Degradasi untuk Pertama Kali, Fans Hamburg Bakar Stadion
Seperti biasa, klub-klub Bundesiga Jerman menjalani laga terakhirnya secara serentak. Tapi terdapat satu laga yang ditutup dengan kobaran api.
Di laga terakhir Hamburger SV melawan Borussia Monchengladbach, para penggemar tuan rumah menunjukkan kekecewaannya dengan cara yang tidak biasa, membuat lapangan membara, secara harafiah.
1. Hamburg Degradasi untuk Pertama Kali
Para penggemar meluncurkan flare ke lapangan, memaksa polisi kerusuhan hingga diturunkan ke lapangan.
Hal tersebut merefleksikan apa yang dirasakan para suporter saat Hamburg dipastikan degradasi untuk pertama kali dalam sejarah Bundesliga.
Sejak 1963, pertama kali Bundesliga digagas, Hamburg selalu menjadi salah satu tim yang berpartisipasi.
Tapi musim depan, Hamburg akan berkompetisi di Bundesliga II, setelah musim ini finis di peringkat ke-17 dari 18 tim Bundesliga, mengumpulkan 31 poin dari 34 laga.
2. Nasib Tak di Tangan Hamburg
Untuk memiliki harapan bertahan, Hamburg membutuhkan kemenangan, dan mengharapkan FC Koln -- yang telah dipastikan degradasi -- mengalahkan Wolfsburg di pertandingan lain.
Syarat pertama telah dipenuhi. Hamburg menang tipis 2-1 melawan BMG. Tapi tidak dengan kondisi kedua.
Koln tumbang 1-4 di tangan Wolfsburg, membuat kemenangan Hamburg sia-sia.
Wolfsburg sendiri belum aman, sebab tim berjuluk Die Wolfe ini masih harus menjalani laga play off melawan Holstein Kiel, tim yang finis di peringkat ketiga di Bundesliga II.
3. Kebanggan yang Kini Hilang
Melakukan tindakan anarki untuk menunjukkan ketidakpuasan bukanlah hal yang patut dicontoh.
Tapi, harus dimengerti pula, titel 'tidak pernah degradasi' adalah gengsi dan kebanggaan Hamburg.
Hamburg merupakan satu-satunya tim yang berada di divisi utama sejak 1963. Bahkan prestasi ini membuat mereka di juluki Der Dino (Si Dinosaurus).
Terdapat jam di markas Hamburg, Volksparkstadion di mana mereka memamerkan berapa lama tim kebanggaan mereka telah berada di disvisi utama -- dan kini jam tersebut harus diatur ulang.