x

PSM Makassar Dihujani Kritik Tajam Usai Kalah 2 Kali Beruntun di Liga 1

Selasa, 17 April 2018 14:58 WIB
Penulis: Wira Wahyu Utama | Editor: Lanjar Wiratri
Barito Putera vs PSM Makassar

PSM Makassar mengalami kekalahan beruntun di dua laga terakhir Liga 1 Indonesia musim 2018. Juku Eja takluk di kandang sendiri dari Persela Lamongan dengan skor 3-2. Kemudian, Zulkifli Syukur cs juga ditekuk tuan rumah Barito Putera dengan skor 2-1 di Stadion 17 Mei Banjarmasin.

Baca Juga


Dalam berbagai kesempatan, Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts, kerap menyebut skuatnya tumpul tanpa kehadiran para pemain asing. Salah satu pemain yang sering disebut pelatih asal Belanda ini adalah Wiljan Pluim, yang harus absen di laga melawan Barito Putera, Senin (16/04/18) kemarin.



 


1. Kehilangan Pluim Jadi Kerugian untuk PSM Makassar

Wiljam Pluim melakukan selebrasi usai berhasil mencetak gol pertama saat melawan PSIS Semarang.

"Saya kira, Pluim adalah salah satu yang terbaik di liga ini. Mungkin dia ada lima terbaik di Liga Indonesia. Kalau misalnya sebuah tim kehilangan seorang pemain kunci, saya kira mereka juga akan kesulitan. Seperti Barcelona tanpa Messi atau Real Madrid tanpa Ronaldo," ujarnya dalam sesi konferensi pers kemarin.

Meski demikian, Robert juga tak memungkiri jika pasukannya sudah bekerja keras melawan Barito Putera. 

"Saya lihat hari ini pemain saya bermain cukup bagus (sebagai pemain pengganti). Tapi saya juga tidak bisa mengatakan kalau ada pemain yang memiliki kualitas yang sama dengan Pluim, karena dia adalah pemain luar biasa," lanjutnya.
 


2. PSM Makassar Kehilangan Ruh

Barito Putera vs PSM Makassar

Pernyataan itu mendapat kritikan dari sejumlah pihak. Salah satunya datang dari mantan Direktur Teknik PSM Makassar, Yopie Lumoindong. Menurutnya, skuat Juku Eja kehilangan ruh dan semangat bertarung yang merupakan karakter sepakbola Makassar.

"Robert pelatih yang baik, dia punya taktik bagus. Cuma masalahnya begini, PSM seharusnya tidak lepas akar budayanya. Jiwa petarung dan matia-matian berjuang. Sejauh ini Robert seperti kurang memperhatikan itu," ujarnya kepada INDOSPORT, Selasa (17/04/18).

Lebih lanjut, Yopie juga menegaskan jika saat ini manajemen PSM Makassar kurang memperhatikan pembinaan usia dini dan pemain lokal. Oleh karena itu, ia berharap manajemen dan pelatih perlu melakukan evaluasi mendalam.

"60 sampe 80 persen pemain sebaiknya diambil dari pemain lokal berkualitas. Dulu pemain PSM itu ada 'Siri na pacce', berjuang matia-matian, mereka tidak mau peduli soal bonus dsb. Manajemen dan Robert harus memahami ciri khas dan akar PSM Makassar," bebernya.


3. PSM Tak Boleh Bergantung pada Satu Pemain

Barito Putera vs PSM Makassar

"Nah sekarang mohon maaf, tak sedikit pemain dari luar yang masih diragukan dia punya fanatisme terhadap PSM. Saya kecewanya disitu," lanjut mantan pemain PSM Makassar tersebut.

Kekalahan PSM Makassar dari Persela Lamongan menjadi titik awal munculnya keraguan akan PSM Makassar di Liga 1 Indonesia musim 2018. Bagaimana tidak, pada musim lalu, tim Juku Eja nyaris tak pernah kalah di kandang sendiri. Tak heran pada musim lalu, anak asuh Robert Rene Alberts finish di peringkat ketiga.

Hal yang sama juga diungkapkan pentolan The Macz Man, Andi Coklat. Menurut dia, pelatih Robert tak perlu terlalu bergantung dengan Wiljan Pluim, karena stok pemain gelandang PSM Makassar masih banyak yang berkualitas.

"Tentang ketergantungan dengan sosok Pluim, sebenarnya tidak seperti itu juga. Buktinya saat kalah dari Lamongan di kandang sendiri, bahkan Pluim bermain penuh," ujarnya saat dihubungi INDOSPORT, Selasa (17/04/18).

PSM MakassarLiga IndonesiaLiga 1

Berita Terkini