x

Gara-gara Donald Trump, Man United Merugi Rp552 Miliar

Jumat, 9 Februari 2018 14:54 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung

Manchester United menyalahkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump setelah dalam setengah tahun ini merugi dari segi finansial. Mereka kali ini mengalami kerugian finansial terbesar dalam hampir delapan tahun terakhir akibat reformasi pajak baru yang diterapkan Donald Trump di Amerika.

Pada penguruman resmi dari klub hari Kamis (8/02/18) lalu, United dilaporkan menderita kerugian sebesar 29 juta poundsterling (atau sekitar Rp552 miliar). Kerugian ini merupakan hasil terburuk Setan Merah sejak kerugian kuartal ketiga sebesar 65,8 juta pounsterling (Rp1,2 triliun) di tahun 2010. Pada periode yang sama tahun lalu, mereka memperoleh keuntungan sebesar 18,7 juta juta poundsterling (sekitar Rp356 miliar).

Donald Trump menerapkan sistem pajak baru  di Amerika.

Klub tersebut menyalahkannya pemotongan pajak akibat kebijakanTrump yang didalihkan untuk membuat ekonomi negara tersebut bergerak. Kebijakan itu banyak berpengaruh bagi perusahaan di seluruh dunia, bahkan entitas klub seperti Manchester United yang hanya membayar sebagian kecil pajankya di Negeri Paman Sam.

Salah satu pengurus keuangan United, Cliff Baty, menegaskan meski kali ini klubnya merugi, namun hal itu tak akan berdampak panjang.

"Seharusnya situasi ini bermanfaat bagi klub dalam jangka panjang. Penting untuk menekankan kembali bahwa situasi ini tidak berdampak pada daya saing atau kemampuan kami untuk memenuhi peraturan Financial Fair Play," ujar Baty seperti dikutip dari Daily Mail.

Baca Juga

Pendapatan keseluruhan United untuk kuartal ini meningkat empat persen menjadi 163.9 juta poundsterling, meskipun pendapatan dari sisi komersi, sponsor dan matchday sedikit menurun.

Klub tersebut menghabiskan 69.6 juta poundsterling untuk gaji dan tunjangan pemain dalam tiga bulan terakhir di tahun2017, naik enam juta pada tahun sebelumnya karena bonus untuk untuk Liga Champions.

Meski mengalami rugi, CEO klub, Ed Woodward mengklaim bahwa 'model bisnis' sukses ala United telah memungkinkan mereka menggaji tinggi Alexis Sanchez dengan bayaran 600 ribu poundsterling tiap pekan, dan memperpanjang kontrak sang pelatih, Jose Mourinho.

CEO Man United, Ed Woodward.

Woodward mengungkapkan bahwa perekrutan Sanchez mencetak rekor baru untuk penjualan jersey di Januari, lebih hebat dari ketika Juan Mata bergabung pada 2014. Pengumuman perpindahan Sanchez dari Arsenal juga lebih menggema di media sosial, daripada perpindahan Neymar dari Barcelona ke Paris Saint-Germain.

"Ini adalah postingan (Sanchez) United terbesar di Instagram dengan dua juta orang dan komentar, share Facebook Manchester United paling banyak, dan tagar #alexis7 mampu menjadi trending topic di Twitter."

"Dalam konteksnya, pengumuman tersebut menuai interaksi 75 persen lebih banyak daripada pengumuman pemain termahal dunia, Neymar pindah dari Barcelona ke Paris Saint-Germain musim panas lalu," pungkasnya.

Manchester UnitedInggrisAmerika SerikatAlexis SanchezLiga Primer InggrisDonald TrumpLiga Inggris

Berita Terkini