain di atas lapangan. Euforia itu pun tak memudar walau pertandingan tersebut ‘hanya’ sekelas laga persahabatan seperti saat menjamu Timnas Thailand U-19, beberapa minggu yang lalu.

Baca Juga

Padahal, kita paham betul bahwa banyak pendukung fanatik klub-klub Indonesia yang kerap membuat keributan satu sama lain untuk membela timnya masing-masing. Namun, hal tersebut sirna ketika panggilan untuk mendukung Timnas Indonesia datang.

Tak hanya dari suporter saja, sepakbola dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme warga Indonesia tanpa memandang suku etnis atau agama tertentu. Di dunia sepakbola, semua kalangan dapat bersatu untuk memperjuangkan nama bangsa di atas lapangan.

Munculnya sepakbola di Tanah Air sejatinya tak lepas dari peranan para orang-orang Belanda ketika masih berada di Bumi Pertiwi. Sudah beratus tahun lamanya, Indonesia mengenal akan olahraga kulit bundar nan terkenal ini.

Melihat hal ini, INDOSPORT akan mencoba merangkum dari berbagai sumber tiga orang Belanda totok yang memiliki peran besar dalam pembangunan sepakbola di Indonesia.


1. Ben 'Jos' Stom

Ben ‘Jos’ Stom.

Saat masih berada di Indonesia, Belanda menggunakan paham politik kelas atau golongan untuk membedakan derajat, yang mana berimbas dalam olahraga, khususnya sepakbola. Hal itulah yang membuat beberapa klub dengan etnis-etnis tertentu hanya diisikan oleh etnis tersebut, dan tidak boleh diisi oleh etnis lainnya.

Dilansir dari FourFourTwo, beberapa daerah di Pulau Jawa seperti Batavia (Jakarta), Surabaya, Bandung, dan Semarang melakukan sebuah kompetisi sepakbola yang diisi oleh beberapa etnis di daerah tersebut.

Besarnya pengaruh kompetisi tersebut terhadap masyarakat di sekitarnya, membuat keempatnya sepakat untuk mendirikan sebuah federasi sepakbola dalam skala besar. Dilansir dari Rsssf, Bertus ‘Ben’ Stom lah yang memprakasai akan keterbentukan Nederlandsch-Indische Voetbal Bond (NIVB) di tahun 1919.

Ben Stom diketahui merupakan seorang pesepakbola yang berposisi sebagai bek tengah. Dirinya sempat membela Timnas Belanda selama sembilan kali di tahun 1905 hingga 1908, sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi ke Hindia Belanda di umurnya yang baru menginjak 21 tahun.

Di Hinda Belanda, dirinya memegang peranan vital dalam tubuh NIVB, yang mana membawa Hinda Belanda sebagai tim Asia pertama yang mampu bermain di Piala Dunia 1938, setelah Jepang mengundurkan diri.


2. Johannes Christoffel Jan Mastenbroek

Tim Nasional Hindia Belanda di piala dunia 1938.

Pelatih Timnas Hindia Belanda di Piala Dunia 1938, Johannes Christoffel Jan Mastenbroek, menjadi salah satu orang yang memiliki peran besar dalam mengharumkan nama Hindia Belanda di mata dunia.

Sekadar informasi, Piala Dunia 1938 kala itu diadakan di Prancis. Timnas Hindia Belanda saat itu langsung gugur di babak pertama saat berhadapan dengan tim kuat, Hungaria. Anak asuh Mastenbroek kalah dengan skor telak 0-6.

Namun, pria yang juga berstatus sebagai kepala NIVB itu mampu mengharumkan nama Hindia Belanda dengan gaya permainan di lini depan. Hal tersebut terlihat dari laporan L’Equipe edisi 6 Juni 1938, seperti dilansir dari BBC.

Media cetak asal Prancis itu mengabarkan bahwa gaya bermain sepakbola Timnas Hindia Belanda kala itu sungguh brilian. Namun sayang, pertahanan mereka yang rapuh membuat Timnas Hindia Belanda menelan kekalahan telak dan gugur.

“Gaya menggiring bola pemain depan Tim Hindia Belanda, sungguh brilian. Tapi pertahanannya amburadul, karena tak ada penjagaan ketat,” tulis pemberitaan L’Equipe kala itu.


3. Gerrit Faulhaber

Timnas Hindia Belanda saat Piala Dunia 1938 silam.

Pria bernama asli Gerrit Henri Victor Lodewijk Faulhaber ini menjadi salah satu pemain keturunan Belanda yang lahir di Cirebon, Jawa Barat, yang membela Timnas Hindia Belanda di Piala Dunia 1938.

Uniknya, dirinya menjadi satu dari dua pemain keturunan Belanda yang dibawa dalam skuat Hindia Belanda ke Piala Dunia, bersama dengan gelandang G. van den Burgh. Hal ini tak heran memang, mengingat Timnas Hindia Belanda kala itu memang lebih mengandalkan para pemain Maluku dan keturunan Tionghoa.

Dirinya tampil penuh saat Hindia Belanda dikalahkan oleh Hungaria dengan skor 0-6. Namun saat melawan Belanda dalam laga persahabatan, dirinya tampil dari bangku cadangan. 

BelandaPiala DuniaIndonesiaBola Internasional

Berita Terkini