x

5 Alasan Mourinho Harusnya Dipecat Man United

Selasa, 31 Juli 2018 19:51 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Jose Mourinho, pelatih Man United.

INDOSPORT.com – Jose Mourinho terbilang memiliki musim yang biasa-biasa saja di Man United, dan ada beberapa alasan mengapa dirinya seharusnya tidak bertahan di sana di masa mendatang.

Tidak ada orang yang mampu untuk menggambarkan Jose Mourinho seutuhnya. Pelatih asal Portugal tersebut digambarkan sebagai seorang yang jenius namun di waktu yang sama juga digambarkan sebagai ambisius.

Mourinho penuh dengan teka-teki. Dia bisa membuat orang lain frustasi juga bisa menjadi pembela terbaik atas kritik yang menimpa pemainnya. Setiap kali pemain bermain buruk, Mou akan membicarakannya di media, namun juga bisa membela pemain itu ketika dikritik oleh penggemar.

Mou pernah menukangi Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, dan Porto dengan memenangkan banyak gelar hingga kemudian datang ke Man United sejak dua musim lalu. 

Baca Juga

Musimnya di Old Trafford tergolong biasa-biasa saja sejauh ini, meskipun di musim perdana memenangkan Liga Europa, dan gelar Piala Liga, namun mengecewakan di musim kedua tanpa trofi.

Bagaimana dengan musim ketika Mou menukangi Setan Merah masih menjadi pertanyaan dengan dirinya kerap mengeluh skuatnya memiliki tur pra musim yang buruk saat ini.

Menurut Sports keeda, ada 5 alasan mengapa Mou harus segera berhenti dari kursi kepelatihan Man United seperti terangkum di bawah ini:


1. 1. Pengeluaran yang Berlebihan

Jose Mourinho.

Mourinho telah memulai perang bursa transfer musim ini dengan menyerang Jurgen Klopp dan Liverpool yang difavoritkan di Liga Primer Inggris setelah menghabiskan banyak dana.

The Reds memang telah mendatangkan beberapa pemain dalam jumlah besar, namun Mou bisa dibilang munafik dengan mengeluarkan 392,5 juta trilun atau Rp7,4 triliun untuk membeli pemain sejak tahun 2016.

Liverpool sendiri menghabiskan 411,5 juta triliun atau Rp7,7 triliun namun menerima 289 juta triliun dari penjualan pemain termasuk Phillipe Coutinho. Coutinho meninggalkan Liverpool dengan biaya bersih sebesar 121 juta poundsterling atau Rp2,2 triliun.

Sementara itu, Man United hanya menerima 85,3 juta poundsterling atau Rp1,6 triliun dari penjuaran dan pengeluaran tinggi hingga 307 juta poundsterling atau Rp5,8 triliun. Selain itu Man United belum mendapatkan keuntungan dan biaya yang dikeluarkan, seperti dalam hal kualitas, kinerja dan hasil pemain yang ditanggung sang manajer.


2. 2. Pengembangan Remaja yang Gagal

Marcus Rashford.

Di bawah besutan Sir Alex Ferguson, Man United dikenal dengan pengembangan bintang-bintang dunia jebolan akademi mereka, dan juga pemain yang didatangkan pada usia muda. Sebut saja seperti Ryan Giggs dan Paul Scholes.

Sebaliknya Mou memiliki sejarah akademi dan program pemuda yang terpuruk di klub yang diambil alih sebelumnya. Marcus Rashford, Anthony martial, Matteo Darmian dan luke Shaw sebagai contoh pemain yang dikesampingkan Mou.

Alih-alih, The Special One lebih mengandalkan pemain yang lebih tua. Padahal pemain tersebut memiliki potensi menjadi bintang dunia dan perlu didorong untuk bermain lebih banyak.


3. 3. Kurangnya Gelar Juara

Laga International Champions Cup: Manchester United vs Liverpool.

Mourinho dari awal telah meminta publik, media dan penggemar untuk tidak mengharapkan banyak gelar baik di musim pertama maupun kedua. Hal ini juga terjadi di klub-klub sebelumnya.

Di Man United, Mou memenangkan Piala EFL dan Liga Europa pada tahun 2016/17 namun gagal di musim 2017/18 setelah menghabiskan pengeluaran besar.

Mou kini mulai kehabisan alasan dan menyalahkan para pemainnya. Bisa jadi musim ketiga adalah puncak dari musim terburuknya dengan klub berbalik untuk melawan kebijakannya.


4. 4. Gaya Permainan Tak Jelas

Jose Mourinho dan Paul Pogba di Manchester United

Jose Mourinho memang terkenal karena kehebatan strategi dan manajemen pertandingan, dan dirinya manajer yang percaya bahwa kekuatan skuat ada di lini tengah.

Namun tidak seperti semua tim sebelum sebelumnya yang memiliki identitas dan gaya permainan, tidak demikian dengan Man United.

Apalagi jika dibandingkan Man City-nya Pep Guardiola, Liverpool-nya Klopp, atau Arsenal-nya Arsene Wenger, rencana dan gaya permainan mereka bisa dibaca.

Sedangkan di Man United, Mou tidak memiliki gaya yang pasti dan kerap membuat bingung para pemain sehingga mempengaruhi hasil.


5. 5. Manajemen Pemain

Ekspresi Kekecewaan Jose Mourinho.

Marcus Rashford dan Anthony Martial menjadi korban kesalahan manajemen Mourinho. Padahal semua orang tahu bahwa Martial menjadi aset terpanas di sepakbola dengan semua kualitasnya.

Paul Pogba juga demikian meskipun dirinya memenangkan Piala Dunia untuk Prancis tetao dinilai buruk di mata Mou.

Lukaku yang juga tampil cemerlang di Piala Dunia dan berkualitas sebagai pemain sayap pernah merasakan bagaimana berjuang di Man United.

Baca Juga

Kini dengan David De Gea telah diincar oleh Real Madrid, dan Thibaut Courtois berpotensi keluar maka akan menjadi bencana bagi runner up Liga Primer Inggris itu.

Terus ikuti berita terbaru tentang sepak bola dan olahraga lain di INDOSPORT.COM

Manchester UnitedJose MourinhoLiga InggrisTRIVIA

Berita Terkini