x

Liga 1 Usai, Ini 7 Pesepakbola Indonesia Dengan Penghasilan Tinggi

Senin, 13 November 2017 11:00 WIB
Editor: Lanjar Wiratri

Penghasilan besar yang diraih para pemain sepakbola Internasional berbanding terbalik dengan penghasilan yang didapatkan oleh para pemain sepakbola nasional.

Untuk itu, berprofesi menjadi pemain sepakbola profesional di Indonesia tergolong kurang menjanjikan. Bagaimana tidak, jika seorang pemain sepakbola tidak mampu tampil maksimal dalam satu musim kompetisi, dirinya terancam menganggur pada musim kompetisi berikutnya.

Namun, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang memilih menggantungkan kehidupannya lewat sepakbola. Bisa mendapatkan penghasilan dari sebuah hobby yang digemari dapat menjadi satu diantara banyak alasan.

Baca Juga

Namun untuk level Asia Tenggara, pemain-pemain sepakbola Indonesia memang tergolong memiliki gaji yang paling tinggi. Bagi seorang pemain sepakbola di Indonesia, terutama yang berkompetisi di level teratas, mendapatkan uang puluhan juta rupiah dalam satu bulan bukan hal yang sulit.

Berikut INDOSPORT merangkum 7 pemain sepakbola Indonesia dengan penghasilan paling tinggi.


1. Bambang Pamungkas

Aksi Bambang Pamungkas menanduk bola saat laga melawan Bhayangkara FC.

Pemain jebolan diklat Salatiga ini pernah mendapatkan bayaran Rp1,3 miliar per tahun saat dikontrak Persija Jakarta beberapa tahun lalu. Hal ini terjadi karena Bepe, sapaan akrab Bambang Pamungkas, merupakan salah satu komoditi langka di kancah sepakbola Indonesia. 

Sebagai seorang penyerang dia tergolong haus gol – pernah beberapa kali menjadi top skorer Liga Indonesia dan hingga sekarang masih menjadi top skorer timnas Indonesia. Ia pun memiliki daya jual image yang paling tinggi di antara para pesepakbola Indonesia lainnya, dan membuatnya tak jarang menjadi bintang iklan di televisi.

Saat ini Bepe mungkin sudah tinggal menunggu waktu untuk gantung sepatu. Usianya sudah tak lagi muda. Ketajamannya di depan gawang pun sudah jauh menurun. Meski demikian, sepertinya Persija Jakarta juga tetap membayar mahal untuk menggunakan jasa penyerang fenomenal ini.

Berapa hargamu Bepe? Apakah masih lebih mahal dari pebulutangkis peringkat satu dunia lagi? Perlu diketahui, saat Bepe menjadi salah satu olahragawan termahal di Indonesia, bayarannya jauh lebih besar daripada Lee Chong Wei, mantan pebulutangkis terbaik dunia asal Malaysia. 

Saat itu Chong Wei “hanya” menerima bayaran sebesar 925 juta rupiah selama satu tahun.


2. Ismed Sofyan

Ismed Sofyan.

Mempunyai akurasi umpan silang yang ciamik, cepat dalam berlari, dan sama baiknya dalam menyerang maupun bertahan Pada masa jayanya Ismed pernah mendapatkan bayaran sebesar Rp1,2 miliar per tahun dari Persija Jakarta. Hal tersebut menjadikannya seorang full-back termahal di tanah air.

Kini, di usianya yang tak muda lagi, Ismed masih setia membela klub ibu kota dan mengantar Persija finis di peringkat enam klasemen akhr Liga 1. Pencapaian Macan Kemayoran, julukan Persija, dapat dikatakan luar biasa mengingat di awal musim penampilan mereka cukup memprihatinkan.

Selain masih membela Persija, Ismed kini juga mulai memikirikan karier selanjutnya jika ia pensiun nanti. Pemain kelahiran Aceh tersebut diketahui baru menyelesaikan kursus lisensi C AFC yang digelar di  Nirwana Sawangan Park, Depok, 12 hingga 24 Agustus lalu. Penggawa Macan Kemayoran itu mengungkapkan beberapa ilmu baru yang didapatnya selama mengikuti kursus lisensi C AFC.

