x

Mark Clattenburg, Si Wasit Inggris yang Berani Hentikan Laga Demi Suara Azan

Selasa, 3 April 2018 19:02 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
Mark Clattenburg adalah wasit sepakbola yang pernah hentikan laga lantaran mendengan azan.

Bagi pengemar Chelsea, mungkin tidak wasit yang lebih mereka benci ketimbang seorang Mark Clattenburg. Terlebih lagi setelah hasil laga melawan Manchester United pada kompetisi Liga Primer Inggris 2011/12 lalu.

Pada pertandingan yang berlangsung di Stamford Bridge itu, kedua kesebelasan harus puas berbagai satu poin setelah laga berakhir imbang 3-3.

Dalam laga itu, The Blues sebenarnya sudah unggul tiga gol lebih dulu. Namun, berkat keputusan Clattenburg yang memberi dua hadiah penalti dan dua kartu merah ke Fernando Torres dan Branislav Ivanovic, Setan Merah sukses menyamakan kedudukan.

Keputusan pria kelahiran 13 Maret 1975 itu memang pantas membuat pendukung Chelsea geram. Namun, meski dibenci hampir sebagian besar pendukung mantan tim Michael Essien itu, Clattenburg bisa sedikit bangga karena kini ia menjadi salah satu wasit yang mendapat respons positif dari mayoritas masyarakat muslim di dunia?

Baca Juga

1. Suara Azan

Mark Clattenburg.

Pada pertengahan Februari 2017 lalu, Clattenburg yang sudah melanglang buana memimpin pertandingan Liga Primer Inggris dan Liga Champions membuat sebuah keputusan mengejutkan.

Dilansir dari situs resmi Professional Game Match Officials Limited (PGMOL) atau Badan Wasit Profesional Inggris, Clanttenbur pergi meninggalkan Liga Primer Inggris dan hijrah ke Arab Saudi.

Dari berbagai pertandingan yang pernah ia pimpin, ada satu kejadian yang membuat Clattenburg menjadi sorotan, tidak hanya bagi penonton yang menyaksikan langsung tapi juga hampir seluruh pencinta sepakbola di dunia.

Pada 24 Januari 2018 lalu, Clattenburg ditunjuk sebagai pemimpin laga perempatfinal Piala Arab Saudi yang mempertemukan Al Feiha dengan Al Fateh di Stadion King Salman.

Hingga 90 menit pertandingan berlangsung, kedua kesebelasan menunjukkan persaingan yang ketat. Hasilnya, skor imbang 1-1 mau tidak mau membuat laga berlanjut ke babak tambahan.

Nah, ketika babak tambahan pertama belum ada berjalan lima menit, tiba-tiba saja Clattenburg meniup peluitnya dan membuat laga berhenti sejenak.

Pemain kedua kesebelasan pun sempat heran dengan tindakan Clattenburg karena saat itu tidak ada pelanggaran yang terjadi.

Sembari memungut bola, Clattenburg pun menjelaskan bahwa perhentingan harus ditunda sejenak demi menghormati suara kumandang azan yang terdengar dari masjid di sekitar stadion.


2. Pujian dan Toleransi

Mark Clattenburg.

Setelah kurang lebih ditunda selama lima menit, Clattenburg pun memberi instruksi bahwa pertandingan bisa dilanjutkan kembali.

Sesaat setelah pertandingan kembali dilanjutkan, terlihat beberapa penonton yang memunhi sejumlah sudut Stadion King Salman berdiri dan bertepuk tangan untuk seorang Clattenburg.

Mereka merasa tersanjung dengan keputusan Clattenburg yang dianggap menghormati nilai ajaran-ajaran agama mayoritas negara yang sedang ia tinggali.

Tidak hanya di stadion, rekaman kejadian saat Clattenburg menghentikan laga itu pun kemudian menjadi viral di media sosial.

Banyak pengguna media sosial, terutama Twitter, yang memuji sikap seorang Clattenburg yang mau menghentikan laga demi menghormati suara panggilan untuk shalat umat muslim.

"Tuan Mark, hari ini Anda menjadi bukti nyata salah satu tujuan indah olahraga pada dunia (cinta dan perdamaian), yakni ketika seorang wasit non-muslim mau menghentikan pertandingan karena suara azan. Terima kasih dan semoga karier Anda semakin sukses," tulis pemilik akun @kamalkhalifa.

"Kerja bagus Mark. Hormat setinggi-tingginya untuk Anda yang mau menghentikan pertandingan demi menghormati panggilan untuk beribadah," tulis akun @ab_haji20.


3. Segudang Pengalaman

Mark Clattenburg.

Terlepas dari keberaniannya mengambil keputusan menghentikan laga sementara waktu demi menunggu suara azan selesai berkumandang, kinerja Clattenburg sebagai wasit tidak perlu dipertanyakan lagi.

Terjun ke dunia perwasitan sejak 1993 silam, Clattenburg sudah berkali-kali ditunjuk sebagai pengadil beberapa pertandingan penting. Contohnya seperti yang terjadi di 2016 lalu.

Di tahun tersebut, Clattenburg dipercayai menjadi pemimpin tiga laga final terpenting di jagat sepakbola, yakni final Piala FA 2015/16 antara Manchester United vs Crystal Palace.

Selanjutnya, ia juga menjadi pengadil babak final Liga Champions 2016/17 antara Real Madrid vs Atletico Madrid. Puncaknya adalah ketika ia menjadi saksi saat Portugal memenangkan Euro 2016 lalu, usai menang 1-0 atas Prancis di babak final.

Berkat kepemimpinannya itu, pria yang kini menjabat sebagai Kepala Asosiasi Wasit Arab Saudi itu mendapat penghargaan sebagai wasit terbaik 2016 dalam acara Globe Soccer Awards.

Arab SaudiWasitMark ClattenburgBola Internasional

Berita Terkini