x

3 Hal yang Bisa Buat Persib Selamat dari Degradasi

Selasa, 7 November 2017 05:37 WIB
Penulis: Prio Hari Kristanto | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Para pemain Persib Bandung saat melakukan selebrasi.

Publik pencinta sepakbola Tanah Air diramaikan dengan polemik yang muncul terkait pertandingan antara Persija Jakarta vs Persib Bandung yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo pada Jumat (03/11/17) lalu. 

Di pertandingan tersebut, para pemain Persib meninggalkan lapangan pada menit ke-83 dan tidak meneruskan pertandingan, setelah tertinggal 0-1 dari Persija. Pemicunya adalah ketika Vladimir Vujovic diganjar kartu kuning kedua setelah protes berlebih kepada wasit pasca aksi pelanggarannya kepada Bruno Lopes.

Namun, aksi mogok bermain tersebut disinyalir bukan semata karena kartu merah Vujovic tetapi juga karena 2 kejadian yang sebelumnya terjadi, yaitu ketika wasit Shaun Robert Evans menganulir gol Ezechiel N’Douassel di menit ke-28 dan juga ketika Persija dihadiahi tendangan penalti, yang dianggap kubu Persib tidak perlu.

Sebenarnya, tanda-tanda Persib enggan melanjutkan pertandingan sudah terlihat ketika selesai turun minum. Wasit Shaun Evans yang berlisensi FIFA tersebut beberapa kali menghampiri ruang ganti Persib karena Atep dkk tak kunjung keluar ke lapangan.

Dengan kondisi ini, maka Persib sedang dalam ancaman cukup serius yaitu terdegradasi dari Liga 1. Mengapa?

Jika merujuk pada regulasi Gojek Traveloka Liga 1, Persib bisa dikategorikan memenuhi persyaratan di dalam regulasi yang bisa membuat klub tersebut didepak dari Liga 1. Dua poin peraturan tersebut ada pada Pasal 13 Ayat 1 Poin C dan Pasal 13 Ayat 2 Poin A

Disebutkan pada Pasal 13 Ayat 1 Poin C klub dapat dianggap dan dinyatakan mengundurkan diri dari Liga 1 apabila meninggalkan lapangan atau stadion sebelum selesainya pertandingan dijalankan. Situasi itu yang kini dialami oleh Persib.

Persib terancam degradasi dari Liga 1

Kemudian, jika merujuk pada Pasal 13 Ayat 2 Poin A, bagi klub yang mengundurkan diri setelah dimulainya Liga 1, seluruh pertandingan yang telah dijalankan akan dibatalkan dan dinyatakan tidak sah. Seluruh nilai dan gol yang terjadi dalam pertandingan tersebut tidak akan dihitung dalam hal menentukan klasemen akhir dan dihilangkan dari klasemen. 

Namun, sejatinya peluang Persib untuk tetap berada di kasta atas alias "lolos" dari degradasi masih terbuka lebar asalkan mengaca pada 3 hal penting berikut: 

Baca Juga

1. 1. Tidak ada bukti Persib minta WO (Walkover)

Umuh Muchtar.

Manajer tim Persib Bandung, Umuh Muchtar, melakukan pembelaan dengan menyalahkan wasit yang terlalu dini memutuskan untuk menyudahi pertandingan. Menurutnya, Persib saat itu tidak berniat WO. 

"Kalau wasitnya datang ke kami lalu menanyakan mau dilanjut atau tidak, itu baru. Tapi wasit itu langsung meniup peluit (berakhirnya pertandingan)," ujarnya.

Menurut Umuh. saat itu timnnya  tengah berembuk untuk menyusun strategi akibat kartu merah yang didapat Vladimir tetapi wasit terlanjut meniup peluit. Ia sendiri membantah menginstruksikan para pemainnya untuk WO.

Baca Juga

2. 2. Pemilik Persib Adalah Penyokong Utama Liga 1

Persib Bandung.

Glenn Sugita adalah Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) yang menjalankan roda klub Persib Bandung. Selain Persib, di saat bersamaan, ia juga ada di jajaran direksi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) yaitu operator gelaran Gojek Traveloka Liga 1 musim ini.

Selain itu, sejumlah pejabat di PT PBB yang menjadi bawahan Glen Sugita pun menjabat sebagai petinggi di PT LIB. Saat gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) musim lalu, operator turnamen tak resmi adalah PT Gelora Trisula Semesta (GTS) milik Glen Sugita. 

Mendapatkan sponsor bukanlah hal mudah. Salah satu keberhasilan Glenn di PT GTS adalah sukses mendatangkan sponsor senilai Rp25 milar dari Bank BTPN agar turnamen bisa berjalan. Northstar Pacific adalah pemilik saham terbesar di Bank BTPN.

Pada gelaran Liga 1 tahun ini, pola seperti itu juga berlanjut pada PT LIB. Glenn datang tidak dengan tangan hampa. Dua perusahaan yang kini berhasil menjadi sponsor utama Liga, yaitu Go-Jek dan asuransi FWD, merupakan perusahaan yang berafiliasi dengan Northstar.

Ini mirip dengan sponsor-sponsor buat Persib yang sebenarnya perusahaan-perusahaan yang dimiliki para investor Persib. Dengan sulitnya mencari sponsor untuk menggelar Liga Sepakbola di Idnonesia, sepertinya sulit membayangkan Liga 1 musim depan tanpa Persib Bandung yang notabene merupakan tim "milik" sang pemiliki  sponsor utama. 

Baca Juga

3. 3. Persib Memiliki Fanbase Besar

bobotoh.

Saat ini bisa dibilang Persib Bandung masuk dalam 3 besar klub dengan fanbase terbesar di Indonesia. Dari sosial media saja, mereka memiliki simpatisan sampai belasan juta. Di twitter, Persib memiliki followers sebanyak 3, 12 juta. Lebih banyak dari Persija di peringkat dua, sebanyak 2, 25 juta. Di instagram, Persib memiliki 1,2 juta pengikut. Sementara di Facebook, tim Maung Bandung di-like oleh  sebanyak 9, 6 juta akun. 

Di Jawa Barat dan Indonesia sendiri, fans Persib juga diperkirakan sampai puluhan juta. Fanbase yang besar ini tentunya berdampak pada aspek bisnis yang besar, utamanya hak siar televisi. Bayangkan jika Persib tidak ada di Liga teratas. Maka jutaan penonton potensial itu pun akan menjadi percuma. Akan terjadi kerugian pada hak siar televisi. Televisi yang menyiarkan liga teratas akan kehilangan jutaan pendukung Persib di Indonesia. 

Baca Juga
Persib BandungPersija JakartaPSSIBobotohLiga IndonesiaLiga 1PT Liga Indonesia Baru (PT LIB)

Berita Terkini