x

5 Indikasi Barcelona Mulai Kehilangan Identitas

Jumat, 27 Juli 2018 21:08 WIB
Penulis: Yasmin Rasidi | Editor: Lanjar Wiratri
Yerry Mina bek Barcelona

INDOSPORT.COM Barcelona adalah klub yang mempunyai prinsip mengembangkan bakat-bakat dari akademi binaan mereka La Masia. Namun dalam beberapa tahun terakhir tradisi Barcelona menggunakan para pemain muda binaan mereka berubah.

Mes Que Un Club (lebih dari sekedar klub) merupakan moto legendaris Barcelona. Mereka punya prinsip dan nilai moral yang menjadi landasan utama klub Catalan tersebut.

Baca Juga

Kerjasama dengan UNICEF, komitmen memberi kesempatan bagi pesepakbolaan binaan akademi mereka adalah yang utama. Tidak hanya sekedar mengumbar uang untuk beli pemain mahal.

Namun, beberapa musim terakhir, prinsip itu sudah mulai pudar. Bahkan, mendiang legenda Barca Johan Cryuff mengecam mantan klub yang membesarkannya pada 2015.

“Uang harusnya nomor dua. Yang utama adalah prinsip,nilai. Saat ini keduanya sudah hilang,” ujarnya. Pendapat ini wajar.

Barcelona baru saja “membajak” Malcom yang sudah sepakat gabung AS Roma dari Bordeaux. Hanya karena tawaran Barca lebih menggiurkan bagi striker asal Brasil akhirnya berpaling ke lain hati.

Baca Juga

Ada lima hal yang menegaskan mengapa identitas dan ciri khas Barcelona sudah luntur. Berikut INDOSPORT merangkum dari Sportskeeda.

Terus Ikuti berita terbaru tentang sepak bola dan olahraga lain di INDOSPORT.


1. Sponsor dan Komersialisasi (2012-kini)

Suporter Barcelona dan jersey Andres Iniesta

Kita tahu bahwa sebelum 2006, tidak ada logo sponsor di kaos Barcelona. Ini yang membuat Blaugrana berbeda dari klub-klub lainnya. Namun pada 2006, mereka memasang logo UNICEF di kaos pemain.

Hal yang membedakan justru Barcelona yang membiayai program UNICEF untuk menolong anak-anak di dunia. Tetapi, semua berubah pada 2012. Barcelona menjadi sama dengan klub-klub lain.

Mereka akhirnya setuju menjadikan Qatar Foundation sebagai sponsor. Mantan presiden klub Sandro Rossel “menyerah” dengan guyuran dana 170 juta poundsterling atau setara Rp3 triliun agar logo sponsor terpampang di bagian depan kaos yang membuat fans kecewa

Barcelona semakin menunjukkan eksistensi sebagai klub komersil dengan logo sponsor di lengan kaos. Ini setelah mereka meneken kontrak dengan perusahaan elektronik Beko pada 2014.


2. Nasib La Masia (2013-kini)

Starting XI pemain La Masia yang 'dibuang' Barcelona.

Semua pencinta sepak bola tentu tahu akademi Barcelona yang melegenda ini. Sadar dirinya adalah binaan La Masia, Pep Guardiola (saat melatih El Barca) ingin terus mengembangkan bakat-bakat binaan akademi dengan memberi kesempatan bermain, walau Barcelona tetap membeli pemain, mereka tak melupakan binaan akademinya.

Xavi Hernandez, Gerard Pique dan Andres Iniesta adalah produk akademi yang semua orang sudah tahu seperti apa kualitasnya. Setelah itu masih ada Pedro Rodriguez yang namanya mulai dikenal saat Piala Dunia 2010 (dimana Spanyol juara dunia), lalu ada Sergio Busquets, Jordi Alba, dan Lionel Messi yang sudah bergabung sejak kecil.

Namun, sejak Guardiola pergi ke Bayern Munchen,tidak ada lagi yang berkomitmen dan susah payah mengembangkan pemain muda. Manajemen klub seolah ingin semua serba instan dan terkesan ingin meniru Real Madrid dalam urusan memboyong pemain bintang.


3. Hengkangnya Dani Alves (2016)

Dani Alves

Dani Alves adalah nama yang melegenda di Camp Nou. Delapan trofi sudah diraihnya bersama Barcelona, namun ia merasa tidak dihargai di klub Katalan ini

Alves mengatakan bahwa kontraknya diperpanjang hanya karena Barca kepepet terkena sanksi FIFA (aturan transfer pemain dibawah umur). Bek Brasil itu akhirnya bergabung ke Juventus pada 2016 silam dengan menggunakan klausul yang bisa membebaskannya pergi tanpa biaya transfer.


4. Tibanya Ousmane Dembele (2017)

Gelandang sayap Barcelona, Aleix Vidal (kanan) saat menggantikan Ousmane Dembele.

Barcelona baru saja mendapat dana segar dari transfer Neymar ke Paris Saint-Germain (PSG). Mereka harus bergerak cepat mencari pengganti dan pilihan pun jatuh pada Ousmane Dembele yang sebelumnya bermain di Borussia Dortmund.

BVB meradang menuduh Barcelona memprovokasi pemain asal Prancis tersebut untuk pindah. Terbukti, Dembele sampai tidak mau latihan bersama Dortmund.

Sedikit banyak ada kemiripan dengan transfer Malcom, namun yang membedakan transfer Malcom dengan AS Roma sudah pasti sebelum Barcelona datang menaikkan tawaran yang lebih menggiurkan. Dembele sendiri belum maksimal akibat cedera, sekalipun di beberapa laga dia tampil lumayan baik.


5. Neymar (2013)

Kebersamaan Neymar dan Falcom saat saling bertanding musim lalu

Neymar baru tiba dari Santos di Barcelona, namun namanya mulai dikenal walau belum seperti saat ini dan tujuan Barcelona merekrut Neymar pada awalnya bukan hanya karena skillnya yang mumpuni, namun lebih kepada faktor komersil.

Maklum saat itu Neymar mulai naik daun dengan jadi iklan brand olahraga Nike dan namanya juga mulai dikenal di seluruh dunia. Sepak bola saat ini adalah bisnis ketenaran pemain bisa meningkatkan keuntungan klub dari sisi komersil,  contohnya adalah kehadiran David Beckham di Real Madrid dan Cristiano Ronaldo di Juventus.