x

Melihat Siklus Juara Piala Dunia, Mungkinkah Brasil Selanjutnya?

Kamis, 24 Mei 2018 11:38 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Trofi Piala Dunia

Ajang Piala Dunia 2018 tinggal menghitung hari lagi. Pagelaran sepakbola terbesar di dunia itu nantinya akan digelar di Rusia pada 14 Juni hingga 15 Juli 2018.

Sebanyak 32 tim dari seluruh dunia akan berkumpul dan saling sikut satu sama lain guna menjadi yang terbaik di dunia. Saat ini, Jerman sebagai jawara bertahan Piala Dunia 2014 menjadi salah satu tim yang diunggulkan untuk setidaknya mencapai fase final.

Bila berhasil mempertahankan statusnya sebagai jawara Piala Dunia, maka Jerman akan menyamai torehan Brasil yang telah menyabet lima kali gelar Piala Dunia, sekaligus menjadi tim terbanyak yang meraih gelar tersebut.

Namun terdapat sebauh mitos tentang siklus jawara Piala Dunia yang telah berulang kali terjadi. Keberhasilan Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 lalu menjadi bukti bahwa siklus tersebut dapat berlanjut hingga kini.

Lantas, seperti apakah siklus juara Piala Dunia yang terlah terjadi berulang kali tersebut? Berikut INDOSPORT rangkum untuk pembaca setia.

Baca Juga

1. Uruguay di Antara Italia, Jerman, dan Brasil

Brasil Juara Piala Dunia 1958.

Pada tahun 1938, Italia keluar sebagai jawara Piala Dunia dengan Prancis sebagai tuan rumahnya kala itu. Di partai final, Italia berhasil mengalahkan Hungaria dengan skor telak 4-2.

Selanjutnya Piala Dunia baru diadakan kembali pada tahun 1950 pasca 12 tahun absen karena perang dunia kedua. Di tahun 1950, Uruguay keluar sebagai juara dengan mengandaskan Brasil 2-1, yang kala itu berstatus sebagai tuan rumah.

Empat tahun berselang, tepatnya di tahun 1954, Jerman yang kala itu masih bernama Jerman Barat keluar sebagai juara Piala Dunia dengan mengalahkan Hungaria 3-2 di Swiss, yang menjadi tuan rumahnya.

Pada tahun 1958, giliran Brasil untuk kali pertama menjuarai Piala Dunia dengan mengalahkan Swedia yang berstatus sebagai tuan rumah. Kala itu, Brasil menang telak dengan skor 5-2.

Dalam tahap ini, muncul sebuah siklus yakni Italia-Uruguay-Jerman-Brasil.


2. Argentina di Antara Italia, Jerman, dan Brasil

Dunga mengangkat trofi Piala Dunia 1994.

Ritme juara Piala Dunia yang mengikutsertakan Jerman, Brasil, dan Italia kembali terjadi di tahun 1982, dengan Argentina masuk di dalamnya menggantikan Uruguay.

Di tahun tersebut, Spanyol menjadi tuan rumah dalam ajang terbesar di dunia ini. Partai puncak yang mempertemukan Italia dengan Jerman Barat pun berhasil dimenangkan oleh Gli Azzurri dengan skor telak 3-1.

Empat tahun berselang, tepatnya di tahun 1986, Argentina keluar sebagai juara dengan mengalahkan Jerman Barat. Meksiko yang menjadi tuan rumah kala itu menjadi saksi sengitnya pertandingan dengan skor akhir 3-2 untuk Argentina.

Jerman Barat yang dua kali secara beruntun keluar sebagai runner-up pun akhirnya berhasil meraih jawara Piala Dunia dengan mengalahkan Argentina 1-0 di tahun 1990 di Italia, yang berstatus sebagai tuan rumah.

Pada tahun 1994, Brasil pun kembali menjadi jawara Piala Dunia untuk keempat kalinya dengan mengalahkan Italia 3-2 melalui adu penalti. Rakyat Amerika Serikat kala itu menjadi saksi sejarah bahwa sepakbola merupakan olahraga terpopuler dan mulai ‘menggeser’ American Football kala itu.

Di sini, siklus juaranya kembali membawa Italia, Jerman, dan Brasil. Hanya Argentina yang menyingkirkan Uruguay. Italia-Argentina-Jerman-Brasil.


3. Spanyol di Antara Italia, Jerman, dan Brasil?

Coutinho, Neymar, dan Jesus.

Sebuah pertanyaan pun muncul dalam ajang Piala Dunia 2018 kali ini. Banyak yang memprediksi Timnas Brasil akan keluar sebagai juara di Rusia nanti. Itu tak lepas dari komposisi pemain yang mereka miliki.

Seperti yang kita ketahui, Brasil memiliki skuat yang mumpuni dari berbagai sektor. Dari kiper saja terdapat dua nama yang tengah melambung tinggi, seperti Ederson dari Manchester City, serta Alisson dari AS Roma.

Kiper AS Roma, Alisson.

Lalu sektor bek pun terdapat nama Marcelo, Thiago Silva, Danilo, Filipe Luis, hingga Marquinhos. Di sektor tengah terdapat Casemiro, Paulinho, Douglas Costa, Willian, Coutinho, hingga Fernandinho.

Lini depan? Jangan ditanya lagi. Tiga nama bintang masuk di antaranya Neymar, Gabriel Jesus, hingga Roberto Firmino. Jangan lupakan pula Taison yang secara mengejutkan masuk ke dalamnya.

Roberto Firmino, bintang Liverpool.

Selain banyaknya pemain bintang di setiap lini, siklus jawara Piala Dunia pun seakan menjadi bukti kuat bila Brasil kemungkinan besar akan menjuarai Piala Dunia 2018 nanti.

Dimulai dari tahun 2006, saat Italia berhasil mengalahkan Prancis 5-3 lewat adu penalti di Jerman. Banyak drama dalam laga tersebut, termasuk tandukan Zinedine Zidane yang berujung kartu merah.

Lalu Spanyol, yang menggeser posisi Argentina di antara Jerman dan Italia. Spanyol untuk kali pertama berhasil menjuarai Piala Dunia di tahun 2010 dengan mengalahkan Belanda 1-0 di Afrika Selatan.

Andres Iniesta sebelum mencetak gol ke gawang Belanda, 2010 silam.

Terakhir adalah Jerman yang belum lama ini mengalahkan Argentina dengan skor tipis 1-0 di Brasil. Mario Goetze kala itu menjadi pembeda dengan menjebol gawang Sergi Romero, yang ironisnya tidak dibawa kembali ke Rusia oleh Joachim Low.

Bila benar Brasil akan keluar sebagai juara Piala Dunia 2018 nantinya, maka Uruguay, Argentina, dan Spanyol diyakini hanya sebagai ‘pemanis’ dalam siklus juara Piala Dunia yang menyertakan Italia, Jerman, dan Brasil.

Meskipun begitu, bola tetaplah bundar dan apapun dapat terjadi di atas lapangan. Kepastian sang jawara Piala Dunia 2018 masih akan dipastikan pada tanggal 15 Juli 2018 mendatang.

ItaliaJermanBrasilPiala DuniaPiala Dunia 2018Bola InternasionalListicle Piala Dunia 2018

Berita Terkini