3 Bintang Sepakbola yang Bergelar Sarjana, Ada yang Belajar Hingga 10 Tahun
Sepakbola merupakan olahraga yang membutuhkan kekuatan fisik. Tak ayal, banyak pesepakbola yang membentuk fisiknya agar lebih kuat dan berstamina ketika berada di atas lapangan.
Namun, sepakbola tidak selalu menggunakan otot karena intelijensi atau kecerdasan juga dibutuhkan untuk memenangkan laga. Selain itu, banyak juga pesepakbola yang menerapkan kelebihannya tersebut ke dalam dunia pendidikan.
Hasilnya, beberapa atlet lapangan hijau ini mempunyai gelar sarjana yang disandangnya melalui perjuangan yang cukup panjang. Siapa saja mereka? INDOSPORT punya jawabannya untuk anda.
1. Mathieu Flamini
Baru-baru ini, Mathieu Flamini ditasbihkan sebagai pesepakbola terkaya di dunia. Jumlah harta dari pemain asal Prancis ini ternyata mencapai 206 triliun rupiah atau 26 kali lipat dari kekayaan milik megabintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo.
Nyatanya, semua harta yang dimiliki oleh Flamini bukan berasal dari dunia sepakbola Ya, Flamini adalah seorang pengusaha yang sukses membangun bisnis energi alternatif biokimia.
Sebagian dari ilmunya dalam berbisnis itu didapatnya ketika menjalani studi di Universitas. Kini, ia telah bergelar sebagai Sarjana Hukum.
2. Robert Lewandowski
Pemain Bayern Munchen dan Timnas Polandia, Robert Lewandowski ternyata merupakan seorang sarjana lho. Ya, mantan penggawa Borussia Dortmund ini mengatakan jika ia membutuhkan waktu hingga 10 tahun untuk menyelesaikan semua kuliahnya.
Kuliah di Universtias Warsawa, Lewandowski dinobatkan sebagai sarjana di bidang pendidikan fisik pada akhir tahun 2017 lalu. Ketekunan dan kerja keras merupakan kunci sang pemain bisa menyelesaikan studinya.
3. Vincent Kompany
Di akhir tahun 2017, Vincent Kompany juga ditasbihkan sebagai seorang sarjana ekonomi dan bisnis. Selama ini, kapten Manchester City selalu mampu untuk mengatur jadwalnya sebagai pesepakbola dan juga mahasiswa.
Lantas kenapa ia mengambil kelas bisnis? Kompany mengaku jika latar belakang dari orang tuanya yang merupakan pedagang adalah alasan utama. Bukan tidak mungkin, pesepakbola asal Belgia ini melanjutkan peran orangtuanya ketika memutuskan untuk menggantungkan sepatunya kelak.