x

3 Top Skor Asing yang Melempem Usai Hengkang dari Liga Indonesia

Selasa, 20 Maret 2018 07:26 WIB
Editor: Gerry Crisandy
Sylvano Comvalius.

Perbedaan gaya bermain dan tempo permainan sepakbola di tiap-tiap negara selalu menjadi tantangan bagi pemain manapun yang 'migrasi' sepakbola. Masa adaptasi menjadi salah satu alasan penghalang bagi seorang rekrutan anyar dari negara lain untuk langsung menjawab ekspektasi para pendukung.

Bahkan penurunan performa terjadi pada penyerang-penyerang asing yang pernah menjadi pemain terproduktif di Liga Indonesia, saat memutuskan hengkang ke negara lain.


1. Dejan Gluscevic - Top Skor Liga Indonesia 1994/1995

Pembukaan Liga Indonesia 1994/95 dibuka lewat laga yang menghadirkan Juara Galatama Pelita Jaya menghadapi Juara Perserikatan Persib Bandung. Pelita Jaya memenangi pertandingan eksibisi tersebut dengan skor 1-0 lewat gol di menit 60 dari Dejan Gluscevic.

Nama yang telah hadir bahkan sejak Liga Indonesia pertama kali diselenggarakan, yaitu musim 1994/1995 -- Dejan Gluscevic langsung menarik perhatian bersama Pelita jaya Jakarta. Salah satu alasannya adalah kemampuan penyerang Serbia ini dalam membuat para pendukung berteriak saat ia melesatkan bola melewati kiper lawan.

Bahkan di musim berikutnya, ketika ia harus menjalani masa peminjaman ke Mastrans Bandung Raya, ia menjadi yang tersubur. Dejan meraih penghargaan pencetak gol terbanyak Liga Indonesia dengan 33 gol dari 30 pertandingan, di samping gelar juara Liga Indonesia II.

Sayangnya, saat ia kembali ke Pelita Jaya, liga dihentikan karena adanya kerusuhan. Padahal, duetnya dengan Kurniawan Dwi Yulianto menjadi mimpi buruk bagi bek-bek lawan.

Akhirnya Dejan memilih untuk meninggalkan tanah Ibu Pertiwi untuk negeri tetangga, Singapura. Tidak beruntungnya bagi Dejan, ia gagal mereplika kesuksesannya di sana. Sempat berkelana ke Kanada dan Amerika Serikat, kini Dejan berprofesi sebagai pelatih Timnas Singapura U-15.


2. Emmanuel Kenmogne - Top Skor Liga Indonesia 2014

Emmanuel Kenmogne

Pesepakbola Belgia kelahiran Kamerun ini sempat menjadi salah satu penyerang paling ditakuti di sepakbola Indonesia. 'Pacho', sapaan akrabnya, pernah membela Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya. Tapi bersama Bajul Ijo lah Pacho dianugerahi penghargaan top skor di Indonesia Super League (ISL) 2014.

Bagaimanapun Pacho terjatuh begitu cepat dari awan kesuksesannya setelah bergabung dengan klub Malaysia, Kelantan FA, di musim berikutnya. Ia dipecat dan dicap sebagai pembelian gagal.

Sebelumnya mencetak 25 gol dari 25 penampilan di Persebaya, Pacho sempat hanya menyarangkan satu gol dari tujuh laga bersama tim yang berjuluk The Red Warrior tersebut. Mengingat nilai transfernya yang menyentuh lebih dari 2 miliar rupiah, wajar pihak klub Kelantan menaruh ekspektasi yang begitu besar.

Presiden Kelantan FA bahkan tidak dapat menyembunyikan kegusarannya kala itu. 

"Bayar gaji mahal tapi prestasi tak setimpal. Kita mungkin meningkat, tapi orang lain mungkin melonjak lebih tinggi," tegas Tan Sri Annuar Musa, sang Presiden Klub.


3. Sylvano Comvalius - Top Skor Liga Indonesia 2017

Marquee Player Bali United, Sylvano Comvalius.

Hal serupa juga menimpa pemegang rekor gol terbanyak dalam kurun waktu satu musim di divisi utama sepakbola Indonesia, Sylvano Comvalius.

Total 37 gol ia sarangkan bagi Bali United di Liga 1 Indonesia 2017 lalu, menghancurkan rekor yang sebelumnya bertahan selama 23 tahun -- 34 gol yang dicetak Peri Sandria untuk Bandung Raya di musim 1994/1995.

Pemain yang gemar mencicipi olahraga kulit bundar di berbagai belahan negara ini pun mengambil keputusan untuk meninggalkan Serdadu Tridatu untuk menandatangani kontrak bersama klub Thailand, Suphanburi FC.

Tidak lama, striker berdarah Belanda ini mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke Bali United. Ia mengeluhkan gaya bermain bertahan tim yang berlaga di Thailand Premier League tersebut.

"Di sini sangat bertahan. Anda tahu, Suphanburi FC menggunakan delapan pemain saat bertahan tapi hanya menyerang dengan dua pemain saja," keluh Sylvano seperti dilansir dari Jawa Pos.

"Makanya dalam enam pertandingan, kami hanya mencatatkan lima gol. Dua gol di antaranya berasal dari bunuh diri."

Selain itu, ia juga mengaku kecewa setelah terpaksa menonton dari pinggir lapangan di dua pertandingan terakhir, termasuk saat Suphanburi mengalahkan Chiangrai United pada Sabtu (17/03/18) lalu.

Kini rumor yang beredar, Persebaya Surabaya menjadi klub yang siap menggaet Sylvano. Alasannya, dengan kedatangan gelandang asal Montenegro, Milos Krkotic, Bali United baru saja mengisi seluruh kuota pemain asingnya untuk Liga 1 2018.

Emmanuel KenmogneLiga IndonesiaLiga 1Sylvano Comvalius

Berita Terkini