x

3 Faktor Kunci yang Bisa Jadi Penentu Kemenangan Timnas U-23 vs UAE

Selasa, 21 Agustus 2018 13:52 WIB
Editor: Juni Adi
Beto Goncalves akan melakukan selebrasi dengan menghampiri Stefano Lilipaly. Beto Goncalves

INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia berhasil melaju ke babak 16 besar cabang olahraga sepak bola Asian Games 2018, setelah berhasil meraih kemenangan atas Hong Kong, pada Senin (20/08/18) kemarin.

Timnas Indonesia berhasil melaju ke babak 16 besar cabang olahraga sepak bola Asian Games 2018, setelah berhasil meraih kemenangan atas Hong Kong, pada Senin (20/08/18) kemarin.

Bermain di Stadion Patriot, Bekasi, anak asuh Luis Milla sempat tertinggal lebih dulu melalui gol Hok Ming Lau menit ke-39. Namun, keunggulan Hong Kong hanya bertahan hingga babak pertama. 

Baca Juga

Memasuki babak kedua, secara mengejutkan Skuat Garuda mampu melakukan comeback gemilang, setelah berhasil membalikan skor jadi 3-1 lewat gol Irfan Jaya, Stefano Lilipaly, dan Hanif Sjahbandi.

Kemenangan 3-1 ini membuat posisi Timnas U-23 merangsek ke puncak klasemen Grup A dengan sembilan poin, dan berhak lolos otomatis ke babak 16 besar.

Di fase gugur, Timnas U-23 akan bertemu dengan Uni Emirate Arab. Namun, Luis Milla mengaku buta dengan kekuatan calon lawannya itu.

Baca Juga

"Saya tidak tahu banyak permainan UAE. Setelah ini (laga melawan Hong Kong) kami akan lihat video pertandingan mereka," ujar Milla usai pertandingan tadi malam.

Meski begitu, Timnas U-23 bisa kembali tampil mengejutkan saat melawan UAE. Namun dengan catatan tiga faktor ini wajib diterapkan oleh Luis Milla, untuk bisa meraih kemenangan. Berikut INDOSPORT merangkumnya:


1. Mainkan Duo Naturalisasi

Selebrasi Stefano Lilipaly usai mencetak gol ke gawang Taiwan.

Keputusan Luis Milla memanggil Stefano Lilipaly dan Alberto Goncalvez ket Imnas U-23 untuk ajang Asian Games 2018 ini, rupanya sangat tepat. Sebab, dua pemain naturalisasi itu tampil gemilang.

Bahkan, Lilipaly dan Beto mampu jadi leader gol bagi Skuat Garuda Muda, mengungguli pemain lokal dari empat pertandingan yang sudah dilakoninya. 

Dari 11 gol yang sudah tercipta, enam gol diantaranya lahir dari kaki Lilipaly dan Beto yang masing-masing mengemas tiga gol.

Sementara pemain lokal dengan catatan gol terbanyak selamam penyisihan grup A, adalah Irfan Jaya dengan 2 gol. Tiga gol lainnya dicetak masing-masing satu gol oleh Muhammad Hargianto, Ricky Fajrin, dan Hanif Sjahbandi.

Statistik tersebut sudah cukup jelas, kalau kualitas yang dimiliki Stefano Lilipaly dan Alberto Goncalvez tak perlu diragukan lagi. Karenanya, sejauh ini Milla selalu memainkan mereka.

Apalagi Lilipaly dan Beto telah menemukan chamistry di lini depan Indonesia, itu bisa dilihat saat Indonesia melawan Laos. Beberapa kali kedua mampu melakukan kerja sama apik. Maka dari itu, tak ada alasan bagi Milla tidak memainkan Lilipaly dan Beto melawan UAE.


2. Wajib Kontrol Emosi

Laos U-23 vs Indonesia U-23 di Asian Games 2018.

Meski banyak yang harus dievaluasi, namun secara keseluruhan permainan Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018 sejauh ini cukup memuaskan.

Hanya saja ada satu masalah yang harus segera dibenahi oleh Luis Milla, yakni emosional para pemainnya. Sebab, beberapa pemain di Timnas U-23 kadang  masih belum bisa untuk mengontrol emosinya.

Hal itu bisa terlihat dari laga melawan Hong Kong kemarin, para pemain Indonesia sempat terpancing emosi di babak pertama.

Bahkan, empat pemain yaitu Febri Hariyadi, Stefano Lilipaly, Hansamu Yama, dan Putu Gede mendapat kartu kuning. Tiga diantaranya hanya berselang satu menit.

Situasi ini pun tak jarang merugikan para pemain Indonesia di lapangan. Apalagi para pemain Uni Emirate Arab juga pandai memprovokasi lawan.


3. Manfaatkan Pemain Sayap

Febri Hariyadi menggiring bola

Meski kalah postur badan, para pemain Indonesia memiliki keunggulan tersendiri saat nanti melawan Uni Emirate Arab, yaitu kecepatan.

Kecepatan ini tak jarang jadi keberhasilan Indonesia mencuri gol, baik melalui serangan balik cepat maupun sektor sayap yang dimotori oleh Febri Hariyadi.

Hal itu terbukti saat melawan Hong Kong kemarin. Di babak pertama Indonesia bermain payah, karena bermain bola datar. Namun di babak kedua pelatih Spanyol itu mengubah pola permainan, menjadi umpan-umpan silang dan berhasil membalikan keadaan.

Baca Juga

“Kamu membuat lawan agar terkuras energinya. Ketika umpan-umpan datar tidak berjalan, kami pindah bola ke sayap, terus begitu hingga lawan kelelahan dan kami dapat memenangi pertandingan. Saya kira itulah kunci kemenangan kami,” ungkap Luis Milla usai pertandingan lawan Hong Kong, (21/08/18).

Terus Ikuti Berita Sepak Bola dan Olahraga Lain Serta Serba-serbia Asian Games 2018 di INDOSPORT.

Asian GamesAsian Games 2018Uni Emirat ArabTimnas Indonesia U-23Bola InternasionalTRIVIAListicle Asian Games 2018

Berita Terkini