Jejak Salah Satu Orang Terkaya Indonesia pada Kekuatan Finansial Bali United
Di era modern, sepakbola adalah bisnis. Klub yang memiliki kekuatan finansial cenderung lebih mampu bersaing dalam memperebutkan trofi dan penghargaan. Dengan dana yang besar, daya beli klub pun semakin besar. Pemain-pemain terbaik dari tiap penjuru negeri mampu diboyong ke klub tersebut.
Fenomena ini juga mempengaruhi persepakbolaan nasional. Khususnya tim-tim di divisi utama, Liga 1. Dari seluruh tim Liga 1, tim yang memiliki kekuatan dana terbesar adalah Bali United.
Salah satu alasan dibalik superioritas Bali United dalam hal keuangan adalah Salim Grup, yang dimiliki oleh salah satu taipan Indonesia, Anthony Salim.
Menurut data Forbes di tahun 2018, Anthony Salim merupakan orang terkaya keempat di Indonesia. Kekayaan pengusaha yang usaha utamanya bergerak di bidang industri makanan ini memiliki total kekayaan yang ditaksir mencapai 6,9 miliar dollar Amerika Serikat atau setara dengan 92 triliun rupiah.
Kepada Tirto.id, Pieter Tanuri, Komisaris PT. Bali Bintang Sejahtera tidak terang-terangan mengungkapkan keterkaitan Bali United dengan Salim Group.
"Selama ini yang dilakukan Pak Nirwan Bakrie udah bener, tapi dia belum berhasil ajak pengusaha yang lain. Begitu saya yang ajak dan membuktikan bahwa bisa untung, ya semuanya pada ikut. Di Indonesia, kan, jadi kebiasaan selalu nimbrung pada sesuatu hal yang ramai. Begitu di sini ramai kafe kopi semua ikut bikin," seperti yang dituturkan Pieter Tanuri kepada Tirto.id.
Nirwan Bakrie adalah mantan Wakil Ketua Umum PSSI, sekaligus bekas pemilik beberapa klub seperti Pelita Jaya dan Brisbane Roar yang berlaga di Liga Australia
Namun sejumlah indikator kasat mata membuka keterkaitan Bali United dengan perusahaan sponsor yang ada di bawah naungan Salim Group.
1. Sponsor Utama
Salah satu andil Salim Group terhadap kekuatan finansial Bali United datang melalui salah satu perusahaannya, Indofood. Ayah Anthony Salim, Sudono Salim adalah pendiri dari Indofood yang pada akhirnya diteruskan oleh Anthony Salim sendiri.
Perusahaan mie instan dan terigu ini sudah mendunia yang membuat Salim Group tak pernah tergeser dari tiga besar versi Forbes sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.
Menurut CEO Bali United, Yabes Tanuri, Indofood merupakan sponsor Bali United dalam semua ajang. Artinya, Indofood akan terpampang baik di kompetisi domestik maupun Asia.
"Semoga bisa meningkatkan performa Bali Untied ke depan dan kami ingin menjadi lambang klub bermutu di Indonesia," ujar Yabes Tanuri, CEO Bali United yang juga adik Pieter Tanuri, kepada wartawan dalam konferensi pers di salah stau kafe di Denpasar, Selasa (06/02/18).
Kerjasama Serdadu Tridatu dan Indofood akan berlangsung hingga tahun 2020. Sebelumnya, kedua pihak telah menjalani hubungan kerjasama selama tiga tahun.
"Komitmen kami memang mendukung dunia olahraga di Indonesia, salah stunya Bali United. Soal kerja sama konkretnya, yang jelas soal pendanaan," ujar perwakilan Indofood, Irma Priyanti seperti dilansir dari Kompas.com.
2. Jersey dan Tiket Lewat E-Commerce Milik Salim Group
Bali United mengumumkan perusahaan lainnya yang menjadi sponsor untuk kompetisi tahun 2018. E-commerce Elevania jadi official ecommerce partner Bali United dan berfungsi sebagai kanal penjualan tiket resmi secara online sekaligus menjual produk-produk resmi tim kebanggaan masyarakat Bali tersebut.
Dikutip dari laman resmi Elevenia, CEO Bali United, Yabes Tanuri, mengatakan bahwa pihaknya menyambut antusias kerja sama Bali United dengan Elevenia.
"Memang di era sekarang sebagian masyarakat lebih memilih untuk berbelanja online ketimbang datang langsung ke tempat. Untuk itu kami merasa beruntung bisa berkolaborasi dengan Elevenia sebagai official online ticket partner dan official merchandise store," ungkap Yabes.
"Dengan demikian, akan mudah juga bagi kami menggapai lebih banyak suporter Bali Untied," tambahnya.
Elevenia merupakan bagian dari Salim Group sejak Agustus 2017. PR Manager Elevania, Dahita Silalahi, menyatakan bahwa kepemilikan Elevania bernaung di dalam Grup Salim setelah sahamnya dilepas oleh SK Planet dan XL, seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.
3. Asuransi Pemain
Bali United bekerja sama dengan sebuah perusahaan jiwa milik Salim Grup, Jagadiri. Asuransi adalah kolaborasi dua perusahaan asuransi Salim Group, Central Asia Financial (CAF) dan Asuransi Central Asia (ACA), yang fokus pada asuransi digital.
Dengan asuransi ini membuat semua pemain Bali United dilindungi oleh asuransi. Hal tersebut membuat Bali United. Seluruh biaya pemulihan cedera akan ditanggung oleh asuransi seandainya cedera parah menimpa anak-anak asuh Widodo Cahyono Putro.
4. Kunjungi Stadion Kapten I Wayan Dipta
Di tahun 2015, tepatnya pada tanggal 26 Maret, CEO Salim Grup, Anthony Salim, mengunjungi Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar.
"CEO Salim Group, Anthony Salim, kesannya surprise setelah lihat Stadion Kapten Dipta," ujar Indra Sjafri, pelatih Bali United kala itu, dikutip dari TribunBali.com
Kedatangan Anthony Salim dilaporkan sebagai tinjauan terhadap markas klub yang didukungnya itu sebelum laga perempatfinal Bali United melawan Arema Cronus.