“Kalau dibilang susah, susah-susah gampang kalau gampang kan ini sepakbola di profesi saya tapi kan ini jadi coach harus punya koreksi mental untuk tahu kesalahan dari anak didik. Kita eksis di tingkat (pemain) 14 sampai 17 tahun,” jelas Ismed.


3. Cristian Gonzales

Cristian Gonzales.

Penyerang naturalisasi asal Uruguay yang selalu rajin mencetak gol ini dikabarkan mendapat bayaran di kisaran 2 miliar. Saat dikontrak Persib, kabarnya, Gonzales mendapatkan kontrak senilai Rp 1,2 miliar. 

Berhubung itu adalah nilai kontrak beberapa tahun yang lalu, bisa dibayangkan nilai kontraknya dengan Arema saat ini mungkin lebih tinggi lagi. Sebuah nilai yang tentunya sangat luar biasa untuk pemain yang tak lagi muda.

Namun saat ini, Gonzales kabarnya bakal segera meninggalkan Arema FC yang telah dibelanya selama lima tahun. Indikasi hengkangnya Gonzales mencuat setelah ia melempar jersey-nya ke adarh penonton saat Arema mengalahkan Semen Padang 5-3, Sabtu (04/11/17).

"Kalau masa depan, saya perlu bicarakan dengan keluarga dulu. Masih bermain atau melatih, lihat saja nanti bagaimana," ujar Gonzales.

"Aremania itu luar biasa. Kalau saya punya seribu Jersey, mungkin akan saya bagikan semuanya. Tapi kemarin saya hanya punya satu," tambahnya.

Di akhir musim Liga 1, Arema FC peringkat di peringkat sembilan klasemen dengan torehan 49 poin.


4. Andik Vermansah

Andik Vermansah.

Banyak kenangan buruk yang akan didapatkan saat mengingat kiprah timnas Indonesia dalam gelaran Piala AFF 2012 lalu. Namun, jika kita ingin mencari kenangan manis kiprah Indonesia di ajang paling bergengsi di Asia Tenggara tersebut, kita tidak boleh melupakan gol indah Andik Vermansah ke gawang Singapura.

Menariknya, gol Andik tersebut tidak hanya membuat namanya semakin dikenal para pemadat sepakbola Indonesia. Gol tersebut juga membuat karier Andik terus melonjak, membuatnya menjadi idola baru di Malaysia.

Pada tahun 2013 lalu Andik dikontrak Selangor, salah satu tim mapan di Malaysia, dengan bayaran Rp1,6 miliar selama setahun. 

Karena dia kemudian berhasil menjadi pujaan anyar penggemar Selangor, nilai kontraknya dinaikkan menjadi Rp2 miliar setahun kemudian. Selain itu, peran signifikan Andik di atas lapangan juga membuat Selangor disegani di Malaysia. 

Selangor berhasil dibawanya menjadi runner-up Liga Super Malaysia dan Piala Malaysia 2015. Dengan prestasi semacam itu, untuk tetap menjaganya agar tidak pindah klub, Selangor kemudian memberinya kontrak baru, selama dua tahun, dengan bayaran yang jauh lebih tinggi pada tahun 2015 lalu: per tahun Andik mendapatkan bayaran sebesar Rp3 miliar!

Namun menyambut musim baru, Andik memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan Selangor FA. Namun, alih-alih kemabli ke Indonesia, mantan pemain Persebaya itu tampaknya lebih tertarik untuk terus berkarier di Negeri Jiran.

"Kembali ke Indonesia bukanlah pilihan utama saya untuk sekarang karena saya ingin terus beraksi di negara ini (Malaysia) pada musim yang akan datang," ujar Andik.


5. Irfan Bachdim

Irfan Bachdim (Bali United FC)

Pasca tampil bagus di AFF Suzuki Cup 2010, Irfan Bachdim berhasil menjadi idola baru publik sepakbola Indonesia. Persema Malang kemudian rela menguras brankas uangnya untuk menggunakan jasa Bachdim. 

