x

Mengenal Sosok Berjasa di Balik Karier Gianluigi Buffon

Jumat, 18 Mei 2018 14:58 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Nevio Scala

Kabar besar datang dari Italia pada Kamis (17/05/18) kemarin. Kiper legendaris bernama Gianluigi Buffon menyatakan keputusannya untuk hengkang dari klub Juventus yang telah 17 dibelanya. 

Melalui sebuah konferensi pers, Buffon mengumumkan akan meninggalkan Juventus usai musim ini berakhir. Karier panjang kiper berusia 40 tahun itu pun semakin mendekati akhirnya. 

Selama 17 tahun bersama Juventus, Buffon mendapatkan begitu banyak prestasi mulai dari delapan gelar scudetto, empat Coppa Italia, hingga penghargaan kiper terbaik dunia. Mungkin hanya satu yang masih mengganjal dalam karier Buffon, yaitu mengangkat trofi Liga Champions.

Baca Juga

Tak hanya sukses bersama Juventus, Buffon juga menjadi simbol dari Tim Nasional Italia. Bersama angkatan emas Italia, ia membawa Gli Azzurri menjadi juara dunia tahun 2006.  

Dalam karier panjang seorang juara seperti Buffon, tentunya akan ada langkah kecil untuk mengawali. Sama seperti pemain lainnya, Buffon pun juga berjuang dari usia belia. Membela klub kesayanganya yang lain, Parma


1. Sosok Berjasa

Gianluigi Buffon saat masih berseragam Parma.

Dari sekian banyak pegiat sepakbola yang bersinggungan padanya, ada satu sosok yang bisa dibilang berjasa menuntun Buffon menjejakan langkahnya menuju karier gemilang di masa depan. Sosok itu adalah Nevio Scala, yaitu pelatih Buffon saat masih di AC Parma dulu. 

Nevio Scala, yang melatih Parma selama tujuh tahun (1989–1996) merupakan sosok yang memberikan kepercayaan pada Buffon untuk melakukan debut profesional pertamanya di Serie A. Ketika itu Nevio melakukan keputusan cukup berani untuk memasukan seorang Buffon yang kala itu masih berusia 17 tahun 295 hari ke dalam laga besar menghadapi juara Serie A, AC Milan, di musim 1995-1996. 

Namun, keputusan Nevio terbukti tepat karena di laga debutnya, Buffon berhasil menahan tendangan dari peraih Ballon d'Or, Roberto Baggio dan George Weah. Pertandingan pun berakhir dengan skor 0-0. Di musim tersisa, Buffon bermain sebanyak tujuh pertandingan. 

Tentu saja debut di usia belum genap 18 tahun benar-benar sangat berarti dalam awal karier Buffon. Untuk itu, layak rasanya jika kita mengenang jasa Nevio Scala, sosok yang berjasa pada karier besar Gianluigi Buffon.


2. Nevio Scala

Nevio Scala saat masih berseragam AC Milan.

Nevio Scala adalah seorang mantan pemain, seorang pelatih, serta direktur teknik klub sepakbola. Karier Nevio bisa dibilang 100% untuk sepakbola. 

Semasa masih aktif sebagai pemain, ia pernah membela sejumlah klub besar Italia seperti AC Milan, AS Roma, Inter Milan, serta Fiorentina. Namun, dari sekian banyak klub yang dibelanya, AC Milan adalah yang paling sukses baginya. Bersama Milan, ia pernah merasakan gelar juara scudetto tahun 1967/68 serta Piala Champions 1968/69. 

Sewaktu bermain, sosok yang lahir pada 22 November 1947 ini menempati posisi gelandang. Sebagai pemain, ia terkenal cukup sering berpindah klub. Tercatat, selain Milan, ada tujuh klub lain yang dibela oleh Nevio. 


3. Pelatih Sukses

Nevio Scala

Usai memutuskan pensiun sebagai pemain, Nevio melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Di level kepelatihan, nasib Nevio Scala bisa dibilang lebih sukses. Selama melatih, ia pernah menangani klub Reggiana, Parma, Perugia, Dortmund, Besiktas, sampai Spartak Moscow. 

Dari sekian banyak klub yang dilatih, Parma adalah klub paling sukses ditanganinya. Bersama Nevio Scala, Parma meraih sejumlah gelar bergengsi seperti 1 Coppa Italia (1991/92). 1 Piala Winners Eropa (1992/93), 1 Piala Super Eropa (1993). dan 1 Piala UEFA (1994/95).

Pelatih baru Parma, Carlo Ancelotti (kiri), bersama mantan pelatih Parma. Nevio Scala.

Usai melatih di Italia, ia mulai merantau di negara asing. Ia pun sukses mempersembahkan sejumlah trofi seperti 1 Piala Interkontinental bersama Dortmund (1997), 1 Liga Primer Ukraina bersama Donetsk (2001/02), dan 1 Piala Rusia bersama Spartak Moscow (2002/03).


4. Kembali ke Parma

Pemilik baru Parma, Nevio Scala.

Saat ini ia tinggal di kampung halamannya di Lozzo Atestino, Italia. Di bulan Juli 2015 lalu, ia resmi menjadi pemilik baru Parma pasca kebangkrutan beberapa tahun lalu. Saat ini, di bawah Scala, lagi-lagi Parma menunjukan tajinya dengan mulai bangkit merangkak di Serie B untuk menuju tempat sesungguhnya di Serie A Italia.  
 

JuventusGianluigi BuffonParma

Berita Terkini