x

3 Taktik Kunci Bawa Timnas U-16 ke Podium Juara AFF 2018

Minggu, 12 Agustus 2018 08:07 WIB
Editor: Gerry Crisandy
Selebrasi Fakhri Husaini setelah Indonesia menjuarai Piala AFF U-16.

INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia U-16 membuat setiap pendukung Indonesia yang mengunjungi Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, meninggalkan stadion dengan senyuman terukir di wajah.

Bagaimana tidak, trofi Piala AFF U-16 2018 merupakan pelepas dahaga bagi puasa gelar sepakbola Indonesia di ajang internasional sejak Timnas U-19 meraih titel Piala AFF U-19 di tahun 2013 lalu.

Di balik gol-gol yang melahirkan kemenangan, terdapat skema permainan yang mendikte bagaimana bola dialirkan, bagaimana setiap pemain bergerak, dengan atau tanpa penguasaan bola.

Baca Juga

Semua terletak pada tangan dingin pelatih Fakhri Husaini dalam meracik formula kemenangan yang mengantarkan tim asuhannya tersebut.


1. Bertumpu pada Sayap

Bagas Kaffa berusaha untuk melewati pemain Malaysia.

Hal yang paling utama, formasi. Timnas U-16 menggunakan formasi 4-3-3 dengan satu gelandang bertahan dan dua gelandang tengah yang bermain melebar. Sementara di depan, satu penyerang tunggal diapit oleh dua pemain sayap.

Pusat dari permainan ini ada pada pemain-pemain yang akan menghabiskan sebagian besar waktunya di dekat garis sisi lapangan: dua fullback, dua gelandang tengah dan dua pemain sayap. 

Dengan kehadiran enam pemain yang bermain melebar, Fakhri Husaini menumpukan serangannya pada sayap dibandingkan menembus lapangan tengah.

Misalnya pada laga semifinal melawan Malaysia di fase semifinal, jumlah umpan-umpan silang yang dilakukan oleh Fajar Fathur dkk, begitu mengilustrasikan kecenderungan tim pada kedua sayap.

Dari data yang dikoleksi dari Labbola, di pertandingan tersebut total Indonesia melakukan 33 operan silang -- meskipun hanya lima di antaranya yang menemui sasaran. Untuk perbandingan, Malaysia hanya mencatatakan tiga crossing dan satu di antaranya berhasil mencapai rekan satu tim.


2. Pelapis Tak Kalah Berkualitas

Tim Indonesia U-16 saat laga lawan Kamboja U-16.

Salah satu kunci kesuksesan lainnya dari Timnas U-16 dalam mencapai podium juara adalah rotasi pemain.

Meskipun, pelatih Fakhri tentu saja memiliki 11 pemain terkuat dalam skuatnya, tapi menurunkan starting line up yang sama ketika jarak antara pertandingan dan pertandingan berikutnya hanya dua hari, dengan satu hari rehat di antaranya, begitu riskan dan menguras tenaga.

Keberhasilan Fakhri dalam menyeleksi pemain, sehingga kualitas pemain-pemain utama dan pelapis tidak begitu senjang, patut diacungi jempol.

Misalnya ketika Fakhri menurunkan Fadilah dan Komang sebagai dua pasangan bek tengah seperti di laga melawan Malaysia, atau kombinasi Salman dan Reza, seperti di laga terakhir fase grup melawan Kamboja, Indonesia tetap memiliki pertahanan yang rapat.


3. Tidak Hanya Punya Satu Rencana

Pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini.

Tim Garuda Asia, juga tidak hanya memiliki strategi yang satu dimensional. Indonesia memiliki rencana B, atau bahkan C yang dibekali sang pelatih setiap kali memasuki pertandingan.

Mulai dari pergantian pemain di babak pertama yang awalnya terlihat membingungkan atau perubahan gaya permainan dari bola-bola atas menjadi umpan-umpan pendek.

Fleksibelnya taktik permainan Timnas U-16 ini terlihat, misalnya, di laga melawan Timor Leste di fase grup. 

Saat itu Garuda Asia mendominasi laga, tapi tidak dapat mengubahnya menjadi gol. Sang pelatih pun melakukan dua pergantian pemain sekaligus sebelum babak pertama berakhir.

Hasilnya, Indonesia berhasil menutup pertandingan dengan dua gol dari Bagus Kahfi dan satu gol dari Sutan Zico.

"Pada babak kedua, kami melakukan beberapa pergantian peman dan taktik. Tak ada lagi bola-bola atas. Kami mengalirkan bola lebih banyak dan melakukan banyak peluang yang bisa dibuat jadi gol," tutur Fakhri usai pertandingan melawan Laos (07/08/18), dikutip dari laman PSSI.

Indonesia U-16AFF Championship U-16Piala AFF U-16Piala AFF U-16 2018

Berita Terkini