x

Pernah Terkena Gas Air Mata, Diah Febriani Ingin Buktikan Stadion Aman untuk Perempuan

Sabtu, 21 Oktober 2017 12:56 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Yohanes Ishak
Pendukung Persija Jakarta perempuan, Diah Febriani.

Banyak risiko yang harus ditanggung ketika memilih menjadi suporter sepakbola. Mulai dari pengorbanan materi, fisik, bahkan hingga nyawa.

Diah Febriani sudah memikirkan matang-matang semua kemungkinan terburuk itu. Suporter Persija Jakarta perempuan tersebut bahkan pernah terkena gas air mata di dalam stadion. Tapi, itu sudah lama terjadi. Sekitar beberapa tahun yang lalu.

“Waktu itu pernah terkena tembakan air mata musim 2014. Paling pengalaman buruk kalo lagi chaos saja. Terus untung ada teman karena menolong,” buka Diah saat dihubungi INDOSPORT belum lama ini.

Kini, keadaannya banyak berubah. Diah ingin membuktikan bahwa menonton sepakbola langsung di stadion sudah aman serta nyaman untuk kaum hawa.

“Tergantung dari mindset orang-orang. Kalau kita mikirnya positif, insya Allah bakalan positif. Stadion itu aman, selagi kita masih bisa jaga diri. Ada perempuan yang mengenakan pakaian kurang sopan di stadion, kalau digodain marah, padahal mereka sendiri yang mancing-mancing. Pintar-pintar jaga diri dan pembawaan diri. Kalau ada orang yang mikir stadion itu gak aman, mungkin itu pola pikir mereka sendiri karena mereka belum merasakan. Belum lihat animonya dan dahsyatnya tribun seperti apa,” urainya.

Baca Juga

Akan tetapi, kata Diah, masih ada saja perilaku beberapa suporter yang tidak mendukung upaya untuk membuat stadion nyaman untuk perempuan. Salah satunya adalah krisis sopan santun terhadap kaum hawa.

Merujuk dari pengalaman perempuan kelahiran Nganjuk, Jawa Timur tersebut, pola tingkah laku beberapa suporter tersebut harus diubah. Contohnya adalah menghilangkan kebiasaan menggodai perempuan. Khususnya, di Kereta Commuter Line saat perjalanan mendukung Persija pada setiap partai kandang.

Diah Febriani saat menyaksikan laga Persija Jakarta.

“Rada gak suka kalo di kereta, beberapa suporter suka ada yang iseng. Aku sih sebenarnya terserah mereka. Tapi tolong, bagaimana kalau suporter Persija ingin dinilai sikapnya baik, tapi tidak menunjukkan perilaku baik. Suporter Persija yang lain dinilai baik, tapi masih ada yang berkelakuan kurang sopan kalau sama perempuan. Suka lewat, mulutnya kadang suka genit. Aku juga pernah digenitin. Pernah waktu itu aku turun di kereta, pas lewat aku digenitin. Aku gak suka saja kaya begitu. Padahal aku berpakaian sopan,” ungkap Diah.

“Sampai duduk di lantai, tapi malu lah sama aku yang berdiri. Aku juga sempat tegur. Aku pakai masker. Mereka ada yang bisik-bisik sambil ngomongin aku. Terus aku turun aku buka masker aku ngomong ke mereka, ‘ngomong apa barusan?’ Ada juga yang liatin aku dari atas sampai bawah. Aku gak suka, kalau mau ngomongin aku di depan,” katanya lagi.

Diah Febriani.

Meskipun terkadang tingkah laku suporter masih kurang baik, Diah tidak menutup kemungkinan untuk menjalin asmara dengan pendukung sepakbola. Akan tetapi, perempuan yang mengaku masih single tersebut tidak ingin terpaku untuk memiliki kekasih seorang suporter. Untuk urusan ini, perempuan berusia 20 tahun itu memilih semuanya mengalir begitu saja.

“Aku pernah punya pacar seorang suporter. Sampai saat ini aku cuma punya satu mantan pacar. Maksudnya, aku gak terlalu suka, biasanya nonton bola pikirannya mau dapet pacar. Aku gak mau kaya begitu. Gak gampang. Aku malah menghindari yang kaya begitu sih. Mau sih sebenarnya. Cuma balik lagi, kalau aku gak sreg, atau gak ada perasaan, kan gak bisa dipaksa. Gak harus terfokus punya pacar suporter sepakbola,” pungkas Diah.

Persija JakartaLiga Indonesia

Berita Terkini