x

5 Konspirasi Sepakbola Ini Bikin Heboh Jagat Raya

Selasa, 7 November 2017 21:01 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Yohanes Ishak
Ilustrasi pertandingan sepakbola tempo dulu.

Pada zaman canggih seperti sekarang ini, sepakbola bukan sekadar olahraga atau permainan. Berbagai aspek sudah mencakup di dalamnya seperti faktor bisnis, industri, sosial, bahkan masuk ranah politik.

Pembaca pernah terbayang tidak, sih, jika olahraga sepakbola yang sangat digemari hampir seluruh orang di dunia ternyata memiliki konspirasi di dalamnya. Bahkan hal tersebut sangat tidak terduga dan mencengangkan.

Baca Juga

Teori konspirasi adalah satu-satunya teori yang bisa diterapkan di mana saja, termasuk sepakbola. Karena olahraga tersebut menjadi bagian dari mana saja, juga banyak teori konspirasi yang menyertainya.

Oleh sebab itu INDOSPORT coba berandai-andai mengenai teori konspirasi yang menajangkiti permainan indah tersebut. Dan inilah beberapa yang terbaik dari konspirasi sepakbola zaman 'old'.


1. Konspirasi Persija vs Persib di Solo?

Aksi Bruno Lopes (Persija) saat mengeksekusi penalti ke gawang persib.

Pada laga tersebut gol Ezechiel sebenarnya sah. Itu menurut pengakuan kiper Persija Andritany yang berada sangat dekat dengan kejadian tersebut. Namun wasit memiliki pandangan lain.

“Sampai saat ini saya dan Bepe tidak berkata bahwa bola itu tidak gol. Bola itu mutlak gol," tulis Andritany di blog pribadinya seperti dikutip BolaSport.com.

Yang menarik kemudian seperti dikutip INDOSPORT dari Kumparan.com, pernyataan Andritany seperti kisah Edmond Dantes di dalam film The Count of Monte Cristo yang digarap berdasarkan novel karangan Alexandre Dumas. Inti kisah dari film tersebut ialah dibalik sebuah peristiwa besar ada konspirasi yang berada di belakangnya. 

Memang ada-ada saja konspirasi yang dibuat oleh beberapa orang dan menjadi perdebatan hingga kini.


2. Makanan Diracun

Lucas Louka nekat masuk ke lapangan untuk memeluk pemain Tottenham Hotspur pada 2008 silam.

Persaingan sengit klub London Utara antara Arsenal kontra Tottenham Hotspur telah berlangsung sangat lama. Selama dinahkodai Arsene Wenger, The Gunners selalu bisa finis di atas Tottenham sampai pada musim kemarin.

Namun pada musim 2005/2006 lalu ada kejadian unik di mana, seharusnya Spurs bisa finis di atas sang rival. Namun gagal karena The Lilywhite kalah melawan West Ham United. Kekalahan itu lantaran para pemain Spurs jatuh sakit usai menyantap makanan hotel.

Setelah insiden itu, beberapa orang menuduh sang koki kepala hotel itu sebagai pendukung Arsenal. Ia juga diduga menaruh racun agar makanan yang dilahap membuat pemain Spurs jatuh sakit. Sungguh konspirasi yang keterlaluan, ya.


3. 'Just do it'

Logo Nike.

Pada Piala Dunia 1998 merupakan salah satu turnamen terbaik di era milenium terakhir. Brasil pada saat itu diprediksi akan keluar sebagai juaranya. Brasil juga disponsori oleh produsen Nike dengan tagline 'Just do it' (lakukan saja).

Bintang Brasil, Ronaldo Nazario juga menjadi ikon dari aparel tersebut. Namun pada saat final melawan Prancis, Ronaldo dikabarkan jatuh sakit dan diperkirakan tidak bisa bermain.

Ronaldo Nazario saat masih memperkuat Real Madrid.

Namun karena desakan dari pihak aparel, Ronaldo pun diturunkan oleh Brasil. Turunnya Ronaldo tidak bisa memberikan dampak apa-apa, nyatanya Prancis malah berhasil merengkuh trofi Piala Dunia 1998. Sehingga bisa disimpulkan kalau 'Just do it' tidak selamanya baik. Aneh-aneh saja konspirasi ini.


4. UEFALONA

Barcelona vs Sevilla final UEFA Super Cup 2006.

Barcelona merupakan klub papan atas dunia dengan memiliki basis suporter yang banyak. El Barca juga banyak merengkuh trofi bergengsi mulai dari La Liga, Liga Champions, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, Piala Dunia Antarklub, dan lainnya.

Namun ada fakta menarik saat Barcelona berhasil mengalahkan Chelsea di semifinal Liga Champions 2009. Hal itu dikarenakan kepemimpinan wasit Tom Henning Ovrebo seperti berat sebelah.

Kejadian itu bahkan membuat Jose Mourinho yang pernah tangani Chelsea memberikan argumen yang menyebutkan kalau semua kemenangan Barcelona di kancah Eropa dibantu oleh UEFA. Sebab pada saat itu Barca disponsori oleh UNICEF. Sehingga muncul ejekan UEFALONA.


5. Piala Dunia 1958 Sebuah Kebohongan?

Romario (angkat piala) saat selebrasi bersama skuat Timnas Brasil usai meraih gelar Piala Dunia 1994.

Menurut seorang sejarawan Swedia, Bor Jacques de Waern, Piala Dunia 1958 adalah palsu alias kebohongan belaka. Karena ajang tersebut tidak diselenggarakan di Swedia melainkan di Amerika Serikat sebagai bagian dari percobaan program televisi.

"Amerika Serikat perlu menguji kekuatan televisi untuk mempengaruhi orang," kata De Waern seperti dilansir sportskeeda. "Itu adalah bagian dari Perang Dingin yang mengamuk pada saat itu. Saya menyebutnya 'media race'."

Trofi Piala Dunia.

Setelah pagelaran tersebut usai, De Waern mulai mengumpukan ribuan dokumen, foto, hingga, teks untuk mengutkan teori konspirasinya. "Saya menemukan satu demi satu yang menunjukkan fakta aneh bahwa Piala Dunia 1958 tidak pernah terjadi di Swedia."

Amerika SerikatSwediaBrasilBarcelonaPiala DuniaPersib BandungPersija JakartaPiala Dunia 1958

Berita Terkini