x

4 Kelompok Suporter Paling Setia dan Fanatik di Liga 2 2018

Senin, 6 Agustus 2018 09:52 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
Suporter PSS Sleman.

INDOSPORT.COM - Meski merupakan kasta kedua liga sepak bola Indonesia, suporter di Liga 2 tak kalah fanatik dengan Liga 1. Berikut ini 4 kelompok suporter paling fanatik di Liga 2 2018. 

Tahun 2018 menjadi musim kedua bagi kasta nomor dua liga sepak bola Indonesia, Liga 2. 24 tim di dua wilayah menjadi peserta Liga 2 2018. 

Meski hanya kompetisi kasta kedua, Liga 2 2018 tetap menjadi tontonan yang dinantikan masyarakat pecinta sepak bola, terutama bagi para suporter tim-tim yang berlaga di Liga 2. 

Dan suporter menjadi salah satu hal yang membuat Liga 2 tetap semarak meski tak banyak mendapat sorotan di layar kaca. Kreatifitas dalam memberikan dukungan kepada tim kesayangan, membuat suporter-suporter di Liga 2 menjadi elemen penting dalam kompetisi. 

Baca Juga

Selain itu, meski hanya berlaga di Liga 2, kelompok-kelompok suporter yang ada tak kalah fanatik dengan suporter di Liga 1 seperti Jakmania, Aremania, Bobotoh, atau Bonek Mania. 

Berikut ini INDOSPORT sajikan 4 kelompok suporter paling fanatik di Liga 2 2018. 


1. Pasoepati

Salah satu bentuk dukungan yang dilakukan Pasoepati di tribun.

Kelompok suporter Pasoepati merupakan salah satu kelompok suporter paling unik di Indonesia. Pasalnya, Pasoepati telah mendukung tiga tim berbeda yaitu Pelita Solo, Persijatim Solo FC, dan Persis Solo. 

Meski tiga kali berganti tim yang didukung, hal itu tak membuat Pasoepati melempem dalam memberi dukungan. Pasukan Suporter Paling Sejati (Pasoepati), tetap setia datang ke stadion untuk mendukung tim kesayangannya bertanding. 

Baik tandang maupun kandang, Pasoepati selalu siap mendampingi tim pujaan saat bertanding. Tak hanya saat Persis Solo bertanding, namun ketika Timnas Indonesia membutuhkan dukungan, Pasoepati menjadi salah satu kelompok suporter terdepan yang siap mendukung skuat Garuda. 

Selain dikenal fanatik, Pasoepati juga dikenal sebagai 'Tuan Rumah yang Ramah'. Hal itu bukan tanpa sebab, Stadion Manahan, Solo, sering dijadikan sebagai venue laga 'usiran' di berbagai kompetisi di Indonesia. 

Pasoepati selalu siap sedia ikut menerima kedatangan suporter tim lain, meskipun bukan Persis Solo yang bertanding. 

Pasoepati juga memiliki basis dan jumlah anggota yang cukup banyak dan tersebar di beberapa kota selain Solo seperti Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri. 

Saat ini, Pasoepati tak henti mendukung Persis Solo agar tim kesayangannya bisa promosi ke Liga 1 2019. 


2. Slemania

Aksi koreografi Brigata Curva Sud (BCS) saat di laga pembuka Liga 2.

Slemania khususnya Brigata Curva Sud, bisa dibilang menjadi salah satu pelopor koreografi 3 dimensi di Indonesia. Kreatifitas sering mereka tunjukkan saat PSS Sleman menggelar pertandingan kandang di Stadion Maguwoharjo. 

Koreografi 3D paling terkenal dari kelompok suporter ini adalah berbentuk Burung Elang, yang merupakan julukan dari PSS Sleman, Super Elang Jawa. 

Selain koreografi 3D yang ada di hampir semua laga kandang, yang menarik dari kelompok suporter pendukung PSS Sleman adalah rangkaian lagu dan chants yang tak henti mereka nyanyikan dalam pertandingan. 

Tak sampai disitu saja, saat laga berakhir suporter tak langsung beranjak pergi. Para suporter tetap setia berada di tribun dan menunggu untuk menyanyikan lagu Mars berjudul 'Sampai Kau Bisa' bersama para pemain dan ofisial. 

Slemania juga dikenal memiliki jumlah anggota yang cukup banyak. Sebagai gambaran, Stadion Maguwoharjo dapat menampung 40.000 penonton, dan stadion tersebut hampir selalu penuh sesak dengan suporter.  


3. La Viola

Suporter Persita Tangerang, La Viola.

Persita Tangerang beruntung memiliki suporter setia dan fanatik seperti La Viola. Meski hanya berlaga di Liga 2, La Viola tetap setia mendampingi Pendekar Cisadane saat bertanding, baik kandang maupun tandang. 

Dan dalam dua musim terakhir, Persita Tangerang harus menjadi tim musafir. Hal itu disebabkan karena Stadion Benteng sudah tak layak menggelar pertandingan, dan Stadion Persita yang baru belum 100 persen selesai dibangun. 

Persita akhirnya lebih banyak menggelar pertandingan kandang di Stadion Singaperbangsa, Karawang. Namun meski jarak Tangerang - Karawang cukup jauh, La Viola tetap tak pernah absen untuk hadir ke stadion. 

Kesetiaan La Viola juga dibuktikan dengan dukungan yang tak henti diberikan meski Persita Tangerang promosi dan degradasi dalam kompetisi. 

Baca Juga

4. Ultras Mania

Dukungan suporter Ultrasmania ke Persegres Gresik United diharapkan tak kendor kendati tim pujaannya terpuruk di papan bawah.

Meski sudah berganti nama dari Petro Kimia Putra Gresik, Gresik United, dan Persegres Gresik United, namun kelompok suporternya tetap tak berubah, Ultras Mania. 

Baik di Stadion Tri Dharma maupun nantinya di Stadion Gelora Joko Samudro, Ultras Mania akan tetap setia mendukung Persegres Gresik United. Meski mengalami kemerosotan dalam prestasi, Ultras Mania tetap tak berhenti mendukung tim kebanggaannya. 

Persegres Gresik United pernah merasakan menjadi runner up Divisi Utama pada musim 1994/95, dan juara Divisi Utama pada tahun 2002. Dan kini Persegres Gresik United turun kasta ke Liga 2. 

Meski begitu, dukungan dari Ultras Mania tetap tak berubah kepada tim berjuluk Kebo Giras tersebut. Hal tersebut patut dijadikan contoh bagi kelompok suporter lain, agar mendukung tak hanya saat menang, namun juga saat kalah. 

Venue Balap Sepeda Termegah se-Asia

Terus Ikuti Berita Sepak Bola dan Olahraga Lain Serta Serba-serbi Asian Games 2018 di  INDOSPORT

Persegres Gresik UnitedPersita TangerangPSS SlemanPersis SoloSuporter sepakbolaSuporterSuporter Pecinta Sepakbola NasionalBenteng ViolaPasoepatiUltrasLiga IndonesiaBrigata Curva SudLiga 2TRIVIA

Berita Terkini