x

3 Pemain Muda Indonesia yang Layak Merumput di Luar Negeri

Rabu, 5 September 2018 06:37 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Rafif Rahedian
Saddil Ramdani melakukan selebrasi usai mencetak gol pada menit ke-71.

INDOSPORT.com – Indonesia memiliki segudang pemain muda berbakat. Sayang apabila talenta tersebut tidak diasah dengan pengalaman berkompetisi di luar negeri.

Sejumlah bintang sepak bola muda Indonesia tengah berjuang di luar Indonesia. Ada yang hijrah ke negeri tetangga, ada pula yang melanglang buana sampai ke Eropa.

Namun demikian, masih banyak pemain muda potensial yang layak bermain di luar Indonesia. Kemampuannya akan lebih terasah jika diberi jam terbang baru di level kompetisi yang berbeda dari Indonesia.

Baca Juga

Selain mendapatkan pengalaman bertanding di negeri orang, mereka juga dapat merasakan atmosfer liga, pola latihan dan permainan, serta insfrastruktur yang tidak bisa diperoleh di Indonesia.

Bermain di luar negeri sedikit banyak memberikan dampak terhadap pemain Indonesia. Andik Vermansyah, Evan Dimas Darmono, Egy Maulana Vikri, Yanto Basna, dan Ryuji Utomo telah membuktikan hal tersebut.

Tidak melulu ke Eropa, Asia Tenggara atau kawasan Asia lainnya juga cukup kompetitif untuk level pemain muda Indonesia saat ini. Dengan demikian, masa muda mereka dapat berkembang dengan pengalaman bertanding di level internasional.

Berikut INDOSPORT memilih 3 pesepak bola muda Indonesia yang layak merumput di luar negeri.


1. Saddil Ramdani

Saddil Ramdani berusaha melewati pemain Malaysia.

Gelandang Persela Lamongan ini masih berusia 19 tahun. Namun demikian, ia telah menjadi tulang punggung di 2 level Timnas, yaitu U-19 dan U-23.

Saddil Ramdani merupakan pemain langganan tim nasional sejak usia di bawah 17 tahun. Bukan tidak mungkin, ia bakal terus di bawah Luis Milla sampai ke Piala AFF 2018 nanti.

Pemain berkaki kidal ini merupakan kartu truf Aji Santoso di Persela. Ia sering dimainkan sebagai pemain inti walau masih sangat belia.

Baca Juga

Saddil punya kelebihan dalam hal kecepatan dan tembakan jarak jauh. Ia kerap dipasang sebagai inverted winger yang bertugas menusuk ke area penalti melalui sisi kiri pertahanan lawan.

Ia bahkan pernah dimainkan sebagai bek sayap kiri oleh Luis Milla. Hal itu menunjukkan bahwa Saddil memiliki keahlian dalam beradaptasi dengan beragam kondisi.

Di usianya yang masih belum genap 20 tahun, Saddil setidaknya layak bermain di Liga Malaysia atau Thailand. Ia dapat mengikuti jejak David Laly atau Terens Puhiri yang telah merasakan atmosfer yang levelnya berada di atas liga Indonesia dari segi infrastruktur dan sistem pengelolaan.


2. Hansamu Yama Pranata

Hansamu Yama berduel udara untuk memotong serangan Palestina.

Kapten Timnas U-23 ini layak mendapatkan pengalaman lebih banyak di luar Indonesia. Ia patut mengukur kemampuannya jika tidak berada di negeri sendiri.

Hansamu Yama mungkin telah mengunci posisi inti sebagai bek tengah Garuda Muda dan Barito Putera. Akan tetapi, ia belum tentu memiliki kesempatan yang sama jika bermain di klub luar negeri.

Ia membutuhkan lebih dari sekedar pengalaman. Bek tengah Barito Putra itu perlu belajar kedewasaan dan tanggung jawab yang barangkali belum didapatkan di liga Indonesia.

Bermain di negeri orang barangkali dapat meredam emosi Hansamu yang kerap meluap-luap. Berada di kompetisi yang asing baginya dapat membentuk sikap profesional di lapangan.

Baca Juga

Hansamu patut keluar dari zona nyamannya bermain di Indonesia. Mantan kompatriotnya di Timnas U-19, Yanto Basna dan Ryuji Utomo, telah menghadapi tantangan itu.

Pengalaman bermain di kompetisi yang lebih berkualitas tentu akan menghasilkan dampak yang berbeda. Hansamu mungkin telah merasa di atas, namun bisa jadi ia perlahan-lahan mulai tertinggal oleh Yanto Basna dan Ryuji.

Hansamu dapat mengikuti jejak seniornya, Ahmad Jufriyanto, yang membela Kuala Lumpur FA di Liga Super Malaysia atau menyusul dua rekannya merangkak dari divisi kedua liga Thailand.


3. Irfan Jaya

Irfan Jaya berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Palestina.

Irfan Jaya telah membungkam kritik yang menganggapnya kurang layak bermain di Timnas U-23 di Asian Games 2018 lalu. Nyatanya, ia mampu mengemas 2 gol pada ajang tersebut.

Nama pemain mungil asal Persebaya Surabaya ini baru melejit beberapa tahun terakhir. Usai membawa Bajul Ijo promosi ke Liga 1 Indonesia musim ini, ia terus menjadi andalan klubnya di sayap kanan.

Meskipun terkadang tampil kurang konsisten, Luis Milla tertarik untuk memasukkannya ke skuat Garuda Muda. Irfan Jaya sukses menggeser Osvaldo Haay yang telah lebih dahulu tampil bersama Timnas U-22 di SEA Games 2017.

Baca Juga

Ketimbang memilih Persib Bandung, Persija Jakarta, atau Bali United, Irfan Jaya patut mencoba kompetisi di Liga luar negeri. Irfan Jaya setidaknya telah memiliki jalur nasab dari Andik Vermansyah dan Evan Dimas Darmono sebagai eks penggawa Persebaya yang pernah merumput di Negeri Jiran.

Irfan Jaya dapat menambah pengalaman sembari meningkatkan kemampuannya di liga yang lebih berkualitas dari segi infrastruktur, gaji, dan sistem kompetisi. Ia masih berusia 22 tahun dan berpeluang melebihi penggawa lainnya di tim nasional U-23, khsusunya pada posisi sayap saat ini.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT

Hansamu Yama PranataTimnas IndonesiaLiga IndonesiaSaddil RamdaniBakat Muda IndonesiaIrfan JayaTRIVIA

Berita Terkini