x

6 Hal yang Bisa Dilakukan Buffon Usai Pensiun

Jumat, 13 April 2018 07:23 WIB
Editor: Yohanes Ishak
Gianluigi Buffon, kiper Juventus.

Nama Gianluigi Buffon memang masih ramai dibicarakan oleh pencinta sepakbola sejati. Hal itu tak lepas dari dirinya yang mendapat kartu merah saat membela Juventus melawan Real Madrid Kamis (12/04/18) kemarin.

Tentu sangat mengherankan karena pada masa kariernya, Buffon terbilang jarang bahkan nyaris tak pernah mendapatkan kartu merah saat sedang bertanding.

Kini usia Buffon sudah 40 tahun dan berarti dirinya akan segera pensiun dalam waktu dekat dan bukan tidak mungkin hal itu akan terjadi pada akhir musim 2017/18 ini.

INDOSPORT pun menemukan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Buffon jika ia pensiun nanti. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya:

Baca Juga

1. Liburan Panjang

Gianluigi Buffon, kiper Juventus.

Gianluigi Buffon mengawali karier profesionalnya dari tahun 1995 silam bersama Parma, kemudian pindah ke Juventus dari tahun 2001 hingga 2018 ini.

Kurang lebih, sekitar 23 tahun lamanya Buffon telah berkarya di dunia sepakbola sebagai pemain dan pastinya ia baru dapat berlibur saat musim kompetisi berakhir.

Itu pun tidak terlalu lama, karena sebelum musim baru dimulai, pastinya ia telah kembali bersama klub untuk latihan, belum lagi kalau ada panggilan negara dari Timnas Italia.

Oleh karena itu, saat pensiun nanti, tentu Buffon bisa mengambil waktu untuk liburan panjang dan memanjakan diri dengan keluarganya pergi ke tempat yang mereka inginkan.

Jelas saat pensiun nanti waktu kosong Buffon sangatlah banyak dan bisa ia manfaatkan untuk menghabiskannya bersama keluarga atau rekan-rekannya.


2. Ikuti Sekolah Kepelatihan

Coverciano, sekolah kepelatihan di Italia.

Setelah berlibur panjang, Buffon mungkin saja bisa mengikuti sekolah kepelatihan. Lebih dari 20 tahun berkarya sebagai pemain tentu Buffon tahu betul bagaimana harus meracik formasi tertentu, terlebih ia telah dilatih lebih dari 1 pelatih di sepanjang kariernya.

Jika ingin mengikuti sekolah kepelatihan, Buffon bisa melakukannya di sekolah pelatih Coverciano yang berada di Italia.

Di tempat ini, Negeri Spaghetty telah melahirkan banyak sekali pelatih berbakat, seperti Antonio Conte, Carlo Ancelotti, Roberto Mancini, Massimiliano Allegri, Luciano Spalleti, Claudio Ranieri, Fabio Capello, Marcelo Lippi, dan masih banyak lagi.


3. Jadi Pelatih Kiper

Gianluigi Buffon saat sedang latihan.

Jika tak ingin dipusingkan dengan menjadi pelatih kepala, Buffon juga dapat menjadi pelatih kiper. Jelas posisi ini tentu sangat mudah baginya karena ia sendiri berposisi sebagai kiper.

Buffon tentu dapat melatih atau memberikan ilmu kepada kiper-kiper muda yang nantinya diharapkan bisa menjadi penerusnya, baik di Juventus maupun Timnas Italia.


4. Komentator

Noel Gallagher dan Gary Neville saat menonton Derby Manchester di Studio Sky Sport

Bohong jika Buffon buta akan kekuatan klub-klub yang ada di Eropa, karena tentu sudah banyak sekali ia bertemu dengan mereka, baik di level domestik Italia, maupun luar negeri.

Oleh karena itu, usai menjadi pemain salah satu hal yang bisa diambil Buffon selain menjadi pelatih adalah dengan menjadi komentator sepakbola.

Tentu Buffon bisa memberikan pandangannya mengenai prediksi atau menganalisis tim atau pertandingan sesuai dengan pengamatannya atau pengalamannya sendiri.

Menjadi komentator juga sudah banyak yang dilakukan oleh legenda pesepakbola dunia, sebut saja seperti Frank Lampard, Rio Ferdinand, Steven Gerrard, Gary Lineker, dan masih banyak lagi.


5. Jadi Salah Satu Petinggi di Juventus

Francesco Totti diangkat menjadi petinggi klub.

Mirip seperti legenda-legenda di klub rivalnya, seperti Javier Zanetti di Inter Milan, Francesco Totti di AS Roma, atau bisa juga mantan rekan setimnya, Pavel Nedved yang kini menjadi salah satu petinggi di klubnya masing-masing.

Sangat jelas jika Buffon tentu akan sangat dihormati oleh Juve, sehingga bukan tidak mungkin dirinya dapat bekerja sebagai salah satu petinggi di Bianconeri.


6. Beli Klub di Italia

Aksi selebrasi Gianluigi Buffon.

Berdasarkan data dari Total Sportek, Buffon menerima ‘uang jajan’ alias gaji dari Juve sebesar 4 juta euro per pekan atau nyaris mencapai 68 miliar rupiah.

Dengan gajinya tersebut, Buffon bisa menjadi membeli salah satu klub di Italia. Tidak perlu langsung membeli klub di Serie A atau Serie B, Buffon bisa membeli klub yang bermain di Serie C atau Serie D yang harga jualnya rata-rata di bawah 10 juta euro.

Salah satunya adalah klub Serie C Italia yang pernah bermain di Serie A, yakni AS Livorno yang berdasarkan data dari Transfermarkt, dihargai hanya sebesar 6 juta euro atau lebih dari Rp101 miliar.

ItaliaSerie A ItaliaJuventusGianluigi BuffonLiga Italia

Berita Terkini