Sayangnya, nilai kontrak Bachdim yang jauh lebih besar dari Rp480 juta, batasan nilai kontrak tertinggi untuk pemain yang diberlakukan Persema, membuat klub Malang tersebut kesulitan untuk mempertahankannya. 

Persema bahkan terpaksa menunggak gaji pemain berparas rupawan tersebut selama berbulan-bulan. Tak mendapatkan kejelasan gaji yang ditunggak, Bachdim kemudian pindah ke Chonburi, salah satu klub mapan asal Thailand.

Saat tergabung bersama Consadole Sapporo, salah satu kontestan divisi dua liga Jepang. Meski Bachdim jarang bermain, di sana dirinya juga mendapatkan bayaran yang menggiurkan. 

Dia mendapatkan nilai kontrak dengan kisaran yang tak jauh berbeda saat berseragam Ventforet Kofu, klub Bachdim sebelumnya. Di Ventforet Kofu, Bachdim mendapatkan bayaran sebesar 1,2 miliar rupiah dalam setahun dan kini, saat dirinya membela Bali United, belum dapat dipastikan berapa nilai yang diterimanya.


6. Greg Nwokolo

Penyerang Madura United, Greg Nwokolo.

Pada tahun 2015, dalam waktu setengah musim, Greg mendapatkan bayaran sebesar Rp1 miliar dari BEC Tero Sasana, salah satu klub asal Thailand. 

Sebelumnya, Greg juga sering memaksa klub-klub yang ingin menggunakan jasanya menguras pundi-pundi uangnya, tak terkecuali klub-klub profesional asal Indonesia.

Persebaya, saat ini menjadi Bhayangkara Surabaya United, pernah melepas mantan pemain PSIS Semarang tersebut karena gajinya yang terlalu tinggi. Bahkan, klub asal Surabaya tersebut juga pernah menunggak gaji Greg selama berbulan-bulan. 

Setelah kejadian itu, menjelang ISL 2015, Greg berlabuh di Persija Jakarta. Kabarnya, nilai kontrak Greg saat itu mencapai angka Rp1,6 miliar selama setahun. 

Kini, bersama Madura United, Greg Nwokolo dihargai tinggi. Pemain berusia 31 tahun itu dipasang banderol mahal oleh klubnya tersebut.

Hingga pekan ke-33 Gojek Traveloka Liga 1, pemain naturalisasi itu telah memainkan 29 partai. Dengan rincian, membukukan 14 gol serta enam assists.


7. Sergio Van Dijk

Penyerang Persib Bandung, Sergio van Dijk.

Pemain plontos yang kini memperkuat Persib bandung ini sejatinya pernah membela panji Maung Bandung pada 2013 lalu. 

Singkatnya, Persib merupakan satu-satunya klub di Indonesia yang dibela oleh SvD sampai saat ini. Kedatangan kedua kalinya ke kota kembang tentu bukan tanpa alasan. 

Persib jelas-jelas berharap Sergio mampu menjadi pemasok gol seperti apa yang ia lakukan pada ISL 2013 lalu. Saat itu ia mencetak 21 gol dari 29 pertandingan di seluruh kompetisi.

Ada cerita menarik saat Persib hendak memboyong pemain yang sebelumnya merupakan andalan dari Adelaide United ini untuk pertama kalinya. SvD yang belum habis kontraknya bersama klub asal Australia tersebut mau tidak mau memaksa Persib merogoh kocek dalam-dalam (kabarnya, hingga Rp5 miliar) untuk mendaratkan top skorer A-League 2010/11 ini ke Bandung. 

Nilai kontraknya sendiri mencapai Rp1,5 miliar selama dua musim. Namun, ketika memasuki kompetisi ISL 2014 (musim keduanya) SvD memilih hengkang karena tidak puas dengan nilai kontraknya saat itu.

Saat ini, Van Dijk masih cedera sejak Juni silam. Cedera kaki memaksa Van Dijk untuk absen membela Maung Bandung di sisa kompetisi Liga 1.

Cristian GonzalesBambang PamungkasIrfan BachdimIsmed SofyanGreg NwokoloSergio van DijkAndik VermansahLiga Indonesia

Berita Terkini