Menengok Progres Renovasi 3 Stadion Calon Peserta Liga 1

Klub sepakbola baru bisa dikatakan profesional apabila ditunjang dengan infrastruktur yang memadai seperti stadion layak, tempat berlatih layak, mes, dan sebagainya. Khusus stadion, elemen satu ini sangatlah penting. Karena tanpa stadion, sebuah klub tak bisa menggelar pertandingan kandang. Entah itu milik sendiri, atau menyewa. Yang jelas, sebuah stadion harus layak untuk menggelar pertandingan. Tak hanya sekedar layak, akan lebih hebat lagi jika ada unsur kemegahan di dalamnya. 

Beberapa tahun ini sejumlah stadion-stadion di Indonesia sedang menjalani renovasi untuk menunjang profesionalitas olahraga. Stadion Jatidiri (kandang PSIS), Stadion Teladan (kandang PSMS), dan Stadion Mandala Krida (kandang PSIM) adalah beberapa di antaranya. Seperti apa progres persiapan stadion-stadion ini seiring dengan keberhasilan klubnya yang berpeluang besar tembus ke Liga 1? 

Berikut ini INDOSPORT telah merangkum beberapa stadion calon yang sedang direnovasi.

1. 1. Stadion Jatidiri (PSIS Semarang)

Klub PSIS Semarang saat ini memiliki peluang besar untuk bisa kembali ke Liga 1 alias kasta tertinggi sepakbola Indonesia setelah berhasil masuk babak 8 besar. Banyak pihak berharap salah satu klub terbesar Indonesia ini mampu promosi ke Liga 1 musim depan. 

Kebangkitan PSIS ini seperti sejalan dengan kebangkitan olahraga di Jawa Tengah dan Semarang pada khususnya, karena saat ini baik stadion maupun kompleks olahraga di sekitarnya sedang menjalani renovasi besar-besaran. 

Jika PSIS berhasil promosi dan bertahan di Liga 1, maka kurang dari 2 tahun ke depan mereka bisa menggunakan stadion Jatidiri yang sudah modern di Liga 1. Walaupun untuk sementara mereka harus mengungsi terlebih dahulu. 

Stadion Jatidiri 

Stadion Jatidiri merupakan sebuah stadion yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang dipakai sebagai markas kesebelasan PSIS Semarang. Stadion ini didirikan pada tahun 1991 bersamaan dengan kompleks olahraga yang di sekitarnya dan memiliki kapasitas 21 ribu orang.

Dalam waktu dekat, stadion kebanggan masyarakat Kota semarang ini akan segera memiliki wujud baru yang lebih modern dengan kapasitas yang besar menyusul rencana renovasi yang pengerjaan tahap pertamanya sudah dimulai pada 2016 lalu. 

Desain stadion Jatidiri akan berubah total dari bentuk awalnya. Selain penambahan tribun dan atap, renovasi akan memperbaiki lintasan ateletik, penggantian rumput lapangan, papan skor, mechanical electrical stadion, serta fasilitas pemain, wasit, panpel, dan penonton.

Stadion Jatidiri akan menjadi stadion bertaraf internasional dengan kapasitas sekitar 60.000 kursi. Di tahap pertama yang telah selesai akhir 2016 lalu, pemerintah menghabiskan anggaran 25,5 miliar. Pengerjaan renovasi stadion yang sudah selesai terfokus pada penambahan kapasitas tribun Selatan yang kini telah berdiri tegak. 

Namun, patut disayangkan, untuk pengerjaan tahap kedua yang direncanakan di awal 2017, mendadak menjadi molor ke pertengahan 2017. Ketelatan ini disebabkan karena kegaglaan proses lelang renovasi pada tahap kedua lalu. Anggaran yang semestinya Rp 200 miliar pun turun mejadi Rp. 69 miliar karena hanya menyisahkan 4 bulan. 

Dikutip dari radarsemarang, Ketua Komisi E DPRD Jateng, AS Sukawijaya mengatakan pengerjaan renovasi tahap kedua ini memang terjadi pengurangan volume lantaran molornya proses pengerjaan yang seharusnya dimulai awal tahun 2017 menjadi pertengahan tahun ini.

Sisa waktu 4 bulan di tahun ini, dikejar untuk menyelesaikan struktur dan fondasi dari tribun selatan ke timur, dan dari timur ke utara tanpa atap. Lapangan dibongkar, dan drainase disiapkan. Masih tanpa rumput.

Padahal jika tidak telat, pekerjaan bisa menyelesaikan konstruksi atap, kursi, instalasi, rumput sampai jogging track.

Dengan begini, maka Stadion yang awalnya direncakan selesai dan bisa dipakai pada 2018 ini pun baru akan bisa dipakai pada 2019 karena di 2018 masih akan dilakukan renovasi. Walau begitu, kemajuan olahraga di semarang ini tetap harus diapresiasi. 

