x

4 Klub yang Harus Pecat Pelatihnya di Akhir Musim Ini

Kamis, 22 Maret 2018 15:29 WIB
Editor: Juni Adi
Manajer Arsenal, Arsene Wenger.

Tak terasa kompetisi sepakbola di Eropa musim 2017/18 akan segera berakhir kurang dari dua bulan lagi. Sepanjang musim ini, terdapat beberapa klub yang tampil kurang memuaskan baik di liga domestik maupun tingkat Eropa.

Tak pelak kondisi itu membuat petinggi klub dan suporter geram, karena timnya tak bisa meraih prestasi musim ini. Meski sebenarnya masalah tersebut didasari banyak faktor, seperti kurangnya pemain berkualitas, belum beradaptasinya pemain baru, hingga sosok pelatih yang kurang hebat dalam meracik pemain.

Namun, faktor terakhir rasanya jadi alasan utama bagi pemilik klub melihat kegagalan timnya. Tak heran jika posisi tersebut rawan pemecatan, untuk digantikan pelatih baru dengan harapan timnya bisa tampil lebih baik serta berprestasi musim depan.

Lantas, klub-klub mana saja yang sudah layak untuk memecat sang pelatih akhir musim ini? Berikut INDOSPORT coba merangkumnya:

Baca Juga

1. Inter Milan

Luciano Spalletti, pelatih Inter Milan.

Mengawali awal musim ini dengan tampil superior, performa Inter Milan perlahan menurun usai jeda kompetisi pada musim dingin lalu.

Padahal, Inter sempat digadang-gadang untuk bisa menjuarai scudetto musim ini, karena memiliki sederet pemain bintang dan aktif di bursa transfer lalu.

Sayang, Spalletti tak bisa mempertahankan konsistensi performa timnya, hingga saat ini terseok-seok di Serie A. Bahkan, I Nerazzurri sempat kesulitan meraih kemenangan dalam beberapa pertandingan berturut-turut pada periode Desember hingga Februari.

Melihat situasi tersebut, masa depan mantan pelatih AS Roma itu pun digadang-gadang akan segera berakhir musim ini. Sebab, Inter berpeluang main di Liga Champions musim depan, bukan tidak mungkin mereka ingin mencari pelatih berpengalaman di tingkat Eropa.


2. Paris Saint-Germain

Pelatih PSG, Unai Emery.

Posisi Unai Emery sebagai pelatih Paris Saint-Germain tengah diambang pemecatan. Hal tersebut dikarenakan tim besutannya, tersingkir dari ajang Liga Champions, yang merupakan gelar idaman dari sang pemilik klub, Nasser Al-Khelaifi.

Padahal, materi pemain Les Parisiens sendiri sudah cukup bagus karena terdapat banyak pemain bintang, ditambah lagi musim ini mereka juga mendatangkan Neymar, yang memecahkan rekor transfer dunia dari Barcelona.

Dengan materi pemain mentereng, Emery diharapkan bisa mengangkat prestasi dari klub asal Paris itu. Sayang, faktanya justru berbicara beda.

Eks pelatih Sevilla itu hampir pasti tidak akan dipakai oleh PSG lagi musim depan. PSG akan mencari pelatih berpengalaman, untuk membesut klub yang bermarkas di Parc des Princes tampil kompetitif di kompetisi Eropa.

Bergabung sejak 2016 silam, Emery telah melewati 104 pertandingan bersama PSG, dengan rincian 82 kali meraih kemenangan, 11 kali menelan kekalahan, dan 11 kali meraih hasil imbang.


3. Chelsea

Pelatih Chelsea Antonio Conte.

Selain PSG, klub top Liga Primer Inggris, Chelsea juga jadi salah satu tim yang kerap boros dalam belanja pemain.

Musim ini saja, The Blues sudah menghambiskan lebih dari Rp2,18 triliun untuk mendatangkan sejumlah bintang, seperti Ross Barkley, Olivier Giroud, Emerson, Danny Drinkwater, Bakayoko, Alvaro Morata, Antonio Rüdiger, dan Davide Zappacosta.

Namun sayang, uang yang telah dikeluarkan tak sebanding dengan performa dan prestasi Chelsea musim ini. Tim yang bermarkas di Stamford Bridge itu terpuruk di peringkat kelima Liga Primer Inggris, dan harus tersingkir dari ajang Liga Champions.

Kegagalan tersebut membuat sosok Antonio Conte menjadi sorotan, karena jadi sosok yang paling bertanggung jawab dari keterpurukan Chelsea.

Tak heran, jika dalam beberapa pekan terakhir ini pelatih asal Italia itu dirumorkan akan segera dipecat. Hal itu dikarenakan sang pemilik klub, Roman Abramovich geram melihat timnya berpeluang tanpa gelar musim ini.


4. Arsenal

Pelatih Arsenal, Arsene Wenger.

22 tahun berada di Emirates Stadium, dan gagal memberikan gelar prestesius seperti Liga Primer Inggris sejak 2004, kini waktunya Arsene Wenger mungkin harus bersiap pergi meninggalkan Arsenal.

Tanda-tanda pemecatan Wenger sebenarnya sudah terbaca pada akhir musim 2016/17 lalu, karena The Gunners untuk pertama kalinya terpental dari empat besar.

Tanda lainnya terjadi di pentas Eropa. Untuk pertama kali dalam 18 tahun, Arsenal musim ini harus absen di ajang Liga Champions. 

Kegagalan tersebut menjadi semacam alarm dari serentetan hasil buruk Arsenal, yang selalu tersingkir di babak 16 besar sejak Liga Champions musim 2010/2011.

Kampanye Wenger Out pun sudah mulai bermunculan dalam beberapa musim terakhir. Hal itu dikarena mereka geram, timnya tampil seperti klub medioker karena tak pernah bisa bersaing di liga domestik maupun tingkat Eropa.

Hal tersebut juga diungkap oleh legenda Liverpool, Jamie Carragher yang kini menjadi pandit dari Sky Sport.

"Ada teriakan-teriakan jelang akhir laga (ketika Arsenal dibantai City 3-0). Teriakan itu lebih buruk dibanding ketika musim lalu mereka melakukan hal serupa," kata Carragher, dikutip dari Sky Sports.

"Ini sungguh menyedihkan karena kini para fan Arsenal seperti sangat menantikan Wenger dipecat," tambahnya. 

"Saya selalu melihat Wenger sebagai legenda bersama Sir Alex (Ferguson). Namun, sekarang kondisinya menyedihkan karena fan Arsenal sendiri tidak menghormatinya," ujarnya.

Sejauh ini, Wenger sendiri baru berhasil mempersembahkan gelar tiga gelar Piala FA sejak 10 tahun terakhir. Sudah selayaknya waktu pria Prancis itu habis, dan Arsenal bisa diambil alih oleh manajer baru untuk bisa lebih baik lagi.

ChelseaArsenalArsene WengerParis Saint-GermainInter MilanAntonio ConteUnai EmeryLuciano SpallettiBola Internasional

Berita Terkini