Peraturan Baru dan Aneh Muncul di Piala Dunia

Mantan wasit ternama Liga Primer Inggris, Mark Clattenburg menyempatkan diri untuk kembali ke kampung halamannya, Inggris ditengah kesibukan sebagai ketua komite wasit di Liga Arab Saudi. Clatttenburg datang untuk memimpin sebuah pertandingan Piala Dunia CONIFA 2018 yang didukung oleh Paddy Powder. 

1. Pemberian Kartu Hijau

Dalam turnamen tersebut, pihak penyelenggara menerepkan aturan baru, yakni pemberian kartu hijau yang berarti pemain harus diganti untuk mengantisipasi protes berlebih dan diving.

Munculnya peraturan tersebut rupanya membuat Clattenburg cukup senang, karena demi menghindari intimidasi pemain di lapangan terhadap wasit.

“Ada beberapa aturan baru yang ingin saya lihat. Saya sangat suka kartu hijau yang diperkenalkan di Piala Dunia CONIFA di London bulan ini oleh Paddy Power,” kata Clattenburg seperti dikutip dari Express.

“Ini berarti pemain akan dikeluarkan agar tak melakukan protes keras atau diving, itu memaksa tim mereka untuk mengganti pemainnya. Saya pikir FIFA harus menerapkan," ujarnya.

2. Hukuman Untuk Kiper

Kendati cukup puas, namun ada satu peraturan lain yang menurut Clattenburg perlu ditambahkan, yakni pemberian sepak pojok jika seorang kiper mengulur-ulur waktu.

“Saya juga ingin memperkenalkan hukuman baru untuk penjaga gawang yang kerap membuang-buang waktu. Ketika mereka terlalau lama melakukan tendangan gawang, berikan tendangan sudut daripada kartu kuning," ujarnya.

“Jika Anda memberinya kartu kuning, kiper itu malah tertawa, dan hanya menunda permainan lebih lanjut."

3. Tentang Piala Dunia CONIFA

Piala Dunia CONIFA Adalah sebuah gagasan turnamen layaknya Piala Dunia 2018 yang diselenggarakan di Rusia pada Juli mendatang.

Hanya saja yang membedakan turnamen ini diisi oleh negara-negara yang kurang terkenal, seperti Kurdistan, Somaliland, Siprus Utara, Padania, Kepulauan Chagos dan Cascadia.

Edisi pertama Piala Dunia CONIFA ini diselenggarakan oleh Konfederasi Asosiasi Sepakbola Internasional (CONIFA) bagi negara-negara yang belum diakui, pada 2014 di Swedia Ostersund.

Sejauh ini, CONIFA telah beranggotakan 35 negara yang belum diakui oleh PBB maupun oleh dunia badan sepakbola dunia, FIFA.