Jika sudah jadi, Stadion Jatidiri juga akan memperhatikan  komersil dimana di lingkungan stadion dibangun Kompleks Perkantoran dan Pertokoan serta menjadi pusat event-event, seperti pertandingan sepakbola nasional maupun internasional, yang juga meningkatkan promosi pariwisata Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang.

2. 2. Stadion Teladan (PSMS Medan)

PSMS Medan tampil gemilang di Liga 2 tahun ini. Saat ini Tim Ayam Kinantan berhasil memastikan satu tempat ke babak 4 besar Liga 2. PSMS pun tinggal selangkah lagi kembali ke Liga teratas di Indonesia, di mana tempat mereka biasa berada. PSMS merupakan salah satu kekuatan sepakbola tradisional di Indonesia. 

Seiring dengan kebangkitan prestasi PSMS, bagaimana dengan nasib Stadion Teladan yang biasa mereka gunakan untuk menggelar pertandingan? Apakah ada peningkatan "prestasi" pula menjelang Liga 1?

Stadion Teladan

Stadion Teladan adalah sebuah stadion yang terletak di Kecamatan Medan Kota dan menjadi kandang klub PSMS Medan. Stadion ini memiliki kapasitas sekitar 20.000 penonton. Stadion Teladan dibangun mulai tahun 1951 dan selesai pada tahun 1953, yaitu menjelang Pekan Olahraga Nasional III. 

Dengan sejarahnya yang panjang, stadion ini menjadi saksi kesuksesan PSMS Medan dan olahraga di Provinsi Sumut. Sayangnya. dalam beberapa tahun terakhir, Stadion Teladan seperti mati suri alias terbengkalai, baik itu di tribun maupun rumput. Padahal tim Serie A, Sampdoria, saja pernah bertanding dalam pertandingan persahabatan melawan PSSI di stadion ini pada tahun 1996, di mana penonton sempat meluap hingga memasuki lapangan.

Akan tetapi, setidaknya ada secercah harapan agar stadion ini mengalami peningkatan kualitas. karena baru-baru ini pemerintah kota telah membenahi rumput stadion. Walau hanya sebatas rumput, tapi setidaknya ada perhatian. Sementara untuk pembenahan hal-hal lain seperti papan skor, tribun penonton dan lain-lainnya kemungkinan tak banyak perubahan.

Dikutip dari sumutpos.co, pemerintah Kota Medan berencana mempercantik Stadion Teladan Medan. Homebase klub kebanggaan warga Kota Medan itu, direncanakan sudah mulai dikerjakan pada Oktober 2017 lalu. Alokasi anggaran perbaikan Stadion Teladan pun sudah ada. bersumber dari APBD Kota Medan pada 2017.

3. 3. Stadion Mandala Krida (PSIM Yogyakarta)

Walau tidak lolos ke Liga 1, mamun PSIM Yogyakarta dikenal sebagai tim yang memiliki sejarah panjang di persepakbolaan tanah air. Musim ini mereka berhasil lolos dari lubang jarum alias bertahan di Liga 2 melalui jalur play-off. 

Tim Laskar Mataram memastikan satu tiket bertahan di kompetisi kasta kedua tanah air musim depan setelah meraih dua kemenangan di Grup H di Stadion Kanjuruhan, Malang. Diawali dengan mengalahkan Persipur Purwodadi dan menekuk PSBK Blitar. Laga terakhir kontra PSCS Cilacap juga tak berpengaruh apa-apa bagi kedua tim.

Musim ini mungkin mereka tidak lolos Liga 1, tetapi di musim depan, dengan stadion barunya yang sedang dalam proses renovasi ke level internasional, mereka akan menatap masa depan yang cerah untuk bisa kembali ke Liga 1.

Stadion Mandala Krida

Stadion Mandala Krida adalah sebuah stadion yang terletak di Yogyakarta, Provinsi DIY. Stadion ini digunakan untuk menggelar pertandingan sepakbola pada umumnya dan juga menggelar beberapa acara besar di Kota Yogyakarta. Stadion ini merupakan markas dari PSIM Yogyakarta 

Saat ini, Stadion Mandala Krida sedang menjalani renovasi besar-besaran dan diperkirakan pengerjaan tahap renovasi awal akan selesai pada November 2017 ini. Renovasi ini bakal menaikkan berbagai standar di stadion modern tersebut. Mulai dari rumput stadion, drainase, sampai dengan fasilitas tribun stadion. Tak tanggung-tanggung, untuk renovasi awal ini, APBD DIY mengucurkan anggaran sebesar Rp 45 miliar.

Setelah menyelesaikan proyek pertama, pada 2018 penyelesaian renovasi Stadion Mandala Krida akan dilanjutkan dengan memperbaiki rumput stadion dan penyelesaian akhir beberapa fasilitas pendukung stadion lainnya. Nantinya, stadion ini akan memiliki tribun tertutup di kedua sisi dan mendapat peningkatan kapasitas. Dikutip dari Antara, renovasi Stadion Mandala Krida menelan anggaran sebesar 158 miliar dari anggaran pendapatan Belanja Daerah (APBD).