x

Deretan Selebrasi Gol yang Berakhir Tragis

Rabu, 7 Februari 2018 20:49 WIB
Penulis: Gerry Crisandy | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Selebrasi pemain pesepakbola yang berakhir tragis diantaranya, Giorgos Katidis dan Nicolai Muller.

Selebrasi usai mencetak gol memang menjadi media tersendiri bagi seorang pemain untuk mengekspresikan dirinya di atas lapangan. Mulai dari gaya selebrasi ciri khas pemain, seperti yang dilakukan oleh Cristiano Ronaldo, hingga selebrasi unik untuk kesempatan tertentu, misalnya yang dilakukan Alvaro Morata - memasukkan bola ke dalam perutnya - untuk merayakan kehamilan sang istri.

Baca Juga

Namun tidak semua selebrasi gol berakhir dengan cerita indah. Contohnya seperti kini tengah dirasakan oleh penyerang Wattford, Troy Deeney. Ia terancam mendapat hukuman larangan tanding, karena saat berhasil membobol gawang Chelsea pda 6 Februari 2018 lalu, ia terlihat jelas mengacungkan jari tengah ke arah fans Chelsea.

Tindakan yang dilakukan oleh Troy itu pun seolah membuka lagi kejadian-kejadian tragis yang harus dialami oleh seorang pesepakbola, lantaran selebrasi yang ia lakukan. Tidak jarang pemain sepak bola menunjukkan kebahagiaannya menceploskan bola ke gawang lawan dengan cara yang berlebihan sehingga berakhir dengan kartu kuning atau lebih parahnya hingga menyebabkan kematian.

INDOSPORT merangkum tiga selebrasi selebrasi gol yang berakhir nasib tragis:


1. Giorgos Katidis (Eks AEK Athens)

Giorgos Katidis melakukan selebrasi salut Nazi.

Mantan kapten tim nasional Yunani U-19 Giorgio Katidis harus menerima larangan bermain untuk seumur hidup di level Timnas oleh federasi sepak bola Yunani (EPO). Katidis yang saat itu masih berusia 20 tahun terlihat merayakan gol kemenangan yang ia cetak untuk membuat skor menjadi 2-1 di pertandingan Liga Super Yunani melawan Veria, 2013 lalu. 

Sayangnya, ia menggunakan 'Nazi Salute' untuk merayakan golnya tersebut, yang merendahkan para korban Nazi di Perang Dunia II menurut EPO. Sementara Katidis menyangkal telah melakukan salut Nazi, melainkan hanya menunjuk ke arah rekan timnya yang sedang mengalami masalah kesehatan.

"Saya bukan seorang fasis dan tidak akan melakukannya jika saya mengetahui apa maksudnya," ungkap Katidis. 


2. Nicolai Muller (Hamburg)

Nikolai Muller mengerang kesakitan usai selebrasi.

Pemain Jerman yang bermain untuk Hamburg Nicolai Muller mencetak satu-satunya gol di pertandingan melawan Augsburg dalam ajang Bundesliga 2016/17 pada Agustus 2017 lalu. Mencetak gol saat pertandingan baru memasuki delapan menit, Muller merayakan golnya dengan berputar-putar dan melompat sebelum mendarat, dengan canggung. 

Muller terkapar di atas lapangan, menahan rasa sakit. Di menit ke-15, ia harus ditarik keluar. Pemain berusia 29 tahun ini telah mencederai ligamen cruciatum lututnya dan terpaksa mengalami masa pemulihan setengah musim. 


3. Peter Biaksangzuala (Betlehem Vengthlang FC)

Peter Biaksangzuala meninggal dunia usai selebrasi.

Pesepakbola muda India, Peter Biaksangzuala harus menutup usia di lapangan hijau saat melakukan percobaan selebrasi salto usai mencetak gol penyeimbang kedudukan melawan Chanmari West FC di pertandingan divisi tiga Liga Primer Mizoram.

Pemain berusia 23 tahun tersebut merusak tulang belakangnya saat terjatuh dalam percobaan berputar di udara. Biaksangzuala sempat dibawa ke rumah sakit dan menjalani operasi, namun sayang, nyawanya tidak dapat tertolong.

Hamburg SVIndiaBola InternasionalAEK AthensNicolai Muller

Berita Terkini