x

4 Catatan Spektakuler Usai Espanyol Pecundangi Madrid

Rabu, 28 Februari 2018 07:02 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
Selebrasi pemain Espanyol usai mengalahkan Real Madrid.

Kejutan besar mewarnai pekan ke-26 kompetisi La Liga Spanyol 2017/18. Bagaimana tidak, tim bertabur bintang sekelas Real Madrid dipaksa menyerah oleh tim yang bertengger di papan tengah, Espanyol.

Ya, dalam pertandingan yang berlangsung di RCDE Stadium pada Rabu (28/02/18) dini hari WIB, klub berjuluk Blanquiazules tersebut mampu merebut tiga poin, setelah sukses menang dengan skor tipis 1-0.

Adalah Gerard Moreno yang menjadi pahlawan kemenangan rival satu kota Barcelona tersebut atas Los Blancos. Menerima umpan dari rekannnya di dalam kotak penalti, Moreno mampu melakukan tendangan volley yang tidak mampu dihalau dengan baik oleh Keylor Navas.

Espanyol berhasil menundukkan Madrid dengan skor tipis 1-0.

Sial bagi Madrid, gol yang dicetak oleh Moreno tersebut tercipta ketika masa injury time, sehingga mereka sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan.

Kekalahan dari Espanyol ini jelas menjadi pukulan telak bagi skuat asuhan Zinedine Zidane dalam upayanya mengejar ketertinggalan mereka dari Barcelona dalam tabel klasemen La Liga. Saat ini mereka masih berada di peringkat tiga dengan koleksi 51 poin, berselisih 14 angka dengan Blaugrana di puncak klasemen.

Baca Juga

Terlepas dari data-data yang telah disajikan di atas, laga antara Espanyol vs Madrid tersebut masih menyimpan sejumlah fakta menarik yang tentunya sayang untuk dilewatkan. Berikut INDOSPORT coba sajikan deretan fakta unik yang mewarnai laga Espanyol vs Madrid:


1. Akhir 11 Tahun Mimpi Buruk

Momen ketika Gerard Moreno membobol gawang Keylor Navas.

Kemenangan atas Madrid di laga pekan ke-26 La Liga 2017/18 ini memang tidak terlalu banyak membantu bagi Espanyol. Nyatanya, mereka masih berada di papan tengah, atau tepatnya di peringkat 13 dengan koleksi 31 poin.

Meski begitu, kemenangan atas Madrid ini memiliki arti spesial bagi klub yang berdiri sejak 28 Oktober 1900 silam tersebut. Pasalnya, mereka berhasil mengakhiri mimpi buruk mereka selama 11 tahun.

Ya, selama lebih dari satu dekade, Espanyol tidak pernah meraih kemenangan atas Madrid, baik di laga tandang maupun kandang. Terakhir kali mereka merasakan kemenangan atas Los Blancos adalah pada 21 Oktober 2007 silam dengan skor 2-1.

Setelah itu, secara berturut-turut, Madrid mengoleksi 19 kemenangan dan tiga kali hasil imbang dari total 22 pertemuan kedua kesebelasan.


2. Rasa Penasaran Quique Sanchez Flores Terbayar Tuntas

Pelatih Espanyol, Quique Sanchez.

Bagi para pendukung fanatik Madrid, mereka tentunya sudah tidak asing lagi dengan sosok pelatih Espanyol saat ini, Quique Sanchez Flores. Bukan tanpa sebab memang, mengingat pria kelahiran 5 Februari 1965 itu pernah menjadi pengisi bek kiri Los Blancos era 90-an.

Selepas memutuskan untuk gantung sepatu sebagai pemain, Flores beralih menjadi pelatih. Tercatat 10 klub sudah pernah merasakan tangan dingin pemain yang pernah memperkuat Real Zaragoza ini.

Dari 10 klub tersebut, empat di antaranya merupakan klub asal Spanyol. Keempat klub itu adalah Getafe, Valencia, Atletico Madrid, dan Espanyol. Menariknya, selama melatih keempat klub tersebut, ada satu lawan yang tidak pernah ditaklukkan oleh Flores, yakni Madrid.

Tercatat selama menjadi pelatih di Spanyol, Flores berkesempatan menghadapi Madrid sebanyak 14 kali. Namun, semuanya tidak pernah berakhir dengan kemenangan. Barulah pada Rabu (28/02/18) dini hari WIB, rasa penasaran Flores akhirnya terjawab sudah.


3. Stadion RCDE Kokoh Hadapi Raksasa Negeri Matador

Markas Epspanyol, RCDE Stadium.

Kemenangan di pekan ke-26 ini membuat Espanyol berhasil mengukuhkan diri menjadi tim yang tidak pernah kalah kandang saat menjamu tiga raksasa Spanyo, yakni Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid di kompetisi La Liga musim 2017/18.

Ketika menjamu Los Blancos, RCDE Stadium menjadi saksi bisu bahwa klub yang sudah memiliki prestasi mentereng pada akhirnya harus menyerang dengan skor 0-1 dari Espanyol.

Setali tiga uang, rival satu kota Madrid, Atletico Madrid juga merasakan hal yang sama ketika bertandang ke RCDE Stadium dalam lanjutan pekan ke-17 pada 23 Desember 2017 lalu. Saat itu, mereka menyerah dengan skor 0-1 setelah Sergio Garcia mencetak gol di menit ke-88.

Sementara hal berbeda terjadi ketika Barcelona yang bertamu. Setelah tampil mati-matian selama 90 menit lebih, Espanyol mampu menahan imbang rival sekota mereka itu dengan skor 0-0. Hal itu menandakan bahwa selama musim 2017/18, ketiga raksasa Spanyol tersebut selalu melempem saat berlaga di RCDE Stadium.


4. Menit Akhir = Musuh Terberat Madrid

Ekspresi kekecewaan Gareth Bale.

Musim 2017/18 bisa dibilang bukanlah masa-masa yang menyenangkan bagi Madrid. Tidak hanya mereka sudah kehilangan gelar Copa del Rey, Madrid pun kini terseok-seok di La Liga.

Bila musim 2016/17 lalu, Madrid hanya merasakan tiga kekalahan saja, di musim 2017/18 ini, Los Blancos hingga pekan ke-26 telah menelan lima kekalahan. Sialnya lagi, 3 dari lima kekalahan tersebut mereka rasakan saat pertandingan memasuki menit-menit akhir.

Contoh terbarunya di laga melawan Espanyol yang berlangsung Rabu (28/02/18) dini hari WIB. Gerard Moreno mampu membobol gawang Keylor Navas di masa injury time atau tepatnya di menit 90+3.

Sebelumnya hal sama juga mereka rasakan kala menghadapi Real Betis di pekan kelima (21/09/17) dan Villarreal di pekan ke-19 (13/02/18).

Pada laga melawan Betis, Madrid harus rela kehilangan poin setelah pemain muda asal Paraguay, Arnaldo Sanabria membuat gol di menit ke90+4. Sementara dalam laga vs Villarreal, Pablo Fornals mampu membungam publik Santiago Bernabeu lewat golnya tiga menit jelang berakhirnya waktu normal.

Rentetan kekalahan di menit akhir ini jelas menjadi pekerjaan rumah yang wajib dibenahi oleh Zidane bila masih menyimpan asa mengejar Barcelona. Fokus pemain tentu harus diberi perhatian lebih agar tidak kecolongan lagi di menit-menit akhir.

Real MadridLaLiga SpanyolEspanyolLiga Spanyol

Berita Terkini